Berpendapat Harus ada Imamnya (Ulama Salaf)
Imam Ahmad rahimahullahu menasehati muridnya Abul Hasan Al Maimuni :
“إيّاك أن تتكَّلم في مسألة ليس لك فيها إمام”
“Janganlah engkau berbicara pada suatu masalah sementara engkau tidak memiliki imam (rujukan) padanya”.
(Manaqib Ahmad, hal. 187 dan As Siyar, 11/296)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
كل قول ينفرد به المتأخر عن المتقدمين، ولم يسبقه إليه أحد منهم، فإنه يكون خطأ
“Setiap pendapat dari orang belakangan yang menyendiri dari (pendapat) orang orang terdahulu dan (pendapatnya itu) tidak didahului seseorang pun dari mereka (orang-orang terdahulu) maka sesungguhnya pendapat itu salah”.
(Majmu' Al Fatawa, 21/291)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengingatkan :
" نعوذ بالله سبحانه مما يفضي إلى الوقيعة في أعراض الأئمة ، أو انتقاص أحد منهم ، أو عدم المعرفة بمقاديرهم و فضلهم ، أو محادتهم و ترك محبتهم و موالاتهم ، و نرجو من الله سبحانه أن نكون ممن يحبهم و يواليهم و يعرف من حقوقهم و فضلهم.
"Kita berlindung kepada Allah subhanahu dari sesuatu yang mengantarkan kepada merendahkan kehormatan para Imam atau meremehkan seseorang dari mereka atau melalaikan kedudukan dan keutamaan mereka, atau memusuhi mereka dan meninggalkan kecintaan dan loyalitas terhadap mereka. Dan kita memohon kepada Allah subhanahu agar kita termasuk bagian dari orang-orang yang mencintai dan loyal kepada mereka dan memahami hak-hak dan keutamaan mereka."
(Al Fatawal Kubra, 6/92)