Seseorang tidak akan punya kedudukan sebelum dirinya diuji
Kadang orang silau dan berdecak kagum akan kesuksesan seseorang, dan berangan-angan seperti orang tsb, sehingga berkata : " enaknya dia jadi Ustadz terkenal, atau " "enak banget ya kayak antum bolak balik umrah tiap bulan " atau " wah beruntung banget dia yaa kaya Raya " tanpa melihat jerih payah perjuangan dan pengorbananya , jatuh bangun dalam usaha nya , letih dan lelah dalam perjuangan nya
Inggatlah emas tidak lah dihasilkan kecuali setelah ditempa melalui proses yang panjang dan biaya yg mahal ,
Di nukil dari kitab "al-Fawaid" karangan Imam Ibnu Qoyim rahimahullah ta'ala pada hal 269, sebuah kata mutiara yang patut kita renungkan:
«سأل رجل الشافعي فقال: يا أبا عبد الله، أيما أفضل للرجل أن يُمكن أو يُبتلى؟ فقال الشافعي: لا يمكن حتى يُبتلى، فإن الله ابتلى نوحًا وإبراهيم وموسى وعيسى ومحمدًا صلوات الله وسلامه عليهم أجمعين، فلما صبروا مكنهم، فلا يظن أحد أن يخلص من الألم البتة». ( جاء في كتاب "الفوائد" للإمام ابن القيم رحمه الله تعالى (ص269))
Ada seseorang yang pernah bertanya kepada Imam Syafi'i, ia mengatakan: "Wahai Abu Abdillah, mana yang lebih baik, seseorang yang di beri kedudukan atau diberi cobaan?
Maka Imam Syafi'i menjawab, "Tidak mungkin ada seseorang yang mendapat kedudukan melainkan setelah mendapat cobaan terlebih dahulu. Sesungguhnya AllahTa'ala telah memberi cobaan kepada para nabiNya, Allah Ta'ala memberi cobaan pada nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan nabi kita Muhammad sholawatullah wa salaamuhu 'alaihi 'ajmain, ketika mereka semua mampu bersabar maka Allah Ta'ala memberi mereka kedudukan di muka bumi ini, jangan pernah engkau sangka kalau seseorang itu tidak akan pernah merasakan sakitnya cobaan
Jelang Subuh Masjidil Haram ...
Ustadz sulaiman abu syaikha