Amalan yang Tersembunyi
Al-Qasim bin Muhammad berkata:
"Kami pernah safar bersama Ibn al-Mubarok, dan sering terlintas dalam benakku: kenapa Ibn al-Mubarok lebih utama dari kami حتى اشتهر في الناس هذه الشهرة sampai-sampai seterkenal ini dihadapan manusia?? kalau karena dia sholat, kami juga sholat, kalau karena dia berpuasa kami juga berpuasa, kalau karena dia berperang kami juga berperang dan kalau karena dia haji kami juga berhaji."
Kemudian Al-Qasim bin Muhammad berkata:
"فكنا في بعض مسيرنا في طريق الشام ليلة نتعشى في بيت إذ طفئ السراج، فقام بعضنا فأخذ السراج وخرج يستصبح، فمكث هنيئة، ثم جاء بالسراج، فنظرت إلى وجه ابن المبارك ولحيته قد ابتلت من الدموع، فقلت في نفسي : بهذه الخشية فضّل هذا الرجل علينا، ولعله حين فقد السراج فصار إلى الظلمة ذكر القيامة. "
"Pada suatu malam kami sedang dalam perjalanan (safar) menuju syam, kami singgah di suatu rumah untuk makan malam, tiba-tiba lampu di rumah tersebut padam, lalu sebagian dari kami pergi untuk mencari penerangan dan tidak lama kemudian kami mendapatkannya, lalu aku melihat wajah Ibn al-Mubarak berlinang air mata sampai membasahi jenggotnya.
Aku pun berkata dalam hati: Disebabkan rasa takut seperti inilah derajatnya lebih tinggi dari kami, karena bisa jadi ketika lampu mati dan keadaan menjadi gelap, dia teringat akan hari kiamat.
Al-Marwazi berkata: "Aku mendengar Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal berkata: 'Allah meninggikan derajat Ibn al-Mubarak karena suatu amalan tersembunyi yang dimilikinya."
__________
Mausū'ah al-Akhlāq, hal. 126-127 karya Syaikh Khālid Jum'ah bin 'Uthmān al-Kharrāz. Cet. I tahun 2009, Maktabah Ahlul Atsar.
Andre Satya Winatra
24 September 2024
🌎 *Blog*: https://catatanandresatyawinatra.blogspot.com/?m=1
📥 *Telegram*:
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra
📤 *Facebook*:
https://www.facebook.com/abuabdillah.muwaffaq?mibextid=ZbWKwL