ILMU KALAM SUMBER KESESATAN
Imam Al-Barbahari (wafat tahun 329 H) rahimahullahu berkata: Ketahuilah -semoga Allah merahmatimu- sesungguhnya tidaklah ada kezindiqan (kemunafikan), kekafiran, keraguan, kebid'ahan, kesesatan dan kebingungan (kerancuan/kemencla-menclean) dalam beragama kecuali sumbernya adalah ilmu kalam* dan para penganut ilmu kalam serta juru debat (yang lebih mendahulukan akal daripada Al-Quran dan As-Sunnah). Yang aneh lagi, bagaimana orang-orang itu lancang untuk mendebat (Al-Quran dan As-Sunnah) sedangkan Allah berfirman:
مَا یُجَـٰدِلُ فِیۤ ءَایَـٰتِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟
"Tidak ada yang memperdebatkan ayat-ayat Allah kecuali orang-orang yang kafir." (QS. Ghafir: 4).
Maka wajib atasmu untuk tunduk dan ridha kepada al-atsar (as-sunnah/hadits yang shahih) serta (mengikuti) orang-orang yang berpegang teguh dengan atsar. Dan hendaklah engkau berhenti serta diam (tidak mendebat Al-Quran dan As-Sunnah).
(Syarhu As-Sunnah hal. 86-87 poin 84 oleh Imam Al-Barbahari rahimahullahu cetakan Ketiga tahun 1421 H / 2000 M, Darus Salaf dan Ash-Shuma'i dengan tahqiq Syaikh Khalid bin Qasim Ar Raddadi)
------------------------
[*] Ilmu Kalam adalah ilmu aqidah yang hanya berlandaskan akal semata.