Minggu, 02 Februari 2025

Padahal para aimmah melarang ucapan itu jika didahulukan sebelum salâm dan sebagai pengganti salâm maka ini yang dilarang, adapun jika setelah salâm maka tidak mengapa, di antara para aimmah yang membolehkan setelah salâm seperti As-Syaikh Shâlih Al-Fauzân penjelasannya dapat di dengar di sini:

Entah apa yang diinginkan UAM bahas di status terbaru mempermasalahkan ucapan hayyâkallâh (sekalipun pengucapan itu diucapkan setelah salâm)

Padahal para aimmah melarang ucapan itu jika didahulukan sebelum salâm dan sebagai pengganti salâm maka ini yang dilarang, adapun jika setelah salâm maka tidak mengapa, di antara para aimmah yang membolehkan setelah salâm seperti As-Syaikh Shâlih Al-Fauzân penjelasannya dapat di dengar di sini:

https://m.youtube.com/watch?v=HXjVutf6vH8

As-Syaikh Al-Albâniy dapat dibaca di sini:
https://al-fatawa.com/fatwa/6813/%D9%85%D8%A7-%D8%AD%D9%83%D9%85-%D9%82%D9%88%D9%84-%D8%AD%D9%8A%D8%A7%D9%83-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D9%85%D8%B3%D8%A7%D9%83-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%8A%D8%B1-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%A7%D9%86%D9%8A

As-Syaikh Ibnu 'Utsaimîn dapat di simak di sini:

https://youtu.be/85taQ0MV00s?si=rId_AIQSO49AjrKA

Begitu Juga Al-Lajnah Ad-Dâimah tidak melarang mengucapkan ucapan tersebut jika diucapkan setelah salâm, pembahasannya dapat dibaca di sini:

https://majles.alukah.net/showthread.php?t=29920

Mengerikan fatwâ beliau akhir-akhir ini banyak membahas khilâf tapi tatabbu'ur rukhash, mengambil pendapat yang lemah, dan banyak menyendiri dalam pendapat.

Hadânâllâhu wa iyyâhu wa waffaqanâ limâ yuhibbuhu wa yardhâh.
Ustadz dihyah abdusalam