Bismillah..
Dapet amanah menerjemah, baru sempat dan sudah lolos sensor alhamdulillah semoga bermanfaat. :
■عندما تتهم عالما علق المقاطعة بالحاكم, أو علق الجها د بولي الأمر... بالتخذيل والخيانة والنفاق…
Ketika Anda menuduh seorang ulama yang mengaitkan masalah boikot dengan (izin) penguasa, atau jihad dengan pengkhianatan, dan kemunafikan
●فأنت في الحقيقة تجني على نفسك, وعلى الشريعة, فالشريعة هي التي علقت الأمر بالحاكم برا كان أو فاجرا, وبالمصلحة العامة..
Maka sebenarnya anda sedang merugikan diri sendiri dan syariat, karena syariat lah yang mengaitkan persoalan tersebut pada penguasa, baik penguasa yang shaleh maupun ahli maksiat, dan pada persoalan² untuk kepentingan umum.
■ولو نمشوا بعاطفتنا لقلنا للناس اخرجوا عليهم, غزة تنزف…
Jika kita berjalan dengan perasaan, pasti kita akan katakan pada orang-orang untuk menyerang mereka, Gaza sedang berdarah-darah..
■فكون الحاكم قصر وفرط وضيع الواجب ومش عاجبك ويداهن في الغرب ووو
Keadaan penguasa yang banyak kekurangan, lalai, melalaikan tugasnya, dan anda tidak menyukainya, dan dia menyanjung Barat dan…dan….
●لا يعني بحال أن نلغي ما دلت عليه الشريعة؛ لأن الشريعة لم تربط الحكم بالحاكم لسواد عيونه, وإنما لكون المصلحة العامة لا تتحقق إلا به, والمفسدة العامة لا تدرأ إلا به…
Hal ini tidak berarti bahwa kita membatalkan
apa yang telah ditunjukkan oleh syariat. Karena syariat tidak mengaitkan sebuah hukum dengan keadaan penguasa yg ada kekurangan pada dirinya, melainkan karena ketika kepentingan umum tidak dapat tercapai tanpanya, dan kerusakan secara umum tidak dapat dicegah kecuali denganya …
●وإلا عاش الناس في فوضى يقتل بعضهم بعضا…
Jika tidak, masyarakat akan hidup dalam kekacauan dan bisa saling membinasakan satu dengan yg lainya..
□إلا إذا كنت ترى كفره زي بعض الجماعات, فهذا له كلام آخر…
Kecuali jika anda melihat kekafirannya, pada beberapa kelompok, maka ini adalah masalah yang berbeda.
■والحكام ليسوا على درجة واحدة،
وكثير منهم لا يلتفت إلى حكم الشريعة
Para penguasa tidak mempunyai kedudukan yang sama.
Banyak dari mereka yang tidak memperhatikan aturan syariat.
●لكن
ما الذي في أيدينا؟
الشريعة هي التي نظرت للمصالح العامة ودرأت المفاسد الكبرى المتعلقة بالناس
Tetapi..
Apa yang ada di tangan kita?
Syariat ada untuk memperhatikan kepentingan umum dan mencegah kerusakan besar-besaran yang berkaitan dengan umat
●فليس لنا إلا الاستسلام لها وترك عواطفنا
Kita tidak punya pilihan selain berserah diri dan meninggalkan perasaan kita.
■وكل من نزل نفسه منزلة الحاكم سيفسد ولن يحقق مصلحة راجحة…
Siapapun yang menempatkan dirinya seperti kedudukan penguasa maka akan rusak dan tidak akan mencapai kemaslatan yg banyak…
■ما تقول الحكام تغيروا وبدلوا ومش زي حكام السلف وو
لأن الله لما علق الحكم بالحاكم يعرف ما سيؤول إليه حال كثير منهم, ونبه في النصوص الشرعية على بعد كثير منهم وتلعنونهم ويلعنونكم...
ولن تكون أحرص على الناس من رب الناس...
وها هي الجماعات المقاتلة كم حرضت وهيجت وكفرت ولا تزال
ما الذي استفدنا من تحريضهم؟!!
Jangan kalian bilang penguasa sudah berubah dan berubah dan tidak seperti penguasa pendahulunya…
Karena ketika Allah menyerahkan hukum kepada penguasa, Dia mengetahui bagaimana nasib sebagian besar dari mereka nantinya, dan Dia memperingatkan dalam banyak nash bahwa sebagian besar dari mereka setelahnya kalian akan mengutuk mereka dan mereka akan mengutuk kalian. ..
Dan tidak akan ada yg lebih sayang terhadap manusia daripada Rabbnya manusia...
Dan inilah kelompok-kelompok yg memusuhi betapa mereka memfitnah, mengagitasi, dan mengkafirkan, dan mereka masih senantiasa melakukan hal tersebut.
Adakah manfaatnya bagi kita?!!
