Sabtu, 18 Januari 2025

Ta'liq terhadap ust. Ahmad Syahrin Thoriq terkait dua nukilan yg beliau sebutkan.

Ta'liq terhadap ust. Ahmad Syahrin Thoriq terkait dua nukilan yg beliau sebutkan. 

🔸 As Saffarini (bukan: as syafaroini) rahimahullah:
Nukilan 1:
 "Ahlussunah wal Jama'ah ada 3 kelompok: #Atsariyah, Asy'ariyah dan Maturidiah".

👉 Sebenarnya kalau mau diteliti lebih detail dalam kitab yang sama " Lawami' al Anwar al Bahiyyah" sejatinya As Saffarini menyebutkan konklusi tersebut berdasarkan pendapat #sebagian ulama saja atau berdasarkan anggapan sebagian orang dan beliau setelahnya membantah akan hal ini, adapun beliau sendiri maka secara tegas menetapkan #HANYA Atsariah lah sebagai satu satunya kelompok yang selamat.

Berikut pernyataan As Saffarini rahimahullah:

 ستفترق أمتي على بضع وسبعين فرقة ، كلهم في النار إلا فرقة واحدة ، وهي ما كان على مثل ما أنا عليه وأصحابي " . قال بعض العلماء : هم يعني الفرقة الناجية ، أهل الحديث ، يعني الأثرية والأشعرية والماتريدية ، قلت : ولفظ الحديث يعني قوله إلا فرقة واحدة ينافي التعدد ، ولذا قلت :

( وليس هذا النص جزما يعتبر في فرقة إلا على أهل الأثر )

( وليس هذا النص ) المذكور عن منبع النور ومصباح الديجور ( جزما ) يحتمل المصدرية ، أي أجزم به جزما ، أو أنه مفعول لأجله ، أي من جهة الجزم واليقين ( يعتبر ) أي يستدل به ويوافق ( في فرقة ) أي لا ينطق ويصدق على فرقة من الثلاث وسبعين فرقة ( إلا على ) فرقة ( أهل الأثر ) وماعداهم من سائر الفرق قد حكموا العقول ، وخالفوا المنقول عن الرسول - صلى الله عليه وسلم . والواجب أن يتلقى بالقبول ، فأنى يصدق عليهم الخبر ، أو ينطبق عليهم الأثر .

"...Dalam riwayat lain (rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda): akan terpecah umatku menjadi 70 lebih golongan #SEMUANYA_di_neraka kecuali 1 golongan saja; Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya.

#Sebagian_ulama mengatakan: mereka -yakni golongan yang selamat- adalah; Ahlul Hadits yaitu atsariyah, asy'ariyah dan Maturidiah.

Aku (As Saffarini) katakan: lafadz hadits -yakni sabda nabi shallallahu'alaihi wasallam- #kecuali_1_golongan telah menafikan berbilang(nya golongan yang selamat), karenanya aku katakan:

Tidaklah nash (hadits) tersebut yang keluar dari sumber cahaya dan penerang kegelapan yang aku pastikan untuk dijadikan dalil dan menyepakati tentang golongan (yang selamat); yakni tidaklah berlaku dengan benar atas salah satu dari 73 golongan tersebut #KECUALI atas golongan #Ahlul_atsar adapun selain mereka dari seluruh golongan (tersebut) telah berhukum dengan akal dan menyelisihi apa yang dinukil dari rasulullah shallallahu'alaihi wasallam yang wajib untuk diterima maka bagaimana mungkin khobar ini cocok untuk mereka dan berlaku atas mereka atsar (ini)??!!.

Maka, ketika beliau menyatakan hanya golongan atsariyah (ahlul atsar) yang selamat sedangkan selainnya dinafikan dari kelompok yang selamat menunjukkan kelompok selain atsariyah adalah bagian dari 72 golongan yang tidak selamat dan ini sudah cukup membatalkan klaim sebagian ulama yang menyatakan Ahlussunah ada 3 kelompok, dikarenakan hanya 1 yg dianggap selamat.

