*HARUSKAH DUDUK ISTIRAHAT DALAM SHALAT ?*
Para Ulama terbagi dalam 3 pendapat :
1. Duduk Istirahat
Mengharuskan duduk istirahat dalam keadaan apapun, diperlukan atau tidak, tetap mengharuskan duduk istirahat. Ini pendapat kebanyakan para ulama hadits. Mereka yang mengharuskan berdalil atas hadits dibawah ini :
عن مالك بن الحويرث -رضي الله عنه-: أنه رأى النبي -صلى الله عليه وسلم- يصلي, فإذا كان في وِتْرٍ من صلاته لم ينهض حتى يستوي قاعداً. رواه البخاري / ٨٢٣.
Dari Mālik bin Al-Ḥuwairiṡ -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa dia pernah melihat Nabi -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- sedang salat, apabila beliau dalam rakaat ganjil dari salatnya beliau tidak bangkit untuk berdiri sampai beliau duduk dengan sempurna. ( Bukhori / 823 ).
2. Tidak duduk istirahat
Tidak diharuskannya duduk istirahat secara mutlak.
وعن وائل بن حجر أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا نهض; نهض على ركبتيه واعتمد على فخذيه. البيهقي ٢/٩٩
Dari Wail ibn Hujr bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam apabila akan berdiri, beliau berdiri atas kedua lututnya dan bersandar (tangan) pada kedua pahanya” ( al-Baihaqi 2/99 ).
عن أبي هريرة -رضي الله عنه-: أن النبي -صلى الله عليه وسلم- كان ينهض على صدور قدميه. رواه الترمذي / ٢٨٨
Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu 'anhu- bahwasanya Nabi -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- bangkit dengan ujung kedua telapak kakinya. ( Tirmidzi / 288 ).
3. Tergantung keadaan
Pendapat ketiga ini melihat bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melakukan duduk istirahat dalam shalat dan juga langsung berdiri tanpa duduk istirahat.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melakukan duduk istirahat sebagaimana hadist diatas ketika masih muda dan kuat, namun tatkala di akhir hayatnya beliau melakukan duduk istirahat karena usia nya sudah masuk senja.
Dan pendapat ini yang paling tengah menggabungkan diantara dua hadits diatas, sebagaimana pendapat Ibnu Qudamah dalam kitab nya al Mughni.
Maka dapat disimpulkan bahwa duduk istirahat itu sunnah bagi yang membutuhkannya seperti para orang tua yang sudah sepuh atau orang yang sedang sakit atau sebab lainnya.
( dirangkum dari kitab asy Syarhul Mumti' lisy Syaikh Ibnu Utsaimin jilid 2 / 119 - 121 ).
==========================
AAAA
Anton Abdillah Al Atsary