Kamis, 05 September 2024

Tidak diragukan lagi bahwa hati manusia cenderung kepada mereka yang bersikap lembut dan kasih sayang

Bismillah kitab ready stok...

Pemesanan :
wa.me/6282392214552
Andre Satya Winatra
#Maktabah_Riyadhus_Shalihin 

• كتاب : من صفات الداعية (اللين والرفق)

• تأليف : أ.د. فضل إلهي

𝗦𝗽𝗲𝘀𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 : 1 Jilid || Kertas krem || 71 Halaman || Diterbitkan oleh Dar Khadarah
 
• Review Kitab
Tidak diragukan lagi bahwa hati manusia cenderung kepada mereka yang bersikap lembut dan kasih sayang. 

Dulu pernah dikatakan: "Hendaklah wajahmu ramah dan kata-katamu lembut, maka kamu akan lebih dicintai oleh manusia." 

Sifat manusia akan menjauh dari orang yang kasar dan keras, meskipun dia adalah makhluk terbaik di sisi Allah, sebagaimana firman Allah: 

وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

"Seandainya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauh dari sekelilingmu" (QS. Ali Imran: 159).

Seorang da'i sangat membutuhkan perhatian orang-orang di sekitarnya, menarik hati mereka agar mau mendengarkan dan merespons dakwahnya. 

Dengan bersikap lemah lembut dan kasih sayang, maka hal tersebut, dengan izin Allah, dapat tercapai. 

Di samping itu, seringkali muncul ketidaksukaan dari para mad'u atau objek dakwah terhadap dai, karena ajakan dakwah bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsu. Mereka didorong untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan dan diperingatkan dari apa yang mereka sukai. 

Namun, sikap lembut dan kasih sayang dari seorang da'i dapat membantu, dengan izin Allah, mengurangi atau menghilangkan ketidaksukaan ini.

Al-Qur'an dan hadits Nabi telah menjelaskan pentingnya seorang dai bersikap lembut dan ramah. Nabi Muhammad, sebagai pemimpin para dai dan teladan mereka, menunjukkan contoh yang sempurna dalam menggunakan kelembutan dalam dakwah kepada Allah. Banyak ulama juga menekankan pentingnya sifat ini pada seorang dai. 

Selain itu, ada situasi di mana dakwah dengan kelembutan dan ramah ditinggalkan, dan beralih pada dakwah dengan kekerasan dan ketegasan. 

Hal ini dijelaskan dalam teks Al-Qur'an dan hadits serta ditunjukkan oleh sikap dakwah Rasulullah, para sahabat, dan tabi'in. 

Namun, sebagian orang, karena ketidaktahuan atau pengabaian mereka, salah paham mengenai hal ini, seperti dalam beberapa aspek berikut:

1. Kesalahan dalam memahami maksud dakwah dengan kelembutan dan ramah, di mana sebagian orang menganggapnya sinonim dengan sikap acuh tak acuh terhadap agama atau bergaul dengan orang fasik dan menunjukkan persetujuan atas perbuatan mereka.

2. Kurangnya perhatian untuk bersikap lembut dalam dakwah kepada Allah, serta hanya menyajikan dakwah dalam satu bentuk, yaitu dakwah dengan kelembutan, tanpa memperhatikan situasi di mana dakwah perlu dilakukan dengan ketegasan.

3. Terburu-buru menggunakan ketegasan dalam dakwah tanpa berpikir dan mempertimbangkannya dengan baik, yang dapat menyebabkan dampak buruk.

Oleh karena itu, dengan izin Allah, penulis memutuskan untuk membahas topik penting ini. 

Meskipun penulis tidak menemukan ulama yang secara khusus membahas topik ini dalam sebuah riset atau buku yang berdiri sendiri. Namun, ada mutiara-mutiara yang tersebar di berbagai kitab, dan berusaha dengan pertolongan Allah untuk mengumpulkan mutiara-mutiara tersebut. 

📡 Ikuti kami untuk update kitab-kitab lainnya
Grup Whatsapp Maktabah Riyadhus Shalihin :
https://chat.whatsapp.com/FEcuCJrXQmRFVEpcMRsOal

Telegram Maktabah Riyadhus Shalihin : https://t.me/MaktabahRiyadhShalihin

Telegram Fawaid :
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra