Rabu, 29 November 2023

Kuntilanak pemakan darah haid (Bagian 2)

Kuntilanak pemakan darah haid (Bagian 2)

kuntilanak merupakan istilah di masyarakat Indonesia untuk menamai jin jenis wanita yang memiliki suara khas, berambut panjang dan memakai dress berwarna putih atau merah.
Jenis kuntilanak ini merupakan yg paling sering menampakkan dan mengganggu masyarakat selain dari jenis genderuwo, tuyul dan siluman.

Kuntilanak (berdasarkan banyak kesaksian) ketika muncul akan bersuara seperti induk ayam yg sedang memanggil anak-anaknya, "Ckckckckckckckckckckck"..kemudian dilanjut dengan suara tertawa ala Suzana. 

Tempat-tempat yang sering ditemui terdapat jenis ini berdasarkan kesaksian diantaranya yaitu di pohon-pohon di hutan atau kebun. Karena mereka senang bergelantung duduk di sana. Kemudian sering ditemukan di ruangan vila atau hotel yang terdapat penglaris dan sesajen. Jemuran baju, atas lemari, tangga, sudut rumah, kamar mandi,  dan tempat-tempat kotor dan sepi lainnya dimana manusia jarang menetap di jalur tersebut. 

Untuk jin jenis yang merah ini tidak hanya terdapat pada kuntilanak. Jenis lain yang dari kalangan siluman dan ifrit pun ada yg berwarna merah. Mungkin pemirsa sering denger istilah "setan merah" atau red devil (Ada di logo Klub bola yang ditinggal bang Dodo ke Saudi). 
Jenis merah ini pernah mengganggu saya 2 kali. Pertama melalu mimpi beberapa tahun silam selepas saya meruqyah orang korban sihir. Yang kedua beberapa bulan lalu dari penglihatan korban yg saya ruqyah dia menyerang saya sampai sakit parah 3 hari dan Alhamdulillah sembuh dengan berbekam. 
Warna-warna jin ini (putih, merah, dan hitam) mungkin menandakan semacam kasta atau power level Wallahu a'lam karena belum ketemu dalilnya.  Dan memang berdasarkan pengalaman jenis yang merah ini lebih berat dihadapi dan jauh lebih kuat. 

Kembali ke cerita sebelumnya. Setelah saya ancam dengan 3 pilihan yaitu masuk Islam, keluar dengan damai atau dibunuh, kuntilanak tersebut bersikeras tidak mau masuk Islam dan tidak mau keluar. Oleh karena itu tidak ada pilihan bagi saya kecuali melanjutkan bacaan ruqyah surat Al Furqon. Dia mengeram kesakitan, tangannya mengepal keras sambil teriak seperti orang mau melahirkan. Akhirnya bilang "ampuuun saya tidak bisa keluar"...
Saya tanya, "apa yg membuat kamu tidak bisa keluar?" Apakah ada buhul?"
Dia jawab, "betul, ada pak ustadz. Kayu"
Saya tanya, "dimana letaknya?"
Dia jawab, "di dalam dompet". 
Teman-teman kantor segera menggeledah dompet korban di tasnya dan ternyata benar. Ada serpihan kayu yang dibungkus kantong plastik kecil yg sering digunakan untuk kantong sambel ayam geprek atau sambel besek. Pict nya bisa dilihat di status sebelumnya. 
Segera kami perintahkan tim untuk membakar buhul tersebut. Kemudian tercium bau harum kemenyan. Mungkin isinya sejenis kayu gaharu  Wallahu a'lam. 
Setelah buhul dibakar kami bacakan ayat Al Qur'an lagi surat As Shofftat. Qaddarallah Jin masih kesakitan dan belum bisa keluar. 
Khawatir korban kehabisan energi dan cidera saya kembali menawarkan Islam kepada kuntilanak tersebut, jika tidak saya akan lanjut memohon kepada Allah membakarnya dengan ayat Alqur'an.
Singkat cerita karena beberapa kejadian dan urutannya agak-agak lupa, kuntilanak tersebut mau bersyahadat dengan saya bimbing "Laa ilaaha illallaah, Muhammadar Rasulullah". 
Kemudian saya berdoa kepada Allah "ya Allah kami hanya melihat yang dzahir dan tidak mengetahui yang bathin, engkaulah yg maha mengetahui hati jin ini apakah benar keimanannya atau hanya berpura-pura". Kemudian sayapun mengetes nya kembali dengan bacaan Alqu'ran sambil berdoa" Ya Allah jika benar dia telah masuk Islam maka mudahkanlah untuk keluar dan jika dia berbohong maka bakarlah dengan api neraka karena dia telah membangkang dan berbuat dzalim." 
Setalah dibacakan ayat Alqur'an jin tersebut diam tenang dan terus berusaha keluar tanpa kesakitan seperti awal. Mudah-mudahan ini merupakan tanda dia memang telah beriman.
Alhamdulillah akhirnya kuntilanak tersebut keluar lewat ubun-ubun dan meminta teman-teman yang mendampingi untuk menariknya dari arah leher ke ubun-ubun.
Kemudian korban pun sadar biidznillah. La hawla wa la quwwata Illa Billah..

TAMAT 

*Di Cerita ruqyah selanjutnya insyaallah saya akan kisahkan pertarungan melawan jin zaman purba berbentuk siluman naga bertanduk, bersayap dan berwarna merah, sebesar dinosaurus dari tahun 2000 an. Biidznillah
Ustadz ahmad suryana