Senin, 20 November 2023

Kitabul Jihad, Alfatawa Alkubra, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, jilid 5, h.537, alhamdulillah pas kebetulan punya kitabnya.

Bismillah, izin ust Fadlan Fahamsyah terjemahan dan siyaqul kalam nya kayaknya perlu di cek ya :

Kitabul Jihad, Alfatawa Alkubra, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, jilid 5, h.537, alhamdulillah pas kebetulan punya kitabnya.

Ini lengkapnya.. biar jelas apa maksud Ibnu Taimiyyah "la yabqo lil khilafi wajhun" 

Karena saya lihat ada flyer potongan perkataan beliau untuk penggiringan opini beliau meniadakan nasehat dalam jihad. Allahul musta'an.

كتاب الجهاد، الفتاوى الكبرى ٥/٥٣٧

ومن عجز عن الجهاد ببدنه وقدر على الجهاد بماله وجب عليه الجهاد بماله وهو نص أحمد في رواية أبي الحكم وهو الذي قطع به القاضي في أحكام القرآن في سورة براءة عند قوله : (انفرُواً جفافاً وثقالاً ) (۱۱۳) فيجب على الموسرين النفقة في سبيل الله وعلى هذا فيجب على النساء الجهاد في أموالهن إن كان فيها فضل وكذلك في وال الصغار وإذا احتيج إليها كما تجب النفقات والزكاة وينبغي أن يكون محل الروايتين في واجب الكفاية فأما إذا هجم العدو فلا يبقى للخلاف وجه فإن دفع ضررهم عن الدين والنفس والحرمة واجب إجماعاً.

Barang siapa yang tidak mampu berjihad dengan badannya dan mampu berjihad dengan hartanya, maka wajib baginya berjihad dengan hartanya. Inilah nash Ahmad dalam riwayat Abu Al-Hakam, dan itulah yang menjadi acuan Alqoodhi (saya menduga Abu Ya'la) dalam kitab beliau Ahkam  Al-Qur’an dalam surat Bara’ah perkataan Allah: (Keluarlah dalam keadaan ringan atau berat) (113), maka orang yg dilapangkan wajib menafkahkan hartanya dijalan Allah dan oleh karena itu, wanita juga wajib manafkahkan hartanya jika ada kelebihan,  begitu pula dengan harta anak²  jika memang mereka  membutuhkan, sebagaimana halnya nafkah dan zakat adalah wajib, dan yang benar dari dua riwayat (Imam Ahmad)  adalah maksudnya kewajiban KIFAYAH (mungkin riwayat lain fardhu ain). Kecuali jika musuh sudah masuk menyerang, tidak ada khilaf yg tersisa (ijma kaum muslimin), karena menolak kemudharatan atas agama, dan nyawa, dan kehormatan adalah wajib sesuai ijma. (Ini jadi fardhu ain).

--
Jadi maksud beliau bukanlah ketika musuh sudah hajm atau merangsek menyerang, bukanlah tidak boleh ada saling menasehati ketika ada kesalahan. Kecuali keadaan yg mendesak tak ada waktu ya jelas, sehingga sebagaimana  pendapat Ahmad dan Malik boleh tidak izin waliyul amr, jika memungkinkan maka wajib izin, sehingga ada pengarahan dan nasehat sebagai konsekwensinya.

 وحتى في جهاد الدفع
ففي البيان والتحصيل (2/ 590) سئل مالك عن العدو ينزل بساحل من سواحل المسلمين، أيقاتلهم المسلمون بغير استئمار الوالي؟
فقال: أرى إن كان الوالي قريبا منهم - أن يستأذنوه في قتالهم قبل أن يقاتلوهم، وإن كان بعيدا لم يتركوهم حتى يقعوا بهم.

Bahkan sampai pada jenis jihad difa:
Dalam Al-Bayan wal-Tahshill (2/590), Malik ditanya tentang musuh yang mendarat di salah satu pantai kaum muslimin , apakah umat Islam harus melawan mereka tanpa izin?
Beliau bersabda, “Menurutku, jika pemimpin dekat dengan mereka, hendaknya mereka meminta izin kepadanya untuk berperang sebelum mereka berperang, dan jika pemimpin jauh, maka tidak boleh membiarkan mereka sampai sehingga mereka bisa menyerang kaum muslimin.

وفي مسائل الإمام أحمد رواية ابنه عبد الله (ص: 258) قال سمعت ابي يقول: إذا أذن الإمام القوم يأتيهم النفير فلا بأس أن يخرجوا.
قلت لأبي: فإن خرجوا بغير إذن الإمام؟
قال: لا, إلا أن يأذن الإمام إلا أن يكون يفاجئهم أمر من العدو ولا يمكنهم أن يستأذنوا الإمام فأرجو أن يكون ذلك دفعا من المسلمين.

Dan didalam Masail Imam Ahmad, riwayat putranya, Abdullah (hal. 258) mengatakan: Saya mendengar ayah saya berkata: Jika Imam mengizinkan kaumnya yg didatangi musuh maka tidak megapa untuk melawan.
Aku berkata kepada ayahku: Bagaimana jika mereka pergi tanpa izin imam?
Beliau berkata: Tidak, kecuali Imam memberi izin, kecuali ada berita musuh yang mengagetkan mereka dan mereka tidak dapat meminta izin kepada Imam. Saya berharap hal ini tidak mengapa,

..

Apalagi ketika jihad thalab atau difa yg sudah berlangsung bulanan dan waktu memungkinkan, sebab nasehat itu sendiri yg akan mengarahkan kaum muslimin dan para mujahidin akan menang sesuai jalan dan syarat yg Allah persayaratakan kemenangan datang.

Sebagaimana kata Syaikh Albany pada mamas :

تَرجو النَجاةَ وَلَم تَسلُك مَسالِكَها.....
             إِنَّ السَفينَةَ لا تَجري عَلى اليَبَسِ...

Kalian harapkan kemenangan dan tidak menempuh jalan dan syarat-syaratnya..

Sesungguhnya kapal tak berlayar di tanah kering..

Semoga Allah Alfattah membukakan jalan²nya bagi para mujahidin dan berikan kemenangan bagi kaum muslimin bukan hanya di Ghazzah dan dimanapun mereka berjihad, karena saat ini sungguh jihad bukan hanya di Ghazzah.

..
Smg bermanfaat dan mencerahkan.

Mbs~