Sabtu, 24 Agustus 2024

Mengingkari penguasa terang-terangan

Mengingkari penguasa terang-terangan 

Memang benar sebagian salaf mengingkari penguasa terang-terangan. Bahkan ada beberapa hadits yang menunjukkan bolehnya. 

Namun memahami dalil harus benar dan dikompromikan dengan dalil-dalil lainnya. Dan jika kita pahami dalil tentang mengingkari penguasa dengan benar dan perbuatan sebagian salaf maka kita dapati manhaj salaf dalam mengingkari penguasa terang-terangan adalah:

* mengingkarinya di hadapan penguasa langsung, bukan di jalan atau di mimbar-mimbar.
* menggunakan cara yang hikmah bukan menimbulkan kekacauan dan pertikaian.
* menimbang maslahat dan madharat. Nasehat kepada penguasa dilakukan terang-terangan jika ada sangkaan kuat besar maslahatnya dan kecil mudharatnya.
* jika tidak terpenuhi kondisi-kondisi di atas, maka menasehati secara diam-diam.

Dan dalam menasehati penguasa juga berlaku kaidah-kaidah dalam nasehat secara umum. Di antaranya:

* tugas kita menasehati, bukan memaksa.
* hukum asal nasehat adalah lemah lembut.
* jika nasehat diterima, alhamdulillah. Jika tidak maka bersabar, lain kali nasehati lagi.
* nasehat harus di atas ilmu.
* nasehat harus ikhlas bukan untuk cari dunia.
* tidak boleh mencela dan caci maki.
* menjaga kehormatan orang yang dinasehati.
Dan kaidah-kaidah nasehat yang lain.

Wallahu a’lam.

@fawaid_kangaswad
https://www.facebook.com/share/dn4pNuPFrVC5joHb/?mibextid=oFDknk