Untuk lebih meyakinkan, mari simak sikap As Saffarini rahimahullah tentang manhaj Asy'ariyah, dalam kitab yg sama beliau rahimahullah mengatakan:

( ( فكل من أول في الصفات كذاته من غير ما إثبات ) )      ( ( فقد تعدى واستطال واجترى
وخاض في بحر الهلاك وافترى ) )      ( ( ألم تر اختلاف أصحاب النظر
فيه وحسن ما نحاه ذو الأثر ) )      ( ( فإنهم قد اقتدوا بالمصطفى
وصحبه فاقنع بهذا وكفى ) )

( ( فكل من أول في الصفات ) ) الثابتة للذات المقدسة عن سمات المحدثات ، والمراد بالتأويل هنا أن يراد باللفظ ما يخالف ظاهره ، أو صرف اللفظ عن ظاهره لمعنى آخر ، أو عن حقيقته لمجازه ، وهو في آيات الصفات المقدسة من المنكرات عند أئمة الدين من علماء السلف المعتبرين

"Setiap yang mentakwil sifat seperti dzat-Nya tanpa itsbat maka sungguh ia telah; melampaui batas, memfitnah, lancang dan berdusta serta mencelupkan dirinya ke dalam lautan kebiasaan...

...takwil di sini adalah membawa lafaz kepada yang menyelisihi zahirnya atau menyelewengkan lafaz dari zahirnya kepada makna yang lain atau dari (makna) hakikatnya kepada majaz; dan hal ini terhadap ayat ayat sifat yang suci termasuk dari #kemungkaran menurut para imam agama ini dari para ulama salaf yg telah diakui".

"Para salafussalih mencela dari menyebutkan diri ke dalam ilmu kalam. . .

Para imam imam dalam agama ini seperti; Malik, Sufyan, Ibnul Mubarak, Abu Yusuf, As Syafi'i, Ahmad, Ishaq, al Fudhail bin 'Iyadh dan Bisyr al Hafi bersungguh sungguh dalam mencela ilmu kalam dan dalam mencela #Bisyr al Mirrisi serta menyesatkannya . . ."

Kemudian As Saffarini rahimahullah melanjutkan dengan menukil perkataan ibn Taimiyah rahimahullah mengenai keadaan para imam besar Asy'ariyah:

 قال شيخ الإسلام ابن تيمية : وهذه التأويلات التي ذكرها ابن فورك ، ويذكرها الرازي في ( تأسيس التقديس ) ، ويوجد منها في كلام غالب المتكلمة من الجبائي وعبد الجبار وأبي الحسين البصري وغيرهم ، هي بعينها التأويلات التي ذكرها بشر المريسي ، ورد عليه الإمام الدارمي عثمان بن سعيد أحد مشاهير أئمة السنة من علماء السلف في زمن البخاري في المائة الثالثة في كتابه الذي سماه ( رد عثمان بن سعيد على الكاذب العنيد فيما افترى على الله من التوحيد )

"Ini adalah takwilan takwilan yang yang disebutkan oleh #Ibn_Faurak dan disebutkan pula oleh #ar_Razi dalam "Ta'sis at Taqdis" dan terdapat pula pada kalam kebanyakan ahli kalam diantaranya; Al Jubba'i, Abdul Jabbar, Abul Husain al Bhasri dan selainnya, dia (takwilan2 tsb) sejatinya adalah takwilan takwilan yang disebutkan oleh Bisyr Al Mirrisi . . .".

Kemudian As Saffarini mengomentari ucapan Ibn Taimiyah rahimahullah:

فحكى هذه التأويلات بأعيانها عن بشر المريسي بكلام يقتضي أن المريسي أقعد بها وأعلم بالمعقول والمنقول من هؤلاء المتأخرين الذين اتصلت إليهم من جهته ، وقد أجمع أئمة الهدى على ذم المريسية ، وأكثرهم كفروهم وضللوهم ، وذموا الكلام وأهله بعبارات رادعة ، وكلمات جامعة.

