Selasa, 24 September 2024

Ingin bugar, sehat, dan kuat? Bukan dengan nge Gym, tapi Perbanyak lah berdzikir kepada Allah

Ingin bugar, sehat, dan kuat? Bukan dengan nge Gym, tapi Perbanyak lah berdzikir kepada Allah 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

"Barangsiapa yang terbiasa berdzikir (membaca tasbih) sebelum tidurnya, maka dia akan diberi semangat dan kekuatan dalam menyelesaikan kebutuhannya serta kekuatan dalam ibadahnya."
Majmu' Al-Fatawa (7/493).

Allah Ta'ala menceritakan tentang Nabi Hud alaihis salam bahwa dia berkata kepada kaumnya:

“Dan wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat kepadamu, dan Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan menjadi orang-orang yang berdosa.” (Hud: 52).

Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Wabil Ash-Shayyib (hal. 77), saat menyebutkan manfaat berdzikir berkata:
“Manfaat yang ke-61: Dzikir memberikan kepada orang yang berdzikir kekuatan, sehingga dia bisa melakukan hal-hal yang tidak mampu dia lakukan tanpa dzikir.
Saya menyaksikan sendiri kekuatan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam berjalan, berbicara, keberanian, dan menulisnya adalah hal yang mengagumkan. Beliau bisa menulis dalam satu hari setara dengan apa yang bisa ditulis oleh penyalin dalam waktu seminggu, bahkan lebih. Pasukan juga menyaksikan kekuatannya yang luar biasa dalam perang. Nabi shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada putrinya, Fatimah, dan menantunya, Ali radhiyallahuanhuma, untuk membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali setiap malam sebelum tidur ketika mereka meminta seorang pembantu dan mengeluhkan kesulitan yang mereka hadapi dalam menggiling gandum dan pekerjaan rumah lainnya. Maka, beliau shallallahu alaihi wasallam mengajarkan hal itu dan bersabda: 'Sesungguhnya itu (berdzikir) lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu.'
 Dikatakan bahwa siapa yang terus-menerus mengamalkan dzikir ini akan mendapati kekuatan dalam tubuhnya yang membuatnya tidak membutuhkan pembantu.”
Ustadz luthfi setiawan