Rabu, 17 Juni 2020

SEJARAH MATA UANG ISLAM (1)

SEJARAH MATA UANG ISLAM (1)

MATA UANG PRA ISLAM

Orang Arab pada masa jahiliyyah tidak memiliki mata uang khusus, mereka dalam transaksinya selain menggunakan sistem barter (barang ditukar barang) mereka juga menggunakan alat tukar uang yang berlaku di dunia pada waktu itu, yaitu Dirham perak yang dikeluarkan oleh kekaisaran Sasaniyyah (Persia) dan Dinar Emas yang dikeluarkan oleh Kekaisaran Bizantium. Dua negara ini adalah kekuatan besar yang bersebelahan dengan wilayah Arab pada waktu itu.

Sebenarnya mereka juga menggunakan mata uang yang berasal dari kerajaan Himyariyyah di Yaman, tapi penggunaannya hanya terbatas, tidak sebagaimana mata uang diatas.

Pada waktu itu jenis Dirham yang biasa digunakan ada 3 jenis, yaitu :
1. Baghliyyah -hitam sempurna-, beratnya jika dikonversi sekitar 4.66 gram perak.
2. Jarâqiyyah, beratnya sekitar 3.40 gram perak.
3. Thabariyyah, beratnya sekitar 2.83 gram perak.

Orang arab Jahiliyyah dalam transaksinya dengan memperhitungkan beratnya bukan nila satuannya.

Adapun Dinar "دينار" , maka ini adalah serapan dari kata "Denarius", mata uang Romawi terdahulu, sebagaimana yang dikatakan oleh al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah. Pada masa jahiliyyah Dinar Bizantium itu beratnya sekitar 4.55 gram emas.

Konon Dinar dan Dirham itu yang pertamakali membuat adalah Bapak kita, Nabi Adam alaihis Salâm. Al-Imam Ibnu Abi Syaibah dalam "al-Mushonnaf" (VII/275) meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Mu'awiyyah bin Abdillah yang berkata :
سَمِعْتُ كَعْبًا، يَقُولُ: " أَوَّلُ مَنْ ضَرَبَ الدِّينَارَ وَالدِّرْهَمَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ , وَقَالَ: لَا تَصْلُحُ الْمَعِيشَةُ إِلَّا بِهِمَا
"aku mendengar Ka'ab berkata : "yang pertama kali membuat Dinar dan Dirham adalah Nabi Adam alaihis Salâm." 
Beliau berkata : "tidak pantas pekerjaan itu kecuali dengan Dinar dan Dirham."

Abu Sa'id Neno Triyono