"Beliau (Syaikhul Islam Ibn Taimiyah) menyebutkan takwilan takwilan ini sejatinya adalah takwilan Bisyr Al Mirrisi itu sendiri dengan ungkapan yang menunjukkan bahwa al Mirrisi lebih ahli  dalam takwil dan lebih berilmu dalam ilmu akal dan naql daripada orang orang belakangan ini yang (ilmu takwil ini) terhubung kepada mereka dari jalurnya (al Mirrisi). Dan para imam imam (di jalan) hidayah ini telah sepakat dalam mencela (faham) mirrisiyah, (bahkan) kebanyakan mereka sudah mengkafirkan dan menyesatkannya, mereka mencela ilmu kalam dan para ahlinya dengan ibarat ibarat yang keras serta ungkapan yang memuaskan".

Maka #mustahil kelompok yang sejalan dengan Bisyr al Mirrisi dikatakan sebagai Ahlussunah.

🔸 Ibnu Taimiyah rahimahullah. 

Nukilan 2.

"para ulama adalah penolong cabang cabang agama dan asy'ariyah adalah pokok pokok agama".

👉 Maka ini adalah penisbatan yg salah total, ini bukan kalam ibn Taimiyah rahimahullah, jika anda merujuk pada majmu' al fatwa jilid 4 halaman 16 akan menemukan nukilan yang dimaksud namun pada halaman 15 nukilan tersebut didahului dengan:

وكذلك رأيت في فتاوى الفقيه أبي محمد فتوى طويلة...

 قال: وأما لعن العلماء لأئمة الأشعرية

"Begitu pula aku melihat dalam fatwa al Faqih #Abu_Muhammad fatwa yang panjang...
#Dia mengatakan: adapun melaknat para ulama imam asy'ariah. . . " dan nukilan ini selesai sampai halaman: 17.

Jadi ini bukanlah ucapan Ibn Taimiyah rahimahullah melainkan ucapan #Abu_Muhammad yg notabene seorang asy'ari. 

Ibn Taimiyah rahimahullah yang membantah Aqidah asy'ariah dengan belasan jilid kitab mengatakan ulama hanya sekedar ulama furu' sedangkan asy'ariah anshor ushuluddin??????!!!. 

Sangat aneh bila seorang Ibn Taimiyah rahimahullah yang berjuang melawan bid'ah asy'ariah dengan pena dan jasadnya hingga beliau dipenjara lalu tiba tiba mensifati mereka dengan ashor ushuliddin???!!. 

Kitab "Bayan Talbis al Jahmiyah dan at Tis'iniyyah" itu diperuntukkan untuk membantah aqidah n manhaj asy'ariah. 

Silahkan cari kerasnya Ibn Taimiyah rahimahullah mensifati tulisan imamnya asy'ariah ar Razi. 
Allaahul musta'an.
https://www.facebook.com/lampu.pijar.7393/videos/575784631935720/?mibextid=RtaFA8


Betul sekali, orang-orang itu banyak yg nukil qoul Imam As-Safarini Al-Hanbali hanya sepotong sepotong dan membuang potongan yg lain padahal untuk memahami qoul Imam As-Safarini Itu perlu secara penuh, ini nukilan secara penuh dari Kitab Lawami'ul Anwar Al-Bahiyyah :

هم يا رسولَ اللَّهِ؟ يَعْني الفِرْقة الناجية ، فقال : هو مَنْ كان على مِثْلِ ما أنا عليه اليوم وأصحابي»، وفي رواية : سَتَفْتَرِقُ أُمَّتي على بِضْعِ وسَبْعِينَ فِرْقَةً، كُلهم في النَّارِ إلا فرقة واحدة (١) ، وهي ما كان على مِثْلِ ما أنا عليه وأصحابي» (٢) .

