angka 7 dalam bahasa Arab kadang bermakna banyak. Ibnu ‘Asyūr berkata,
«التحرير والتنوير» (21/ 182):
«وَالسَّبْعَةُ: تُسْتَعْمَلُ فِي الْكِنَايَةِ عَنِ الْكَثْرَةِ كَثِيرًا»
Jadi jika dalam dalil pakai angka 7, maka harus dilihat qarinahnya apakah bermakna ḥaṣr/pembatasan ataukah bermakna kaṣrah/jumlah banyak.
Untuk hadis 70.000 umat Islam masuk surga tanpa hisab, zahirnya bermakna ḥaṣr/pembatasan. Artinya ya memang hanya 70.000 umat Islam yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa.
Buktinya, Rasulullah ﷺ minta tambah angka tersebut. Seandainya bukan bermakna pembatasan, maka tidak perlu Rasulullah ﷺ minta tambah.
Tapi hadis Rasulullah ﷺ minta tambah ini sekaligus kabar gembira kepada kita. Sebab dalam hadis tersebut dikabarkan Allah mengabulkan permintaan Nabi ﷺ. Pengabulannya adalah tiap 1000 orang bisa membawa 70.000 lain yang juga masuk surga tanpa hisab. Jadi total tambahannya sudah bisa dihitung brp juta. Seakan-akan ada kabar gembira bahwa golongan tambahan yang diseret ini amalnya tidak bisa menyusul yang 70,000 itu tapi mereka adalah muhibbin/para pencinta kekasih Allah berjumlah 70.000 itu sementara dalam hadis ada penegasan bahwa di akhirat orang itu akan bersama mereka yang dicintainya.
Lalu Allah masih menambah lagi 3 ḥaṡayāt (الحثيات). Makna bahasa ḥaṡyah adalah tanah genggaman yang diberikan tanpa dihitung jumlahnya. Ini menunjukkan tambahan itu hanya Allah yang tahu.
Ustadz muafa