Jumat, 27 September 2024

TAUHID BUYA YUNAHAR ILYAS: ALLAH BERSEMAYAM DI ATAS 'ARSY DAN MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT LAINNYA SEBAGAIMANA YANG DITETAPKAN DALAM AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

TAUHID BUYA YUNAHAR ILYAS: ALLAH BERSEMAYAM DI ATAS 'ARSY DAN MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT LAINNYA SEBAGAIMANA YANG DITETAPKAN DALAM AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

Buya Prof. Dr. Haji Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. -Rahimahullah (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih Dan Tajdid, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Dan Ulama Ahli Tafsir Minangkabau) -Rahimahullah- Berkata:

"Al-Asma' artinya nama-nama, dan as-Shifat artinya sifat-sifat. Allah SWT memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang menunjukkan ke-Mahasempurnaan-Nya, sebagaimana disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Metode iman dengan al-asma' was-shifat ada dua; Pertama. Itsbat, Kedua, Nafyu. Itsbat maksudnya mengimani bahwa Allah SWT memiliki al-asma was-shifat yang menunjukkan ke-Mahasempurnaan-Nya, misalnya: Allah SWT Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana dan lain-lain. Sedangkan Nafyu maksudnya menafikan atau menolak segala al-asma' was-shifat yang menunjukkan ketidak-sempurnaan-Nya, misalnya dengan menafikan adanya makhluk yang menyerupai Allah SWT, atau menafikan adanya anak dan orangtua dari Allah SWT dan lain-lain.

Sehubungan dengan al-asma' was-shifat ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan secara lebih khusus: .....

.....2. Jangan menyamakan (tamtsil), atau memiripkan (tasybih) Zat Allah SWT, sifat-sifat dan af'al (perbuatan)-Nya dengan makhluk mana pun. Allah berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialali Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura 42: 11)

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

"Katakanlah: "Dia Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya." (Al-Ikhlash 112: 1-4).

Jika terjadi persamaan nama dan sifat antara Allah SWT dan makhluk-Nya, misalnya Allah Maha Mendengar, manusia juga mendengar, Allah berbicara dengan Musa, manusia juga berbicara, dan lain sebagainya, maka persamaan tersebut hanyalah persamaan nama (ismun), bukan persamaan hakiki (musamma). Nama dan sifat untuk Allah SWT sesuai dengan Zat dan Kemahaan-Nya, nama dan sifat untuk manusia atau makhluk lain sesuai dengan kemakhlukannya. Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk men-takwil-kan sifat-sifat Allah tertentu karena takut tasybih atau tamtsil, dan lebih dari pada itu tentu tidak dibenarkan menolak sama sekali nama atau sifat Allah SWT yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya karena takut tasybih, tamtsil dan tidak mau takwil atau karena tidak mau mengurangi kemutlakan Allah SWT karena nama dan sifat-sifat itu. Sebab menolak salah satu nama dan sifat Allah SWT berarti mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman:

فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى اللّٰهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ اِذْ جَاۤءَهٗۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَ

"Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepada-Nya. Bukankah di neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?" (Az-Zumar 39: 32).

3. Mengimani al-asma' was-shifat bagi Allah SWT harus apa adanya tanpa menanyakan atau mempertanyakan "bagaimana"-nya (kaifiyat). Misalnya Allah menyatakan:

ثم استوى على العرش

"... kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy..." (Ar-Ra'du 13:2).

Kita harus mengimani bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arasy, tanpa mempertanyakan bagaimana caranya Allah bersemayam, berapa luasnya 'Arasy itu, mana yang lebih besar, Allah atau 'Arasy, di manakah 'Arasy itu? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin diajukan. Selain tidak akan bisa dijawab karena itu masalah ghaib, juga tidak ada gunanya, bahkan hanya akan menghabiskan waktu saja."

[Lihat Buku Kuliah Aqidah Islam, Halaman 51 Sampai Halaman 53].

"Menurut Sa'id Hawwa dalam bukunya Al-Islam, banyak orang yang keliru mengira, bahwa kalau sudah mengucapkan dua kalimah syahadah atau sudah memiliki nama yang Islami, maka tidak ada satu pun sikap atau perbuatan yang bisa membatalkan keislaman atau membatalkan dua kalimah syahadahnya. Sebenarnya banyak sikap atau perbuatan seorang muslim yang bisa membatalkan dua kalimah sahadahnya. Lalu Sa'id Hawwa menyebut dua puluh di antaranya, dan menguraikan satu per satu. Dalam kesempatan ini penulis ringkaskan dua puluh hal yang diterangkan oleh Sa'id Hawwa tersebut sebagai berikut: ......

....16. Memungkiri salah satu asma, sifat dan af'al Allah SWT

Allah berfirman:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Hanya milik Allah al-Asma-ul Husna, maka bermohonlah ke pada-Nya dengan menyebut al-Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya." (Al-A'raf 7: 180).

قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا

"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asma-ul Husna." (Al-Isra' 17: 110).

لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura 42: 11).

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

"Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa." (Al-Ikhlas 112: 1).

Seorang muslim harus meng-Imani segala asma, sifat dan af'al (perbuatan) Allah SWT yang sesuai dengan zat-Nya sebagaimana telah ditetapkan oleh Al-Qur'an dan Sunnah."

[Lihat Buku Kuliah Aqidah Islam, Halaman 37 Dan Halaman 46 Sampai Halaman 47].

CATATAN:

Buya Yunahar Ilyas Telah Wafat Pada Tanggal 2 Januari 2020 Di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta -Semoga Allah Merahmati Beliau Dengan Rahmat Yang Besar Dan Luas Serta Memasukkan Beliau Ke Dalam Surga-.