blog ini berisikan kumpulan faedah faedah ilmu yang sangat bermanfaat kepada diri saya pribadi
Selasa, 31 Agustus 2021
Bersihkan hati
Minggu, 29 Agustus 2021
Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab terdiri dari 66 bab dan 596 masail • Beliau menulis kitab itu usia 24 tahun di Bashroh pada tahun 1139 H akhir
TAHUKAH ANDA?
• Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab terdiri dari 66 bab dan 596 masail
• Beliau menulis kitab itu usia 24 tahun di Bashroh pada tahun 1139 H akhir
• Kemudian ditambah masailnya ketika beliau Huraimila
[Faidah pilihan tentang kitab Tauhid, Hilal Az-Zahroni]
Ustadz Nurhadi Nugroho
Wara’ itu bukan terletak pada pakaianmu yg tidak isbal, jenggotmu yg panjang, jubah longgar yang kau kenakan.
HAKIKAT WARA’
Wara’ itu bukan terletak pada pakaianmu yg tidak isbal, jenggotmu yg panjang, jubah longgar yang kau kenakan.
Wara’ itu bukan pula karena sholatmu selalu di shaf terdepan, puasa sunnahmu yang kau rutinkan, shodaqahmu yang kau tebarkan.
Wara’ itu adalah amanah yang kau jaga dalam bermuamalah, kekhawatiranmu memakan walau secuil harta yang haram, kejujuranmu dalam berjual beli, komitmenmu memegang janji.
Wara’ seorang muslim, tidak kan kau dapati dalam majlis kajian, daurah dan tabligh akbar, tetapi kan kau dapat dan kau ketahui manakala engkau bertransaksi jual beli dengannya, memikulkan amanah padanya.
————
20 Muharram 1443/ 29 Agust 2021
Abu Fairuz My
Sabtu, 28 Agustus 2021
Ada seseorang tertimpa musibah, sakit atau penderitaan, lantas dia pun mengharapkan kematian kepada Allah Ta'ala, karena saking tidak kuat dan tidak sanggupnya memikul penderitaannya. Hal seperti itu pernah terjadi di zaman para sahabat, maka ditegurlah orang tersebut oleh salah seorang sahabat.
MENGHARAPKAN KEMATIAN
Ada seseorang tertimpa musibah, sakit atau penderitaan, lantas dia pun mengharapkan kematian kepada Allah Ta'ala, karena saking tidak kuat dan tidak sanggupnya memikul penderitaannya. Hal seperti itu pernah terjadi di zaman para sahabat, maka ditegurlah orang tersebut oleh salah seorang sahabat.
Ibnu Umar radhiallahu anhuma mendengar seseorang berangan-angan kematian, maka beliau mengatakan :
لا تتمن الموت ، فإنك ميت ، وسل الله العافية
“Janganlah kamu berangan-angan kematian. Maka sesungguhnya kamu pasti akan mati. Dan mohonlah kepada Allah kesehatan. (Lathoifil Al Ma'arif 298).
Bahkan sebagian orang-orang shaleh terdahulu yang badannya sehat bugar dan tidak mengalami penderitaan, mereka mengharapkan kematian, ternyata setelah kematian itu mendatanginya, mereka pun pada menyesal.
Berkata Ibnu Rojab rahimahullah :
" وقد كان كثير من الصالحين يتمنى الموت في صحته ، فلما نزل به كرهه لشدته ، ومنهم أبو الدرداء وسفيان الثوري ، فما الظن بغيرهما ؟!" .
“Dan sungguh dahulu banyak dari kalangan orang-orang shaleh berangan-angan kematian waktu sehatnya. Ketika mendapatkannya, mereka tidak menyukainya karena kedahsyatannya. Diantara mereka ada Abu Darda’, Sofyan Tsauri. Bagaimana lagi dengan yang lainnya? (Majmu' Rosail).
Untuk itulah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, melarang berangan-angan mengharapkan datangnya kematian.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
لا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ مِنْ ضُرٍّ أَصَابَهُ , فَإِنْ كَانَ لا بُدَّ فَاعِلا فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي , وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي. متفق عليه
“Janganlah kalian berangan-angan mengharapkan datangnya kematian. Karena, kalaulah dia orang baik, siapa tahu ia bisa menambah kebaikannya. Dan kalaulah dia adalah orang jahat, siapa tahu ia bisa meminta penangguhan (untuk bertaubat).” (HR. Bukhari).
Kalau memang harus dilakukan (mengharapkan kematian) hendaknya dia berdoa ‘Ya Allah hidupkan diriku selagi kehidupan itu baik bagi diriku. Dan wafatkan diriku selagi kematian itu baik bagi diriku.
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ مِنْ ضُرٍّ أَصَابَهُ , فَإِنْ كَانَ لا بُدَّ فَاعِلا فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي , وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي. (متفق عليه)
“Jangan salah seorang diantara kamu berangan-angan kematian karena kesusahan yang menimpanya. Kalau memang harus dilakukan, hendaknya dia berdoa ‘Ya Allah hidupkan diriku selagi kehidupan itu baik bagi diriku. Dan wafatkan diriku selagi kematian itu baik bagi diriku.” (Muttafaq alaih).
AFM
Sumber: https://abufadhelmajalengka.blogspot.com/2021/08/mengharapkan-kematian.html?m=1
Jumhur Kibar Ulama Saudi mensunnahkan *Adzan ditelinga bayi ( baru lahir )*
Jumhur Kibar Ulama Saudi mensunnahkan
*Adzan ditelinga bayi ( baru lahir )*
Kali ini saya akan bawakan fatwa dari Imam besar Asy-syaikh Muhammad bin Sholih Alutsaimin رحمه الله ,
Bertanya seorang penanya ;
Apakah shahih adzan ditelinga bayi ( yang baru lahir ) dan qomat ditelinga sebelahnya ?
Asy-syaikh ibnu Utsaimin رحمه الله menjawab ;
"Adzan ketika bayi baru lahir hukumnya sunnah, adapun qomat haditsnya lemah bukan sunnah, dan hendaknya adzan itu yang pertama diperdengarkan kepada bayi yang baru lahir ...
________
Teks arab aslinya
السؤال:
جزاكم الله خيراً. السائل الذي رمز لاسمه بـ أ أ يقول: ما صحة الآذان في أذن المولود والإقامة في الأخرى؟جزاكم الله خيراً.
الجواب:
الشيخ: الآذان عند ولادة المولود سنة. وأما الإقامة فحديثه ضعيف فليست بسنة، ولكن هذا الآذان يكون أول ما يسمع المولود، وأما إذا فات وقت الولادة فهي سنة فات محلها، فلا تقضى. نعم.
_______
محمد آدم المقلد
Silahkan merujuk pada sumber asli fatwa berbahasa arab , dikutip dari situs resmi kumpulan fatwa fatwa Asy-syaikh Muhammad bin Shalih Alutsaimin رحمه الله , dilengkapi teks dan audio fatwa beliau
https://binothaimeen.net/content/11558
Sedangkan setiap muslim punya asuransi gratis, jaminan dari Allah yang tidak memerlukan dana, hanya konsekwen dia menjalankan rutinitas membaca 5 bacaan di bawah ini tiap pagi dan sore, Makan boleh lupa tapi baca 5 bacaan dibawah ini jagan sampe kelewat.
LINDUNGI DIRIMU DENGAN 5 PERLINDUNGAN
________________________________________________
Kebanyakan orang akan memilih membayar asuransi, dengan beraneka macam jenis asuransi, dengan berjuta alasan dari karena terpaksa sampai hanya untuk jaga-jaga diri kalau terkena musibah, bisa ada yang mengcover kerugian, meski terkadang beresiko tertipi dengan asuransi abal-abal.
Sedangkan setiap muslim punya asuransi gratis, jaminan dari Allah yang tidak memerlukan dana, hanya konsekwen dia menjalankan rutinitas membaca 5 bacaan di bawah ini tiap pagi dan sore, Makan boleh lupa tapi baca 5 bacaan dibawah ini jagan sampe kelewat.
yah 5 jenis asuransi plus-plus berikut:
1. Membaca Muawwidzatain surat Al falaq dan An Nas. Berikut keutamaannya:
Adapun keutamaan surah muawwidzatain tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama. Surah yang turun di malam hari dan berbeda dengan surah lainnya.
عن عقبة بن عامر قال :قال رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم : «ألم تر آيات أنزلت هذه الليلة لم ير مثلهن قط : قُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ». رواه مسلم وأحمد والترمذي والنسائي.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan malam ini? Tidak ada yang semisal dengannya, yakni qul a’udzu birabbin nas, dan qul a’udzu birabbil falaq.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan An-Nasa’i).
Kedua. Dua surah yang diwasiatkan Nabi saw. agar dibaca setiap selesai shalat.
عن عقبة بن عامر قال : «أمرني رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم أن أقرأ بالمعوّذات في دبر كل صلاة». رواه أحمد وأبو داود والترمذي والنسائي
Dari ‘Uqbah bin Amir, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkanku untuk membaca surah muawwidzatain setiap selesai shalat.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i).
