Rabu, 26 Februari 2025

Analisis Kritis Terhadap Klaim "Temboro Kampung Sunnah" dan Jama'ah Tabligh Berdasarkan Perspektif Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Analisis Kritis Terhadap Klaim "Temboro Kampung Sunnah" dan Jama'ah Tabligh Berdasarkan Perspektif Ahlus Sunnah wal Jama'ah

1. Pengantar  
Pertanyaan tentang status Temboro sebagai "Kampung Sunnah" dan klaim kesesatan Jama'ah Tabligh perlu dikaji secara objektif berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah Nabi ﷺ, dan pemahaman Salafus Shalih. Berikut analisis berdasarkan sumber-sumber yang valid.

---

2. Hakikat Jama'ah Tabligh Menurut Ulama Ahlus Sunnah  
a. Asal-Usul dan Kritik Ulama  
Jama'ah Tabligh didirikan oleh Muhammad Ilyas al-Kandahlawi (w. 1944 M) di India. Para ulama Ahlus Sunnah telah mengkritik kelompok ini karena penyimpangan aqidah dan manhaj, seperti:  
- Syaikh Abdul Hakim Amir Abdat menyatakan: "Mereka (Jama'ah Tabligh) adalah firqah sesat yang berideologi Sufi Tasawuf. Dakwah mereka tidak berdasarkan ilmu syar’i, tetapi pada khurafat dan bid’ah." (Kitab Sudahkah Anda Mengenal Jama'ah Tabligh?).  
- Syaikh Shalih al-Fauzan berkata: "Khuruj (keluar untuk berdakwah) yang mereka lakukan adalah bid’ah. Dakwah Nabi ﷺ tidak dibatasi waktu tertentu." (Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hlm. 7).  

b. Penyimpangan Aqidah  
Beberapa kesesatan yang tercatat dalam literatur mereka:  
1. Wihdatul Wujud  
Kitab Fadhail A’mal (hlm. 407) memuat keyakinan bahwa Allah سبحانه وتعالى menyatu dengan alam, bertentangan dengan firman-Nya: "لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ" ("Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia." QS. Asy-Syura: 11).  

2. Tawassul Bid’ah  
Mereka menganjurkan tawassul melalui Nabi ﷺ setelah wafat, padahal Rasulullah ﷺ bersabda: "إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ" ("Jika manusia mati, terputus amalannya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." HR. Muslim No. 1631).  

3. Kesyirikan dalam Berkah  
Mereka meyakini para syaikh Sufi bisa memberi berkah (karamah) secara mutlak, padahal berkah hanya milik Allah سبحانه وتعالى (QS. Al-Fatihah: 2).

---

3. Kritik Terhadap Klaim "Temboro Kampung Sunnah"  
a. Penampilan vs. Aqidah  
Allah سبحانه وتعالى berfirman: "يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ" ("Wahai orang-orang beriman, kenapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan?" QS. Ash-Shaff: 2).  
Penampilan lahiriah (cadar, jenggot, celana cingkrang) tidak menjamin kebenaran aqidah. Nabi ﷺ memperingatkan: "إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ" ("Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian." HR. Muslim No. 2564).  

b. Kesesatan Manhaj Jama'ah Tabligh  
- