Rabu, 17 Juni 2020

AQIDAH AL-HAFIDZ AL-KHOTHIIB AL-BAGHDADI

AQIDAH AL-HAFIDZ AL-KHOTHIIB AL-BAGHDADI

Bagi penuntut ilmu hadits maka nama Imam al-Khothiib al-Baghdadiy (w.463 H)  adalah sebuah nama yang tidak asing baginya, bagaimana tidak beliau orang yang layak dijuluki "bapaknya ilmu ushul hadits". Dikarenakan para ulama yang berkecimpung dalam ilmu mustholah hadits butuh merujuk kepada karya-karya beliau. Seolah-olah memang al-Hafidz al-Khothib al-baghdadi hidupnya didedikasikan untuk mengembangkan ilmu ushul hadits. 

Selain pakar dalam ilmu hadits beliau juga merupakan pakar sejarah, terbukti dengan lahirnya karya beliau dalam bidang sejarah yang berjudul "Tariikh Baghdad". 

Adapun dari sisi akidahnya, sempat terjadi kontroversi apakah beliau menempuh akidah salaf terutama dalam bidang asma wa shifat atau tidak. Namun dengan dirilisnya sebuah risalah yang dinisbatkan kepada beliau yang tadinya hanya sebagai manuskrip yang tersimpan di perpustakaan Dhohiriyyah, Suriah, sebagaimana diinformasikan oleh Imam al-albani, maka kami tidak ragu lagi untuk mentaqriir bahwa beliau diatas akidah salaful ummah. 

Risalah beliau berjudul "al-Kalaam fii ash-Shifaat". Sebagaimana yang pernah disampaikan bahwa untuk meng-itsbat sebuah kitab atau karya tulis kepada ulama tertentu, adalah melalui jalur sanad atau disebutkannya bahwa karya tersebut adalah memang sebagai karya ulama tersebut. 

Adapun jalur sanad, maka diantara ulama yang memiliki sanad kepada risalah diatas, yaitu Imam adz-dzahabi. Beliau menyebutkan sanadnya dalam kitab sejarah beliau yang monumental "Siyar a'lamin Nubalaa" (18/283-284) :
" ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻼﻝ ، ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﻬﻤﺪﺍﻧﻲ ، ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻃﺎﻫﺮ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ، ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﺮﺯﻭﻕ ﺍﻟﺰﻋﻔﺮﺍﻧﻲ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﻗﺎﻝ :
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ، ﻓﺈﻥ ﻣﺎ ﺭﻭﻱ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺡ ، ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺇﺛﺒﺎﺗﻬﺎ ﻭﺇﺟﺮﺍﺅﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﻇﻮﺍﻫﺮﻫﺎ 
"Telah mengabarkan kepada kami Abu Ali bin al-Kholaal, telah mengabarkan kepada kami Abul Fadhl al-Hamdaaniy, telah mengabarkan kepada kami Abu Thoohir as-Silafiy, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Marzuuq az-Za'farooniy, telah menceritakan kepada kami al-Hafidz Abu Bakr al-Khothiib (al-baghdadi) beliau berkata : "adapun tentang pembahasan sifat-sifat (Allah Subhana wa ta'ala), maka telah diriwayatkan dari hadits-hadits yang shahih,  (sesuai dengan madzhab Salaf), untuk menetapkannya dan memberlakukan sesuai dengan dhohirnya.... ".

Kemudian kita akan semakin yakin beliau diatas madzhab salaf dalam akidah, ketika beliau mencontohkan dalam risalahnya diatas beberapa sifat Allah, persis sebagaimana yang diajarkan oleh guru-guru kami terkait bab asma wa shifat diatas jalan madzhab salaf. Beliau berkata :
ﻓﺈﺫﺍ ﻗﻠﻨﺎ : ﻟﻠﻪ ﻳﺪ ﻭﺳﻤﻊ ﻭﺑﺼﺮ ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻫﻲ ﺻﻔﺎﺕ ﺃﺛﺒﺘﻬﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻨﻔﺴﻪ ، ﻭﻻ ﻧﻘﻮﻝ : ﺇﻥ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻴﺪ ﺍﻟﻘﺪﺭﺓ ، ﻭﻻ ﺇﻥ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻭﺍﻟﺒﺼﺮ ﺍﻟﻌﻠﻢ ، ﻭﻻ ﻧﻘﻮﻝ : ﺇﻧﻬﺎ ﺟﻮﺍﺭﺡ ، ﻭﻻ ﻧﺸﺒﻬﻬﺎ ﺑﺎﻻﻳﺪﻱ ﻭﺍﻻﺳﻤﺎﻉ ﻭﺍﻻﺑﺼﺎﺭ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺟﻮﺍﺭﺡ ﻭﺃﺩﻭﺍﺕ ﻟﻠﻔﻌﻞ ، ﻭﻧﻘﻮﻝ : ﺇﻧﻤﺎ ﻭﺟﺐ ﺇﺛﺒﺎﺗﻬﺎ ﻻﻥ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ﻭﺭﺩ ﺑﻬﺎ ، ﻭﻭﺟﺐ ﻧﻔﻲ ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻟﻘﻮﻟﻪ : ‏[ ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﺊ ‏] . ﻭ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ‏[ ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻛﻔﻮﺍ ﺃﺣﺪ ‏] 
"Jika kami katakan bahwa Allah memiliki Tangan, Pendengaran dan Penglihatan, maka semua ini adalah sifat-sifat yang Allah tetapkan untuk dirinya sendiri. Kami tidak mengatakan bahwa makna Tangan adalah kekuatan, tidak pula makna mendengar dan melihat adalah ilmu. Namun kami juga tidak mengatakan bahwa semua itu adalah anggota badan, kami tidak menyerupakan Tangan, Pendengaran dan Penglihatan sebagai anggota tubuh untuk melakukan suatu hal. 
Kami hanya menegaskan wajibnya menetapkannya karena nash menetapkannya, namun wajib juga menolak tasybih (penyerupaan)  kepada Allah, karena Dia : {tidak ada yang serupa dengan-Nya} dan {tidak ada yang sebanding dengan-Nya}.

Silakan bagi yang ingin memiliki risalah beliau dapat mengunduhnya di link berikut, dengan tambahan syarah ringan dari asy-syaikh DR. Sholih bin Abdullah al-'Ushoimiy :
http://www.al-tawhed.net/Books/Show.aspx?ID=1080

Abu Sa'id Neno Triyono