Kamis, 01 Agustus 2024

Antara ๐ก๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฆ, ๐๐š๐ฅ๐ข๐ฅ, ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐๐ฅ๐š๐ฅ, ๐๐š๐ง ๐ฆ๐ฎ๐ฌ๐ญ๐š๐๐ข๐ฅ.

Antara ๐ก๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฆ, ๐๐š๐ฅ๐ข๐ฅ, ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐๐ฅ๐š๐ฅ, ๐๐š๐ง ๐ฆ๐ฎ๐ฌ๐ญ๐š๐๐ข๐ฅ.

๐ก๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฆ adalah produk dari sebuah ๐๐š๐ฅ๐ข๐ฅ. Dalil harus diproses dulu dengan benar agar bisa menghasilkan hukum yang benar. Proses itu dinamakan ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐๐ฅ๐š๐ฅ.

Tidak semua orang bisa beristidlal, dan menarik kesimpulan hukum dari sebuah dalil. Karena ada ilmu yang harus dikuasai terlebih dahulu, seperti nahwu, shorf, fikih lughoh, ushul fikih, musthalah hadits, dll.

Lalu, siapa yang diizinkan untuk mengambil hukum dari sebuah dalil? dialah ๐ฆ๐ฎ๐ฌ๐ญ๐š๐๐ข๐ฅ, atau kita kenal dengan istilah ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ญ๐š๐ก๐ข๐.
Nabi ๏ทบ bersabda:
ุฅِุฐَุง ุญَูƒَู…َ ุงู„ุญَุงูƒِู…ُ ูَุงุฌْุชَู‡َุฏَ ุซُู…َّ ุฃَุตَุงุจَ ูَู„َู‡ُ ุฃَุฌْุฑَุงู†ِ، ูˆَุฅِุฐَุง ุญَูƒَู…َ ูَุงุฌْุชَู‡َุฏَ ุซُู…َّ ุฃَุฎْุทَุฃَ ูَู„َู‡ُ ุฃَุฌْุฑٌ
"Jika seorang hakim (mujtahid) berijtihad lalu ia benar, maka ia dapat pahala, jika salah mak satu pahala." (Muttafaqun'alaihi).

Kalau orang yang belum bisa beristidlal bolehkah langsung ke dalil?
Perhatikan sabda Nabi ๏ทบ :
"Siapa yang menafsirkan Al-Quran tanpa ilmu, silahkan ambil tempat duduk di neraka." (HR. Tirmidzi No. 2950).

Ibnu Taimiyyah berkata:
"Siapa yang menafsirkan Al-Quran dengan akalnya saja, maka ia sudah membebani dirinya dengan sesuatu yang tidak ia pahami, melakukan perbuatan yang tidak diperintahkan. ๐–๐š๐ฅ๐š๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ง ๐›๐ž๐ง๐š๐ซ ๐ญ๐š๐Ÿ๐ฌ๐ข๐ซ๐ง๐ฒ๐š, ๐ข๐š ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ ๐ฌ๐š๐ฅ๐š๐ก! Karena ia masuk bukan lewat pintunya." (Majmu' fatawa)

Lalu apa solusinya untuk orang yang belum paham ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐๐ฅ๐š๐ฅ? ia harus bertanya kepada ahli ilmu yang mengerti ๐๐š๐ฅ๐ข๐ฅ dan ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐๐ฅ๐š๐ฅ. 
Allah berfirman:
ูَุณْู€َูٔ„ُูˆุٓง۟ ุฃَู‡ْู„َ ูฑู„ุฐِّูƒْุฑِ ุฅِู† ูƒُู†ุชُู…ْ ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ
"Tanyakan kepada ahli ilmu, jika kalian tidak mengetahui." (QS. An-Nahl: 43).

Sekarang tinggal lihat posisi kita. Kita di posisi mana? seorang yang paham istidlal, atau bukan? Kalau bukan, ya belajar! bukan debat!
Apalagi yang di debat ustadnya, lah kita aja belajar bahasa arab, baru 2 bulan udah hilang dari peredaran....
Ustadz Ihsan Muhammad