Siapa yang ingin berdakwah menjadi dai ilallah hendaklah ia adalah orang yg berlimu. Penuntut ilmu pemula tentu berbeda dengan seorang alim. Penuntut ilmu tugasnya mengamalkan ilmu nya dan mengingkari kemukaran yg ia ketahui (sesuai dg kondisinya). Adapun pergi berdakwah ke berbagai negeri atau tempat maka inil adalah tugasnya orang alim.
Oleh karena itu dalam misi dakwanya Nabi Shallallahu alaihi wassalam ke berbagai negeri Nabi hanya mengutus ulamanya sahabat seperti Muadz, Abu Musa, Abu Hurairah, dll
Untuk berdakwah ke jalan Allah.
Maka tidak benar dakwah itu kecuali itu dilakukan orang yang berilmu. Adapun orang yang jahil ketika ia keluar (khuruj), pergi keberbagai negeri untuk berdakwah, maka akan timbul kerusakan yg lebih besar daripada kebaikannya. Dan ini (yaitu khuruj berdakwah tanpa ilmu) adalah salah satu bid'ah besar yg masuk dalam Islam.
Allah berfirman
: قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ﴾
[ يوسف: 108]
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata (ilmu) , Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". [Yusuf: 108]
Syeikh Abdul Aziz Arroyis hafidzahullah.
Ustadz ipan sufitra