Jumat, 05 Juni 2020

HUKUM MUSIK DAN NYANYIAN (3)

HUKUM MUSIK DAN NYANYIAN (3)

IBADUR RAHMAN TIDAK IKUT MENDENGARKAN MUSIK

Allah Ta'aalaa menyebutkan beberapa sifat Ibadur Rahman (Hamba-HambaNya Yang Maha Pengasih) dalam surat Al Furqan, diantara yang Allah Ta'aalaa sebutkan adalah :

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا 
"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-Zuur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya". (QS. Al Furqan : 72).

Al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil pendapat al-Imam Muhammad bin Ali bin Abi Thalib yang dikenal dengan nama Muhammad al-Hanafiyyah rahimahullah bahwa yang dimaksud dengan "az-Zuur" adalah nyanyian. 

Al-Imam ath-Thabari dalam tafsirnya meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada al-Imam Mujahid rahimahullah tentang firman-Nya "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-Zuur", beliau menafsirkan :
قال: لا يسمعون الغناء.
"Yakni mereka-mereka yang tidak mendengar nyanyian".

Kemudian al-Imam ath-Thabari juga menyebutkan cakupan makna "al-Laghwu" dalam penggalan ayat diatas "dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya", kata beliau rahimahullah :
وسماع الغناء مما هو مستقبح في أهل الدين، فكل ذلك يدخل في معنى اللغو ... مرورهم كراما في بعض ذلك بأن لا يسمعوه، وذلك كالغناء...
"Mendengarkan nyanyian termasuk perkara yang jelek bagi ahli agama, semua ini masuk kedalam makna al-laghwu...mereka melewatinya dengan menjaga kehormatan dengan cara  diantaranya tidak mendengarkannya seperti dalam masalah nyanyian...".

Al-Imam al-Baghowi rahimahullah, salah satu Imam besar dalam mazhab Syafi'iyyah, menukil atsar Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu untuk memperkuat penafsiran al-Imam Muhammad al-Hanafiyyah diatas :
قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: "الْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِي الْقَلْبِ كَمَا يُنْبِتُ الْمَاءُ الزَّرْعَ"
"Shahabi Jaliil Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata : "nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan dalam hati, sebagaimana air yang menumbuhkan tanaman".

www.nenotriyono.com