■اسمع لكلام العلماء:
●ففي مواهب الجليل في شرح مختصر خليل (3/ 350): (وقال الشيخ أحمد زروق في بعض وصاياه لإخوانه التوجه للجهاد بغير إذن جماعة المسلمين وسلطانهم فإنه سلم الفتنة وقلما اشتغل به أحد فأنجح)
ولذا لم يكن لغير الحاكم أن يأمر به, وأن يخاطب به عامة الناس, ومن فعل ذلك أوقع الأمة في الفتنة.
Simaklah apa yang dikatakan para ulama:
●Dalam Mawahib al-Jalil dalam Sharh Mukhtasar Khalil (3/350): (Syekh Ahmad Zarruq mengatakan dalam beberapa wasiatnya kepada saudara-saudaranya yg berjihad tanpa izin umat Islam dan pemimpin mereka, sesungguhnya hal itu adalah penyebab fitnah dan jarang ada orang yang terlibat di dalamnya lalu dia berhasil.)
Oleh karena itu, tidak seorang pun selain penguasa yang dapat memerintahkannya dan menyampaikannya kepada masyarakat umum, dan siapa pun yang melakukannya akan menjerumuskan umat ke dalam fitnah.
●ففي مسائل حرب الكرماني (3/ 1062): (وكان الحسن يقول: أربع من أمر الإسلام إلى السلطان: الحكم، والفيء، والجهاد، والجمعة.
قلت لهشام: وإن بروا أو فجروا؟ قال: وإن بروا أو فجروا).
Dan didalam Masail Harbi al-Kirmani (3/1062): (Al-Hasan pernah mengatakan: Empat perkara Islam yg diserahkan kepada Sultan: Hukum, Fay’, Jihad, dan Sholat Jumat.
Aku berkata kepada Hisyam: Bagaimana jika mereka orang shaleh atau fajir? Beliau bersabda: Sekalipun mereka orang shaleh atau fajir.
●وقال ابن قدامة في المغني (10/ 368): (وأمر الجهاد موكول إلى الامام واجتهاده ويلزم الرعية طاعته فيما يراه من ذلك)
Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughni (10/368): (Masalah jihad dipercayakan kepada Imam dan ijtihadnya, dan rakyat wajib menaatinya dalam apa pun yang dilihatnya.)
■وحتى في جهاد الدفع
●ففي البيان والتحصيل (2/ 590) سئل مالك عن العدو ينزل بساحل من سواحل المسلمين، أيقاتلهم المسلمون بغير استئمار الوالي؟
فقال: أرى إن كان الوالي قريبا منهم - أن يستأذنوه في قتالهم قبل أن يقاتلوهم، وإن كان بعيدا لم يتركوهم حتى يقعوا بهم.
Bahkan sampai pada jenis jihad difa
●Dalam Al-Bayan wal-Tahshill (2/590), Malik ditanya tentang musuh yang mendarat di salah satu pantai kaum muslimin , apakah umat Islam harus melawan mereka tanpa izin?
Beliau bersabda, “Menurutku, jika pemimpin dekat dengan mereka, hendaknya mereka meminta izin kepadanya untuk berperang sebelum mereka berperang, dan jika pemimpin jauh, maka tidak boleh membiarkan mereka sampai sehingga mereka bisa menyerang kaum muslimin.
●وفي مسائل الإمام أحمد رواية ابنه عبد الله (ص: 258) قال سمعت ابي يقول: إذا أذن الإمام القوم يأتيهم النفير فلا بأس أن يخرجوا.
قلت لأبي: فإن خرجوا بغير إذن الإمام؟
قال: لا, إلا أن يأذن الإمام إلا أن يكون يفاجئهم أمر من العدو ولا يمكنهم أن يستأذنوا الإمام فأرجو أن يكون ذلك دفعا من المسلمين.
Dan didalam Masail
Imam Ahmad, riwayat putranya Abdullah (hal. 258) mengatakan: Saya mendengar ayah saya berkata: Jika Imam mengizinkan kaumnya yg didatangi musuh maka tidak megapa untuk melawan.
Aku berkata kepada ayahku: Bagaimana jika mereka pergi tanpa izin imam?
Beliau berkata: Tidak, kecuali Imam memberi izin, kecuali ada berita musuh yang mengagetkan mereka dan mereka tidak dapat meminta izin kepada Imam. Saya berharap hal ini tidak mengapa,
■فلا تسمعوا لمن يخلط الأمور بعضها ببعض ويهيج ولا يميز بين المصالح والمفاسد.
●ومن ترب تربية حزبية على غير هدى فليس لنا إلا الدعاء له بالهداية
كتبه د. أحمد محمد الصادق النجار
Jangan dengarkan mereka yang mencampuradukkan perkara² tersebut dan tak membedakan manfaat dan mafsadatnya.
Maka barang siapa tumbuh dari hizbiyah maka kita hanya bisa mendoakanya.
Ditulis oleh Dr. Ahmad Muhammad Al-Sadiq Al-Najjar
Ustadz bagus wijanarko