KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN KOTA SUCI MEKKAH
Kota suci Umat Islam pertama adalah Kota Makkah. Dijelaskan lebih lanjut dalam Alquran maupun sunah tentang keistimewaannya, di antara keutamaan dan keistimewaan kota Makkah adalah sebagai berikut:
1. Kota Makkah dan Madinah adalah Dua Kota yang Tidak Akan Dimasuki Dajjal.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadits: “Tidak ada satu negeri pun yang akan dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/jalan masuk, kecuali padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya.”(HR Bukhari)
2. Amal Baik dan Buruk Dilipat-gandakan di Kota Makkah
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir, dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.” (QS. al-Hajj [22]: 25).
3. Rumah Pertama yang Dibangun di Bumi
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali-Imran [3]: 96).
Wahai Rasulullah, masjid apakah yang paling pertama kali dibangun di bumi?” Beliau menjawab, ”Al-Masjid al-Haram.” Saya bertanya lagi, ”Kemudian apa?” beliau menjawab, ”Al-Masjid al-Aqsha.” Saya bertanya, ”Berapa lama selang waktu di antara keduanya?” beliau menjawab, ”40 tahun. Dimana saja shalat menjumpai kamu maka shalatlah karena itu adalah masjid.” (HR Bukhari)
4. Shalat di Masjidil Haram Lebih Utama 100 Ribu Kali
“Shalat di Masjidil Haram lebih utama 100 ribu kali shalat yang dilakukan di masjid-masjid lainnya.” (HR Ibnu Majah)
5. Tempat yang Lebih Utama Dikunjungi
“Janganlah suatu perjalanan (rihal) diadakan, kecuali ke salah satu dari tiga masjid berikut: Masjidil Haram, Masjid al-Aqsha, dan masjidku (Masjid Nabawi).” (HR Bukhari)
Hadits Nabi di atas, menyatakan keutamaan dan nilai lebih ketiga masjid tersebut daripada masjid yang lain. Hal tersebut dikarenakan, ketiganya merupakan masjid para nabi ‘alaihimus salam. Masjidil Haram merupakan kiblat kaum muslimin dan tujuan berhaji, sedangkan Masjidil Aqsha adalah kiblat kaum terdahulu, adapun Masjid Nabawi merupakan masjid yang terbangun di atas pondasi ketakwaan (QS al-Fath: 3/64).
Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan untuk melakukan safar menuju ketiga tempat tersebut dan mereka dilarang untuk melakukan safar ke tempat lain dalam rangka melakukan peribadatan, meskipun tempat itu adalah masjid.
6. Kota yang Disumpahi Allah
“Demi buah tin dan zaitun dan demi bukit Sinai dan demi kota (Makkah) ini yang aman.” (QS at-Tin [95]: 1-2).
7. Kota yang Menjadi Saksi Dimulainya Peristiwa Isra’ Mi’raj
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS al- Isra [17]: 1).
8. Pernyataan Rasulullah dalam sebuah Hadits tentang Kekhususan kota Makkah
“Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik bumi Allah, dan bumi yang paling Allah sayangi. Kalaulah bukan karena dipaksa keluar, maka aku tidak akan meninggalkan engkau.” (HR At Tirmidzi).
9. Kota yang Didoakan Nabi Ibrahim, Seperti Termaktub dalam Alquran dan Al-Hadits
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah –mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim [14]: 35-37).
Dalam hadits disebutkan:
“Sesungguhnya Ibrahim meng-Haram-kan kota Makkah dan mendoakan untuk penghuninya. Dan aku mengHarāmkan kota Madinah sebagaimana Ibrahim meng-Haram-kan kota Makkah, dan aku mendoakan untuk sha’ dan mud-nya seperti yang didoakan Ibrahim untuk penghuni Makkah.” (HR Muslim)
10. Kota yang Damai, Dilarang Berperang dan Membawa Masuk Senjata ke Kota Makkah
Sebagaimana sabda Rasulullah; "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Harām, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah [2]: 191).
Rasulullah menjelaskan dilarang membawa senjata ke kota Makkah, seperti sabdanya: “Tidak halal bagi kalian untuk mengangkat senjata di Makkah.” (HR Muslim).
11. Kota yang Dilindungi Allah dari Kerusakan dan Kepunahan Populasinya
Sebagaimana disabdakan Rasulullah tentang Harāmnya berburu saat berihram:
“Sesungguhnya tanah ini telah di-Haram-kan oleh Allah, maka tidak boleh ditebang tumbuhannya, tidak boleh diburu hewan buruannya, dan tidak boleh dipungut satupun barang yang hilang padanya, kecuali orang yang mencari pemiliknya.” (HR Bukhari).
Ketika Allah menundukkan kota Makkah untuk Rasulullah, beliau berdiri di tengah orang-orang, lalu memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian bersabda: “Sesungguhnya Allah telah melindungi kota Makkah dari pasukan gajah dan menguasakannya kepada Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan sesungguhnya kota ini tidak halal bagi seorang pun sebelumku, ia hanya dihalalkan bagiku sebentar pada waktu siang, dan tidak dihalalkan bagi seorang pun setelahku. Oleh karena itu, binatang buruan yang ada di dalamnya tidak boleh dikejar, duri pohon yang tumbuh di dalamnya tidak boleh dipatahkan, benda-benda yang jatuh tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang mengumumkannya; dan barangsiapa terbunuh, maka keluarganya boleh memilih yang terbaik antara dua perkara (denda atau qishash).” Lalu Abbas berkata: kecuali tumbuhan idkhir, wahai Rasulullah. Sebab kami menggunakannya di kuburan dan rumah kami. Beliau bersabda: “Kecuali tumbuhan idkhir. (HR Bukhari).
12. Bumi Allah yang Paling Allah Sayangi
“Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik bumi Allah, dan bumi yang paling Allah sayangi. Kalaulah bukan kerana dipaksa keluar, maka aku tidak akan meninggalkan engkau.” ( HR At Tirmidzi)
*)Disarikan dari Ensiklopedia Peradaban, diterbitkan Tazkia Publishing.
FB :
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah
Kampus Dakwah Utsman
Anton Abdillah Al Atsary