Ketiga. Dua surah yang diwasiatkan Nabi saw. agar dibaca sebelum dan sesudah tidur
عن عقبة بن عامر قال: «بينا أنا أقود برسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم في نقب من تلك النقاب إذ قال لي: يا عقبة ألا تركب! قال: فأشفقت أن تكون معصية قال : فنزل رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم وركبت هنية ثم ركب ثم قال : يا عقب، ألا أعلمك سورتين من خير سورتين قرأ بهما الناس؟ قلت : بلى، يا رسول اللَّه ، فأقرأني قُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثم أقيمت الصلاة فتقدم رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم فقرأ بهما ثم مرّ بي ، فقال : كيف رأيت يا عقب ، اقرأ بهما كلما نمت وكلما قمت». رواه أحمد وأبو داود والنسائي
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, “Ketika saya menuntun Rasulullah saw. pada sebuah perjalanan di Naqab, tiba-tiba beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai ‘Uqbah, Tidakkah kamu menaiki kendaraan?’ Uqbah berkata, “Aku khawatir jika penolakanku adalah termasuk maksiat.” Lalu Rasulullah saw. turun, dan saya menaiki kendaraan beberapa saat, kemudian beliau naik kembali, lalu beliau bersabda, “Wahai ‘Uqbah, maukah kamu aku ajari dua surah yang lebih baik dari dua surah yang biasa dibaca oleh orang-orang?” “Mau, wahai Rasulullah”. Lalu beliau membacakan kepadaku qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas. Setelah itu iqamat dikumandangkan, Rasulullah saw. maju dan membaca kedua surah itu. Kemudian beliau melewatiku, dan bersabda, “Bagaimana menurutmu wahai ‘Uqbah, bacalah kedua surat itu setiap kamu hendak tidur dan ketika kamu bangun.” (Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)
Keempat. Dua surah yang paling baik digunakan untuk permintaan perlindungan kepada Allah swt.
عن أبي عبد اللَّه بن عابس الجهني: أن النبي صلّى اللَّه عليه وسلّم قال له :«يا ابن عابس ألا أدلك – أو ألا أخبرك – بأفضل ما يتعوذ به المتعوذون؟ قال: بلى يا رسول اللَّه قال : قل أعوذ برب الفلق وقل أعوذ برب الناس هاتان السورتان». رواه النسائي
Dari Abi Abdillah bin ‘Abis Al-Juhani, bahwasannya Nabi saw. bersabda kepadaku, “Wahai Ibnu Abis, maukah aku tunjukkan – maukah kamu aku kabarkan – paling afdhalnya sesuatu yang orang-orang yang meminta perlindungan dengannya?” Ibnu Abis berkata, “Mau wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas, dua surah ini.”
Kelima. Surah yang tidak pernah diturunkan di dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an.
Hal ini berdasarkan potongan hadis riwayat Uqbah bin Amir sebagai berikut.
فَقَالَ لِي يَا عُقْبَةُ بْنَ عَامِرٍ أَلَا أُعَلِّمُكَ سُوَرًا مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهُنَّ لَا يَأْتِيَنَّ عَلَيْكَ لَيْلَةٌ إِلَّا قَرَأْتَهُنَّ فِيهَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. رواه أحمد
Surah-surah yang tidak diturunkan di dalam taurat, Zabur, dan tidak pula di dalam Al-Qur’an yang seperti surah-surah itu. Tidaklah malam menghampirimu kecuali kamu membaca surah-surah itu di dalamnya, yakni qul huwallahu ahad, qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas.” (HR. Ahmad)
Keenam. Surah-surah untuk meminta kesembuhan kepada Allah swt.
عن عائشة: أن النبي صلّى اللَّه عليه وسلّم كان إذا أوى إلى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفث فيهما وقرأ فيهما قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ، ثم يمسح بهما ما استطاع من جسده ، يبدأ بهما على رأسه ووجهه ، وما أقبل من جسده ، يفعل ذلك ثلاث مرات. رواه البخاري.
Dari Aisyah r.a., bahwasannya Nabi saw. jika hendak menuju kasurnya setiap malam, maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian beliau meniupkan di keduanya seraya membaca qul huwallahu ahad, qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas, lalu beliau mengusapkan kedua tangannya kepada tubuhnya yang dapat beliau jangkau, yakni beliau memulai di atas kepala dan wajahnya, dan bagian depan tubuhnya, beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR. Al-Bukhari).
2. Membaca A’ûdzu bikalimâtillâhit tâmmâti min syarri ma khalaqa “
عَنْ خَوْلَةَ بِنْتِ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةَ رضي الله عنها قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ: ((أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ)) لَمْ يَضُرَّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ … رواه مسلم.
Dari ‘Khaulah bintu Hakim as-Sulamiyyah rahimahullah beliau berkata: Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang singgah/menempati suatu tempat lalu dia membaca (dzikir) “ A’ûdzu bikalimâtillâhit tâmmâti min syarri ma khalaqa “ (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna dari kejahatan yang ada pada makhluk-Nya), maka tidak ada sesuatupun yang akan mengganggu/membahayakannya sampai dia pergi dari tempat itu”[HSR Muslim (no. 2708)].
Referensi: https://almanhaj.or.id/8452-keutamaan-berzdikir-untuk-memohon-perlindungan-allah.html
3. Membaca BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’ WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM
وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، إِلاَّ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ )) . رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’ WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM (dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak aka nada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). [HR. Abu Daud, no. 5088; Tirmidzi, no. 3388; Ibnu Majah, no. 3388. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].
Sumber https://rumaysho.com/18757-meminta-perlindungan-dari-bahaya-pada-pagi-dan-petang-hari.html
4. Membaca ayat kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Ayat kursi juga merupakan pelindung dari syaithan sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian” (HR. An Nasa-i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
dalam hadist lain juga disebutkan bahwa: “Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655).
5. Setiap mau keluar rumah Membaca BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”
Keutamaan
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ؟
”Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Maka disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud, no. 5095; Turmudzi, no. 3426; dinilai shahih oleh Al-Albani)
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5573-keistimewaan-doa-keluar-rumah.html
Berkata Syaikh Ali Al-Halabi rahimahullah; Di sini saya sebutkan kisah yang sedikit lucu namun penuh dengan ibrah di dalamnya,
Obrolan Berkelas
Bincang Ulama
Berkata Syaikh Ali Al-Halabi rahimahullah;
Di sini saya sebutkan kisah yang sedikit lucu namun penuh dengan ibrah di dalamnya,
'Adalah aku ketika itu duduk bersama Syaikh Al-Albani rahimahullah di balkon rumah beliau. Dan balkon rumah beliau memanjang hingga ke sebuah kebun kecil yang ada di dalamnya sebagian burung, pohon-pohon dan yang semisal. Dan ternyata ada ayam jago yang berkokok…
ayam jago tersebut berkokok dan Nabi shallalllahu alaihi wasallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَسلوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا.
'Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat'. [HR. Bukhari no. 3303 dan Muslim no. 2729]
Dan kejadian ini adalah sebelum Syaikh menguatkan riwayat lain,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ مِنَ (اللَّيْلِ) فَسَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ.
'Apabila kalian mendengar ayam berkokok (di malam hari) mintalah kepada Allah karunia-Nya.'
[HR. Ahmad no. 8064 dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).
Kejadian tersebut terjadi di waktu pagi hari, Syaikh belum merajihkan hal ini dan inilah yang lebih rajih, karena ikatan lafadz (di malam hari) andai tidak punya makna maka tentunya (tidak disebutkan dalam hadits) kalau memang tidak memliki pengaruh.
Dan ternyata setiap menit ayam jago tersebut berkokok. Aku pun berdoa, Nas alullah al Adzim min fadhlih.
Kami meminta kepada Allah Yang Mahaagung dari karunia-Nya.
Maka aku katakan, 'Wahai Syaikh, apakah setiap ayam jago tersebut berkokok kita berdoa sebagaimana perkataan Nabi shallallahu alaihi wasallam?'.
Maka Syaikh diam sejenak dan mengatakan, 'Subhanallah, ini adalah ladang pahala sunnah yang Allah bukakan untuk kita, apa pantas kemudian kita jemu? Sedang orang-orang sufi berdzikir dengan cara yang tak ada tuntunannya dan tak jemu-jemu (Allah…Allah…Allah).
Itu perbuatan mengada-ngada dan mereka tak jemu.'
Maka aku katakan, 'Wahai Syaikh, aku bertanya untuk belajar'.
Dan Syaikh menjawab, 'Aku menjawab untuk mengajarimu'.
'Aku memohon kepada Allah agar Allah merahmati Para Masayikh dan menganugerahkan pada kita semua husnul ittiba’ wat tasannun'.
[Juz' fid diik wa ba’dhu fadhailihi wa
nawadirih hal 10-11]
__________
Allahummarham masaayikhana wakhsyurna ma'ahum fi daari karamaatik innaka waliyyu dzalik wa Antal qaadiru 'alaih..
