Rabu, 04 September 2024

Husnul Khatimah karena Membaca Buku yang Baik

Husnul Khatimah karena Membaca Buku yang Baik

Membaca buku-buku yang bermanfaat yang ditulis oleh para ulama Islam yang bermanhaj yang lurus dapat menjadi nutrisi kepada kita yang dapat membawa kita kepada husnul khatimah... 

Sebaliknya, membaca buku-buku yang sesat dapat menjadi racun yang dapat membawa kita kepada su'ul khatimah, na'udzubillah...

Siapa sangka seorang tokoh penting Syi'ah Iran sekaligus ulama besar mereka pada kemudian hari menutup hidupnya sebagai pembela sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? 

Siapa sangka seorang penuntut ilmu Salafi yang menulis banyak kitab pembelaan atas Salafiyyah pada kemudian hari menutup hidupnya sebagai seorang atheis yang memerangi agama Islam?

Dan tahukah kalian bahwa akhir hidup keduanya disebabkan oleh kebiasaan mereka dalam memilih buku mana yang mereka pelajari?!

Ayatullah al-Burqa'i semula merupakan ulama besar Syi'ah Iran yang memiliki pengaruh yang luas dan kedudukan yang tinggi. Pada kemudian hari beliau terpengaruh oleh kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Syaikh Mujaddid Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dan menjadi salah satu yang terdepan dalam membela sunah Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bermula dari kitab keduanya, beliau kemudian membuat kritik ilmiah yang tajam atas kitab-kitab primer dari Syi'ah Iran dan menerjemahkan kitab-kitab Ibnu Taimiyyah dan Ibnu ‘Abdil Wahhab ke dalam bahasa Persia.

Berbanding terbalik dengan ‘Abdullah al-Qashimi. ‘Abdullah al-Qashimi tumbuh dari lingkungan Salafi. Beliau semula merupakan seorang penuntut ilmu Salafi yang menulis banyak kitab yang membuat pembelaan atas Salafiyyah dan mendapatkan banyak pujian dari berbagai ulama Salafiyyah. Naasnya pada kemudian hari ia menjadi atheis dan menjadi terdepan dalam memerangi agama Islam dan akidah Salafiyyah yang sebelumnya ia dukung. 

Tokoh Jama'ah Ansharus Sunnah al-Muhammadiyyah, Syaikh ‘Abdurrazzaq ‘Afifi menyebutkan bahwa awal mula penyimpangan al-Qashimi ini adalah di kala para penuntut ilmu di sana menyibukkan diri dengan ilmu hadis dan sebagian yang lagi menyibukkan diri dengan ilmu tauhid, ‘Abdullah al-Qashimi malah menyibukkan diri dengan majalah-majalah dan surat-surat kabar yang menyebarkan ide-ide atheisme dan sekularisme. Ketika itu ide-ide atheisme dan sekularisme dalam kondisi yang sangat kuat dan banyak disebarkan di koran dan majalah. 

Akhirnya, terjadilah apa yang terjadi...

Demikianlah kisah ini menerangkan kepada kita bagaimana bacaan yang kita pilih dalam kehidupan sehari-hari akan menentukan  bagaimana kondisi akhir dari hidup kita!!!
Ustadz febby angga