Ketika Tauhid Rububiyyah menghujam di jiwa, rizqi itu tak akan kita risaukan. Ia adalah kepastian sebagaimana ajal adalah kepastian. Rasul 'alayhish shalâtu wassalâm telah mengabari kita bahwa Allah mengutus malaikat ke rahim ibu kita untuk menuliskan,
بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد...
"...dengan menuliskan rizqinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagianya..." [Riwayat Muslim]
Al-Muzani dalam Syarhus Sunnah mengatakan,
وَالخَلْقُ مَيِّتُوْنَ بِآجاَلِهِمْ عِنْدَ نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ
“Makhluk itu akan mati dengan ajal mereka ketika telah sempurna rizqinya dan terputusnya bekas peninggalan mereka (berupa amal).”
✒️ *_Catatan Abu Hazim_*