Rabu, 29 November 2023

BATTLE OF DEMONS"(Jin Raksasa Naga Merah VS Jin Khadam Harimau)

"BATTLE OF DEMONS"
(Jin Raksasa Naga Merah VS Jin Khadam Harimau)

Masih ingat cerita Jin raksasa kelelawar bertanduk? Dari Khadam Fulan yg namanya Joni ( bukan nama sebenarnya). Kalau belum baca tafadhol scroll ke bawah. 
Waktu berlalu setelah ruqyah, kami bermuamalah kembali seperti biasa. 
Sampai di bulan ini, muncullah karyawan baru sebut saja namanya  Jacky. 
Hari kedua Jacky kerja qaddarallah tiba-tiba dia bertanya tentang rajah-rajah tulisan arab yang banyak tertempel di rumah mertuanya. 
Dalam hati saya, "Ya Allah kenapa ada terus kasus jin di sekitar saya?". Mencoba berfikir positif, Qaddarallah mungkin udah takdir saya untuk cari pahala dan berjihad melawan musuh yg tak terlihat ini. Sesuai nasihat paman Ben dan bibi may sebelum mereka meninggal (di film Spiderman). 
Mendengar Jacky berkata seperti itu, kemudian saya tanya, "Rajahnya seperti apa?" 
Jacky langsung mengirimkan foto-foto rajah ke grup WA karyawan. 
Saya coba perhatikan lafadz-lafadz di foto rajah tersebut yang berupa tulisan arab. Sebagian tidak ada maknanya dan sebagian masih bisa terbaca maknanya. yaitu intinya sebagian rajah tersebut bertuliskan mantra untuk menangkal jin-jin jahat. 
Dengan kata lain hendak melawan jin dengan mantra jin. Sihir hitam dilawan dengan sihir putih.
Sambil baca tulisan arab di foto rajah tiba-tiba perut saya mual hampir muntah dan kepala pusing.
"Waduh, ternyata mantranya masih aktif". Dalam hati saya. Dan biasanya kalau ada reaksi seperti ini (pusing dan mual) ada jin yang berusaha masuk kedalam tubuh. 
Qaddarallah pada hari itu saya bawa setangkai daun Bidara Cina yg saya ambil dekat rumah, sengaja dibawa ke kantor untuk tadinya untuk ngusir jin yg suka nongkrong di tangga roof top ruko yg suka mengganggu karyawan. 
Dau Bidara tersebut saya hancurkan 7 siung (dibejek) lalu saya masukkan ke botol semprot dicampur air dan dibacakan surat AsShaffat. Sudah ready dari pagi. Jadi pas pusing saya langsung semprotkan ke kedua telapak tangan lalu saya usapkan ke muka dan kepala. Alhamdulillah langsung hilang pusingnya tok cer dan ces Pleng. Eh ternyata saat itu di kantor yg merasa mual bukan saya saja. Ada dua orang lain juga yg mual dan langsung berebut minta air semprotan Bidara. Termasuk Jacky. Akhirnya Saya suruh hapus foto rajah tersebut dari grup WA. Kemudian Jacky  balurkan cairan Bidara ke tangannya. 
Selang beberapa menit Jacky bereaksi. "Ustadz saya kumat lagi nih kykny". Tangannya kaku, kejang, dan menukik. Kata orang tambun Bekasi istilahnya biasa disebut "tangan cengkrong". 
Secara gercep langsung saya pegang tangannya dan saya bacakan Al Fatihah. Alhamdulillah tdk lama normal kembali.
Akhirnya karyawan baru ini saya interogasi. 
"Syekh, antum kenapa bisa ada jinnya begini?".
Jacky bilang, "Ceritanya panjang ustadz. "Singkatnya ana dulu sering diruqyah tapi dengan ruqyah yg sepertinya kurang syar'i (ruqyah syirkiyyah)."
" Saya datang ke seorang oknum Kyai di Sukabumi untuk berobat. "Karena kata satpam perumahan, pas saya pulang malam katanya ada kuntilanak yg nempel jatuh cinta." Akhirnya Krn takut saya niat berobat ke Kyai.
"Di tempat kyai tersebut saya minum air dari kertas tulisan-tulisan arab dan air yang dilarutkan tanah Karbala yg suka dipakai sujud orang Syi'ah." Setelah minum itu seolah langit seperti terbuka dan masuklah beberapa ksatria dari lubang langit tersebut ke dalam tubuh". "Dan terakhir saya diberikan gelang yg katanya Khadam Harimau yg harus dijaga."
"Sejak itu saya merasa tidak nyaman." Hampir setiap hari mengalami 'ereup ereup'."
Sejak itu Jacky mencoba mencari ruqyah yg syar'i untuk menghilangkan Khadam harimaunya.

Hari berganti hari di pekan selanjutnya Pas hari Jum'at sore dan Hujan, tanpa sengaja Joni berkunjung ke kantor. Mukanya sangat suntuk dan kelihatan pusing. Akhirnya saya sarankan untuk berbekam di lantai bawah. Kebetulan lantai basemen kantor tempat terapi bekam dan yg membekam adalah seorang ustadz 'Sunnah'. 
Sepulang berbekam dan kembali ke ruang meeting Joni makin kelihatan lelah dan gelisah seperti kesakitan. Ternyata katanya waktu dibekam ustadznya melakukan uji keberadaan jin dan dia merasa kesakitan. Ustadz tersebut menyarankan dilanjutkan oleh ustadz Ahmad saja di lantai atas. 
Melihat gelagat yg sudah 'teu pararuguh' sepertinya memang harus diruqyah lagi. Mulailah saya ruqyah dengan Surat Al Baqarah. 
Joni hanya terdiam menikmati bacaan dan belum kelihatan bereaksi. Saya tanya, "apa yg antum rasakan syekh?"
Joni jawab, "seperti ada makhluk lain di dalam tubuh, bersembunyi dan meremehkan antum ustadz". Kemudian saya pancing dengan mengejek, "dasar jin lemah, kalau memang kamu mengaku kuat keluar hadapi saya." 
Joni bilang, "sepertinya dia mulai terpancing ustadz tapi tetap tidak mau keluar."
Tiba-tiba saya terfikir memanggil Jacky di ruang sebelah untuk duduk di depan Joni. Berdasarkan pengalaman, jin jika sama-sama lelaki dia seperti kucing garong yg kalau berhadapan akan saling mengerang. 
Saya panggil, "syekh coba kesini sebentar".
Jacky duduk di ruang meeting dan menatap mata Joni. 
Saya tanya, "apakah antum lihat masih ada jin di dalam tubuh Joni?".
Tiba-tiba tangan Jacky gemetar dan bergerak menunjuk ke arah muka Joni lalu tangannya bergerak menunjuk ke arah meja lalu bersyarat ke leher bergaya memotong leher seperti yg sering dilakukan aktor antagonis Bolo Yeung di  film jadul saat lawan Van Damme. 
Melihat aksi Jacky seperti itu ternyata berhasil memancing jin yang ada dalam tubuh Joni untuk keluar. Joni langsung berdiri menggebrak meja meeting dan menunjuk ke arah Jecky seraya mengajak bertarung.
Kami yang menyaksikan jadi rempong menahan kedua belah pihak. Kaki Joni naik ke bangku. Lalu dan 2 karyawan laki-laki lain memegang kedua tangan Joni untuk menghindari baku hantam antar dua Khadam. 
Qaddarallah Kami terlempar. Karena ketika dipegangi Joni loncat lalu bergerak seperti gerakan "Siuu" nya Ronaldo saat selebrasi gol. Disini lain Jacky juga tidak mampu mengendalikan gerakan tangannya yang seolah mengayun-ngayunkan semacam senjata di tangannya dengan berputar-putar di atas kepala.
Melihat kejadian ini saya panik. Apa yg harus saya lakukan untuk menghentikan duel orang kesurupan ini. 
Dalam hati saya, "apakah  saya harus menggunakan jurus andalan lagi?" Terus terang saya malu sama temen-temen kantor dan karyawan kalau harus menggunakan jurus ini lagi. Tapi dipikir-pikir mau bagaimana lagi dari pada nanti jatuh korban sampai meninggal bisa berabe. Dengan terpaksa dan rasa malu saya gunakan lagi jurus pamungkas 'Spirit Ball'. 