Amin
https://www.facebook.com/100000456003325/posts/6309622425729562/
Qois (Majnunu Laila/seorang yang menjadi gila karena mencintai Laila) pada suatu hari melewati sekelompok orang yang sedang shalat,
Qois (Majnunu Laila/seorang yang menjadi gila karena mencintai Laila) pada suatu hari melewati sekelompok orang yang sedang shalat,
maka setelah shalat mereka memanggilnya, "Hai Qois, apa yang diperbuat oleh Laila sampai membuatmu begini; kesadaranmu hilang & hidupmu hancur, sampai-sampai kau melihat kami shalat dan kamu hanya berlalu, tidak ikut shalat bersama kami,"
Qois menjawab: "Demi Allah saya tidak melihat kalian, "
seseorang menjawab: "Apakah saking sibuknya kau memikirkan Laila sampai kau tidak melihat kami?"
maka Qois menjawab: "Seandainya kalian mencintai Allah sebagaimana aku mencintai Laila, pasti kalian akan fokus beribadah dan tidak melihat aku melewati kalian."
Syaikh Utsman Al Khamis
https://youtube.com/shorts/0KakLFwGD-0?feature=share
Jumat, 27 Agustus 2021
WAHABI DIMATA AZ-ZUHAYLĪ
WAHABI DIMATA AZ-ZUHAYLĪ
Bismillah wal-Hamdulillah, selesai juga membaca kitab tipis (hanya 72 hal) karyanya Imam Wahbah Az-Zuhaylī, judulnya Al-Bida‘ Al-Munkarah. Saya sarankan kepada para penuntut Ilmu untuk tidak luput membaca kitab ini, ringkas tapi sangat full faedah.
Pada bagian mukadimahnya saja ada kabar baik, Imam Wahbah Az-Zuhayli menerangkan:
ليس هناك مذهب وهابي لا فى العقائد ولا فى الأحكام الشرعية. وانما هناك اصطلاحات فى محلها، فهم فى الإعتقاد على مذهب السلف الصالح رضوان الله عليهم، وفى الأحكام على مذهب الإمام أحمد بن حنبل رضي الله عنه. فهم حنابلة فى المذهب، سلفيون فى الإعتقاد.
“Tidak ada mazhab Wahabi dalam akidah maupun hukum² Syarak (fikih). Yang ada adalah istilah² yang dipakai sesuai konteksnya. Mereka (Wahabi) dalam akidah mengikuti mazhab salaf saleh ridwanullāh ‘alayhim, adapun dalam hukum² (fikih) mengikuti mazhab Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallahu ‘anhu. Maka mereka (Wahabi) adalah Hanabilah dalam mazhab (fikih) dan Salafi dalam akidah.”
Kabar baik diatas mungkin sulit diterima oleh segelintir orang yang terlanjur mengampanyekan bahwa “akidah wahabi” itu mujassimah, anti-mazhab, dan lain sebagainya. Bagi saya, walau bukan wahabi, apa yang disampaikan oleh ulama seperti Imam Wahbah Az-Zuhayli itu sangat “gimana gitu”.
Apakah Anda juga merasakan?
Bagaimana dengan/menurut Anda?
Semoga berfaedah, amin.
Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa
“Sungguh Aku benar-benar tidak suka jika ada satu hari yang berlalu tanpa melihat mushaf (membaca Al-Quran)” [ ‘Utsmān ibn ‘Affān ]
قال عثمان بن عفان -رضي الله عنه- :
” وإني لأكره أن يأتي عليّ يوم لا أنظر في المصحف “
[ شعب الإيـمان - الـبيهقي ]
Ustadz bagus ferry
“Sungguh Aku benar-benar tidak suka jika ada satu hari yang berlalu tanpa melihat mushaf (membaca Al-Quran)”
[ ‘Utsmān ibn ‘Affān ]
Jangan jadikan perhatianmu pada kematian itu : Kapan kamu mati? Dan dimana kamu mati?, karena ini bukan urusanmu. Hendaknya perhatian terbesarmu adalah pada : Bagaimana keadaanmu ketika mati
2 perkara yang ditidak disukai oleh anak Adam.
Jangan bosan untuk selalu meminta kepada Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kamis, 26 Agustus 2021
KELEZATAN ILMU DAN PECINTANYA
KELEZATAN ILMU DAN PECINTANYA
SHALAT SENDIRIAN DI MESJID ATAU BERJAMA'AH DI RUMAH?
SHALAT SENDIRIAN DI MESJID ATAU BERJAMA'AH DI RUMAH?