Imam Ibnul Qayyim رحمه الله تعالى menyebutkan :
Kenikmatan ada dua yaitu kenikmatan mutlaq dan kenikmatan muqayyad.
1.Kenikmatan muthlaq yaitu kenikmatan yang berhubungan dengan kebahagiaan yang abadi yaitu nikmat islam dan As-Sunnah yang merupakan nikmat yang Allah سبحانه وتعالى perintahkan agar memohon di dalam shalat kita di tunjukkan jalan (lurus) bagi pelakunya dan lebih mengkhususkan lagi mejdikan mereka Ahlul Ar-Rafīq Al-'Alā dimana Allah سبحانه وتعالى berfirman :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولٰٓئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيِّۦنَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولٰٓئِكَ رَفِيقًا
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69)
2.Kenimatan Muqayyad yaitu semisal nikmat sehat,kaya dan sebagainya.
Lebih lanjut kata beliau : Nikmat ini berlaku umum (musytarak) baik orang baik maupun orang tidak baik (fājir) demikian pula orang mukmīn dan kafīr
Di nukil dari :Ijtimā' Juyūsy Al-Islāmiyyah Ibnu Qayyim hal 33 dan 36 .
Ustadz Syamsu Rijal Al buny