Konyol memang, tapi efektif membunuh jin sudah beberapa kali (bisa scroll cerita-cerita ruqyah sebelumnya). Dan anehnya saya juga Wallahi ngga tau kenapa jurus ini jika dilakukan tanpa 'gaya' belum pernah berhasil dan jika saya lakukan dengan 'gaya' Alhamdulillah belum pernah gagal. Akhirnya saya coba membaca surat Al Mulk ayat 5, sambil mengangkat tangan ke atas langit. Dalam hati saya berdo'a (sebelum ayat dibacakan), " Ya Allah hanya Engkau penolong kami, berikanlah kami satu bintang dari langit yg besar untuk membakar para iblis dan setan jahat yg merasuk ke saudara kami di sini dan disekitar kantor kami". Lalu saya membaca, "walaqod zayyanas Samaa'adunya bimashobiiha waja'alnaha"..sampai penggalan ayat ini kedua tangan saya merasa berat sekali seperti ada bola besar di atas tangan .saya berhenti sebentar karena kaget kok berat betulan rasanya di atas tangan, kemudian saya lanjutkan membaca  "rujuumal lisyayatiin". Saat membaca akhiran ayat 'rujumal lisyayatiin' tangan saya turun seolah membanting 'Spirit Ball' ke meja meeting. GUBBRAAKK!!!.
Apa yg terjadi ?
Di sisi kanan saya Jacky ambruk terkulai di meja meeting.
Di sisi kiri Joni teriak kepanasan memegangi mukanya.
Setelah ambruk, Jacky terlihat tunduk rukuk dihadapan Joni dengan menyatukan telapak tangan seperti orang animisme menyembah berhala. Jacky lalu sadar.
Sedangkan Joni masih kepanasan memegang mukanya tapi sepertinya belum sadar. 
Sebelum jinnya melakukan 'self healing' saya memohon kpd Allah untuk meminta pedang guna menyembelih Joni. Sambil dipegangi teman-teman saya bergerak seolah menyembelih dengan tangan kanan saya ke leher Joni "bismillah.. Allahuakbar". Joni langsung batuk-batuk dan muntah ke lantai.
Selang beberapa lama sadar. 
Rehat sejenak. Joni dan Jacky masih kelelahan. Mulailah kami menanyakan satu persatu.
"Syekh Joni apa yg antum lihat barusan?"
Joni bilang, "jin harimau dalam tubuh Jacky  terlihat kecil." Dia menantang duel. "Sepertinya dalam tubuh saya ada jin yang besar sekali dan arogan".
Saya tanya lagi, "apakah itu jin raksasa kelelawar yg dulu kita pernah ruqyah"?
Joni jawab, "sepertinya bukan ustadz, bentuknya beda tapi sama-sama merah dan bertanduk" ini jauh lebih besar tapi belum jelas bentuknya seperti apa". 
Saya tanya lagi, "sekarang kemana dia? Apakah mati?"
Joni jawab," tadi pas tertimpa meteor besar dari langit mukanya terbakar" tapi rasanya belum mati. 
Kemudian saya tanya Jacky, "syekh antum lihat apa barusan".
Dengan nada ketakutan Jacky berkata terbata-bata," i, i, i, i, itu jinnya Joni Besar sekali bentuknya raksasa, warnahnya merah dan kepalanya berbentuk naga bertanduk. "Sepertinya dia jin Jenis raja karena pasukannya banyak sekali, dan Afwan  bau Tai (kotoran manusia)". Sambil menggesek gesek hidungnya seperti orang kebauan Jacky melanjutkan, "i,i,itu jin purba tua sekali. "Dari tahun 2000an. (bukan tahun Masehi tapi tahun sejak bumi lahir) (Wallahu a'lam). 
Saya tanya, "tahu dari mana antum?". 
Jacky jawab, "ini jin dalam tubuh saya yang merasakan dan tahu asal usulnya."
Ok. Karena sudah sore dan jam kantor sudah mau tutup kami semua pulang.
Selang 2 hari pas hari ahad paginya Joni WA saya, "ustadz..muka saya masih berasa kebakar. "Kemarin Sabtu lebih parah rasanya" padahal sudah sering dibasuh air wudhu di kepala tapi masih berasa panas."
"Dan ana mimpi ustadz, ana melihat mata dan kepala jin naga tersebut besaaar sekali berwarna merah dan seram bertanduk. Tapi badannya ngga jelas." 
Qaddarallah.

Bersambung...

* Episode selanjutnya, eksekusi mati Jin Red Demon Dragon raksasa dengan cara dibelah dari atas kepala sampai ekornya seperti di film Final Fantasy VII.
Ustadz ahmad suryana