قال بعض العلماء : هم ، يَعْني الفِرْقة الناجية، أهل الحديث، يعني الأثرية والأشعرية والماتريدية .

قُلْتُ : ولَفْظُ الحديث يَعْني قوله إلا فِرْقةً واحدة) يُنافي التَّعَدُّدَ، ولذا قُلْتُ :

وَلَيْسَ هَذَا وَلَيْسَ هَذَا النَّصُّ جَزْمًا يُعْتَبَرْ فِي فِرْقَةِ إِلَّا عَلَى أَهْلِ الْأَثَرُ

(وليس هذا النَّص المذكورُ عن مَنْبَعِ النَّورِ ومِصْبَاحِ الدَّيْجُورِ (جَزْمًا) يَحْتَمِلُ المصدرية ، أي أجزِمُ بِه جَزْمًا ، أو أنه مفعول لأجله، أَيْ من جهةِ الجَزْمِ واليقين (يُعْتَبَرَ) أَي يُسْتَدَلْ بِه ويوافِقُ (في فرقة ) أي لا يطبق (۳) ، ويَصْدُقُ على فِرْقَة من الثلاث وسَبْعِينَ فِرْقَةً (إلا على فِرْقَةِ (أهل الأثر) وما عداهم من سائِرِ الفِرقِ قد حكموا العقول (٤) ، وخالفوا المنقول عن الرَّسولِ . والواجِبُ أَنْ يُتَلَقَّى بالقبول ، فأتى يَصْدُقُ عليهمُ الخَبَرُ ، أو يطبق (٥) عليهمُ الأثَرُ 

Siapa mereka itu wahai Rasulullah? Maksudnya adalah "al-firqah al-najiyah" (golongan yang selamat). Beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang berada di atas ajaran yang aku dan para sahabatku jalani hari ini." Dalam riwayat lain disebutkan: "Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh lebih golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan (al-firqah al-najiyah)." Mereka adalah orang-orang yang berada di atas ajaran seperti yang aku dan para sahabatku berada." 

Sebagian ulama berkata: Mereka (al-firqah al-najiyah) adalah Ahlul Hadis, yaitu kelompok Atsariyah, al-Asy’ariyah dan al-Maturidiyah.

Aku (Imam As-Safarini) berkata: Lafaz hadits ini, yaitu sabda Nabi “kecuali satu golongan” telah menafikan adanya (kelompok) lain, oleh karena itu aku katakan:

Bukan ini (Asy'ariyah), dan bukan pula itu (Maturidiyah). NASH (hadits) INI DENGAN PASTI HANYA BERLAKU BAGI SATU KELOMPOK YAITU AHLUL ATSAR/ATSARIYAH

Nash ini yang disebut berasal dari Manba' An-Nur dan Misbah Ad-Dayjur “dengan tegas” tidak mengandung makna pasti, baik sebagai masdar (tegas) maupun alasan, yakni tidak menunjukkan kepastian. Maka, “dianggap” artinya dijadikan dalil dan disesuaikan pada satu golongan, yakni tidak berlaku, kecuali pada Ahlul Atsar/Atsariyah. Selain mereka (Atsariyah), dari berbagai golongan lain telah mendahulukan akal dan menyelisihi nash yang berasal dari Rasul.

Kewajiban kita adalah menerima dalil yang benar dan meyakini bahwa berita dari Rasulullah hanya berlaku pada mereka yang mengikuti atsar (jejak Rasul dan para sahabat), sedangkan selain mereka telah mengedepankan akal dan menyelisihi dalil yang shahih. Maka, berita itu sesuai dan berlaku untuk mereka yang tetap berpegang pada atsar Rasulullah." [ Lawami'ul Anwar Al-Bahiyyah syarh Ad-Durroh Al-Mudhiyyah fi Aqdi Ahli Firqotil Mardhiyyah ]