Minggu, 29 September 2024

PERJALANAN KE NEGERI YAMAN(Bagian 5)

PERJALANAN KE NEGERI YAMAN
(Bagian 5)

KHUTBAH JUMAT SYEIKH UMAR BA JUBER

Untuk khutbah Jumat, disampaikan oleh Syeikh Umar ba Juber. Isi khutbah beliau begitu menarik dan realistis. Beliau berbicara tentang ayat larangan memakan harta manusia dengan jalan batil. Beliau menjelaskan panjang lebar contoh-contoh memakan harta manusia dengan jalan yang batil , seperti mencuri, merampok, membegal, menipu dalam berjual beli, mengingkari amanah barang titipan, menyerobot tanah milik orang lain, menunda dan enggan membayar hutang, membayar gaji karyawan, tidak komitmen memegang janji dalam bekerja, banyak molor dalam pekerjaan dan meminta upah penuh, meniru para ulama dan ahli ibadah kaum Yahudi dan Nashrani yang memakan harta ummat dengan tipu-tipu dst. 

Khutbah disampaik beliau dalam 20 menit dengan menggunakan bahasa arab fushah yang menarik.

KAJIAN BA’DA MAGHRIB HINGGA LEPAS ISYA

Jam. 16.40 syeik Abu Khalid mengajak kami dan rombongan para pelajar Markiz untuk bertolak menuju Kota Buaisy- berjarak 40 menit dari Mukalla- untuk memberikan tabligh akbar di masjid “Abu Bakar Alfaqih”yang luas dan indah dalamnya. Apalagi soundsystem yang mendukung membuat kajian menjadi lebih seru dan aplikatif.

Seyogyanya kajian disampaikan oleh dua syeikh yang senior dan sepuh, yaitu “Syeikh Walid Abu Khalid Maqram “dan “Syeikh Sholeh bin Umar As-Syarafi”, namun entah mengapa Syeikh Walid Abu Khalid, memasukkan dua tambahan pemateri, Saya sendiri yang disebut “Syeikh Ahmad Al-Indunisi” dan “Syeikh Umar ba Juber “ dari Tarim.

Sehebat apapun saya menolak secara halus tetap Syeik tak bergeming memanggil nama saya ke depan untuk menjadi penceramah kedua setelah beliau sebentar. Allahul mustaan.

Ceramah dengan bahasa Arab dihadapan orang Arab tidak semudah ceramah dengan bahasa arab di hadapan para santri kita di Indonesia. Apalagi jumlah hadirin yang ratusan dan memberi ceramah disamping orang berilmu tidak mudah-kalau bukan karena taufiq dari Allah. 
 
Dengan bermohon pada Allah dan memberanikan diri, saya coba mengambil materi singkat tentang jalan-jalan keselamatan di zaman fitnah akhir zaman. 

Selepas ceramah, saya utarakan bagaimana kondisi kejiwaan saya berceramah dihadapan ratusan jamaah dan mereka orang Arab, apalagi disamping saya ada masyayikh kibar yang diseniorkan Syeikh Sholeh Al-Asyrafi dan Syeikh Walid sendiri, serta Syeikh Umar Ba jubeer, namun Syeikh dengan senyum mengatakan bahwa bahasa arab yang saya sampaikan jelas, fasih dan orang Arab senang jika mendengar materi kajian yang disampaikan orang asing non Arab. 

KENDALA LISTRIK DI YAMAN

Pulang kajian kami tepar keletihan, dan markaz tetap setia menyiapkan kami makan malam. Lepas itu kamipun tidur.

Ruangan tamu yang kami tempati  dasaenya adalah tempat halaqah akhwat diluar hari Jumat dan Sabtu. Tempatnya luas dan nyaman beralaskan karpet.

Masalahnya ruangan tersebut tertutup rapat tanpa pentilasi udara. Dasarnya ruaang itu ber AC dan juga ada kipas gantung, namun masalahnya adala aliran listrik di Yaman tidak stabil. Hidup 2 jam mati 2 jam, yang membuat ruangan tersebut jadi pengap dan kami tidur kepanasan mandi keringat. Sudah dua malam ini tidur malam tak nyenyak karena listrik yang kerap mati.

Sudah biasa penduduk Yaman mengalami    Putus listrik setiap harinya. Boleh dikatakan dari 24 jam maka hanya 12 jam saja listrik yang hidup,dua jam menyala dan dua jam mati…wallahul musta’an.

Bilamana anda berada di dataran tinggi dan dingin mungkin tidak begitu masalah tanpa listrik, tanpa ac dan kipas , namun di daerah dataran rendah tepian laut semacam Al-Mukalla dan Aden yang tingkat kelembaban udaranya tinggi, panas yang menyengat tanpa listrik dan tampa Ac jadi masalah besar. Alhamdulillah ala, kulli hal.. kulihat para penimba ilmu sudah akrab dan terbiasa dengan kondisi itu sehingga tak begitu masalah bagi mereka.

Sejak dua tahun lalu kepergian awal ku ke Yaman hingga kini, tak ada perubahan yang siginifkan dalam hal listrik yang selalu mati-mati. Dengan mesin pembangkit listrik yang begitu tua dan begitu keras suaranya mengganggu kami lambat laun menjadi ritme yang indah mengisi hari-hari mereka.

Namun Alhamduillah air tidak ada masalah, lancar tak putus-putus. Sebagian orang  memang sulit hidup tanpa listrik, tapi tidak ada orang yang hidup tanpa air. 

Menurut sebagian kawan-kawan Yaman masi banyak kampung-kampung yang tidak ada sama sekali fasilitas listrik, 24 jam tanpa listrik, namun belakangan ini mereka sudah pula merasakan nikmatnya listrik tenaga cell solar. Bahkan mereka sudah berhasil meggunakan pompa air dari cell solar tersebut.

KAJIAN INTENSIF DARI PAGI HINGGA MALAM

Sebulan sekali markaz Al-Mukalla mengadakan kajian intensif Menyelesaikan kitab-kitab penting dimulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 08.00 malam, dengan istirahat sholat, makan siang dan tidur siang sekejab untuk kembali dimulai lepas ashar hingga isya dan selepas Isya. 

Syeikh Walid mengkaji materi Bulughul Maram karya monumental Alhafiz Ibnu Hajar Al-Astqalani dari pembahasan kitab al- Itqi hingga kitab Aljami’ hingga selesai.

Banyak sekali terdapat pelajaran-pelajaran berharga dari Syeikh menunjukkan kedalaman ilmu beliau-hafizahullah.

Subhanallah kuatnya para penimba ilmu duduk dari pagi hingga malam mengikuti kajian syeikh, tentu lebih hebat lagi kekuatan syeikh sanggup bicara menjelakan hadis-hadis ahkam tanpa jenuh.

Aku sendiri terkadang didatangi rasa kantuk , tapi beliau “On” terus hingga malam hari.

Bersambung…

Al-Mukalla menuju Syabwah 
26 Rabiul Awwal 1446/ 29 Sept 2024

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My