Z1*N157 Y4H*D1 yang ada di 15rayil saat ini mayoritasnya Aschenazi, yang merupakan keturunan dari suku ke-13. Mereka kaum hasil diaspora nenek moyangnya; mereka para imigran. Tidak termasuk ke 12 suku keturunan Ya’qub ‘Alayhissalaam. Nasab mereka terputus pada Ya’qub ‘alayhissalaam. Sehingga mereka bukan keturunan Ya’qub. Dan yang benar adalah keturunan Yafets. Sehingga mereka mayoritasnya bukanlah bani yisrayil yang sebenarnya. Tak berhak atas tanah Yerussalem.
Lagipula Yerussalem alias Yerus Layim alias Daarussalaam itu peletak dasarnya adalah jauh sebelum Ya’qub ‘alaihissalaam ada; yaitu Sem bin Noah (Sam bin Nuh) berdasarkan data-data dari salah satu dokumen eksternal, yakni dari Torah (Taurat) dengan bahasa aslinya. Itu artinya, mereka para Aschenazi tersebut TIDAK berhak atas Yerussalem. Yerussalem sebagai tanah yang dijanjikan untuk mereka Itu klaim yang tidak benar. Yang berhak itu tentu P4le5t1n14n.
Demikian kesimpulan dari penjelasan seorang Professor Ahli Filologi yang sangat langka yang kita miliki…
Dari sini kita faham, bahwa dokumen eksternal yang terverifikasi untuk mendukung kekuatan hujjah itu penting dalam dunia ilmiah. Tanpanya, masing-masing hanya mengeluarkan klaim-klaim saja dan tanpa bukti. Kebiasaan sebagian orang hanya membeberkan dokumen internal yang ia punya, dan nir literasi terhadap dokumen eksternal, sehingga hujjahnya lemah.
—Mochamad Teguh Azhar, M.A., C.PE., C.PS.—