Sabtu, 18 November 2023

ULAMA NEGERI SYAM MENGKRITIK "KELOMPOK JIHAD" SAAT PERANG

ULAMA NEGERI SYAM MENGKRITIK "KELOMPOK JIHAD" SAAT PERANG

✅ Ahli hadits zaman ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu berkata: Kami senantiasa mengatakan bahwa perlawanan yang ada sekarang ini di Palestina bukanlah perlawanan yang syar'i namun sebatas perlawanan (yang hanya tegak di atas) semangat saja.
Adapun Islam memerintahkan kepada kaum muslimin:

1. Untuk bertakwa kepada Allah dalam diri mereka, keluarga serta anak keturunan mereka.
2. Untuk mempersiapkan diri agar merdeka dari penjajahan Y4hud1.

Adapun jika mereka melancarkan aksi-aksi yang tidak mendatangkan manfaat bagi mereka, yaitu tidak bisa menghancurkan musuh mereka, namun justru sebaliknya musuh yang menghancurkan mereka, maka kenyataan seperti ini merupakan bentuk:

1. Menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.
2. Menyelisihi manhaj Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau yang mulia. Setiap kelompok kaum muslimin yang mengalami penindasan yang bengis (dari orang-orang) kafir, maka dalam menghadapinya harus mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau yang mulia.

Kita semua tahu bahwa Nabi ﷺ ketika awal dakwah Islam, beliau memulainya dengan dakwah tauhid secara sembunyi-sembunyi. Kemudian sedikit demi sedikit mulai menampakkannya hingga berimannya sebagian para sahabat seperti yang telah diketahui dalam sejarah Islam pertama.

Para sahabat yang pertama beriman mendapatkan intimidasi, penindasan bahkan siksa yang pedih seperti yang dialami oleh setiap muslim yang dijajah oleh musuhnya. Meskipun demikian, mereka tidak tergesa-gesa dalam melawan orang-orang kafir tanpa persiapan yang semestinya.

Dan kami meyakini bahwa kemuliaan seorang muslim dan persiapannya harus meliputi dua hal:

1. Keimanan kepada Allah dengan iman yang Shahih dan kokoh.
2. Melakukan persiapan materi yang bisa meminimalisir penindasan dan kemadharatan terhadap kaum muslimin.

Oleh karena itulah kami senantiasa mengatakan: Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk menumpahkan darah mereka secara murah meriah ketika mereka masih lemah sedangkan musuh lebih kuat. Akan tetapi wajib bagi mereka untuk menyimpannya hingga suatu hari ketika mereka sudah siap (persiapan yang sudah matang secara lahir maupun batin) untuk menumpahkannya secara murah sebagai Mujahidin di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka serta apa yang mereka cintai.
Dan kami meyakini bahwa dunia Islam semuanya -sangat disayangkan- bukan hanya Palestina saja, mereka belum bisa sampai kepada fase jihad di jalan Allah yang sebenarnya (dengan senjata). Hal ini dikarenakan mereka belum ditarbiyah dengan tarbiyah Islamiyyah yang shahihah dan tidak memiliki kekuatan senjata (yang mumpuni).
(Lihat Jami' Turats Al-Allamah Al-Albani Fi Al-Manhaj Wa Al-Ahdats Al-Kubra 10/340 oleh Syaikh Dr. Syadi bin Muhammad Alu Nu'man)

✅ Beliau juga berkata: Adapun di Palestina perkaranya jelas sekali. Jika satu orang Y4hud1 dibunuh, maka sangat disayangkan sebagai balas dendam (dari Y4hud1) akan dibunuh lebih dari seorang muslim bahkan bisa puluhan dari kaum muslimin. Oleh karenanya, meskipun hukum asalnya mereka tanpa diragukan (orang-orang Y4hud1 di Palestina) adalah kafir harbi dan mereka adalah penjajah negeri kaum muslimin -jika dilihat dari sisi ini dibolehkan membunuhnya- namun dengan catatan/syarat yang akan membunuhnya benar-benar bisa melakukannya dan tidak memadharatkan dirinya sendiri serta kaum muslimin yang tinggal di negeri tersebut. Jika tidak demikian, maka kerugiannya lebih banyak daripada keuntungannya.
Padahal telah dimaklumi oleh semua ulama kaum muslimin dan tidak ada khilaf di antara mereka bahwa menolak kerusakan lebih didahulukan daripada menggapai kemaslahatan. Membunuh orang kafir (harbi) adalah kemaslahatan bagi kaum muslimin akan tetapi jika itu bisa mengakibatkan pembunuhan terhadap lebih dari seorang muslim, maka itu kerusakannya lebih banyak dari kemaslahatannya.(Coba sekarang bandingkan berapa korban meninggal dunia dari kaum muslimin dengan korban dari pihak Y4hud1?!).

Oleh karena itu tidak boleh melakukan pembunuhan tersebut meski hukum asalnya boleh.
(Silsilah Al-Huda Wa An-Nur 1/1038 oleh Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

✅ Syaikh Al-Albani pernah ditanya: (Bagaimana) tentang masalah perlawanan sekarang di Palestina?

Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Aku menyelisihi mayoritas manusia yang bersemangat untuk melakukan perlawanan (fisik/perang) ...Aku tidak melihat dari perlawanan ini melainkan kehancuran...
(Jami' Turats Al-Allamah Al-Albani Fi Al-Manhaj Wa Al-Ahdats Al-Kubra 10/326)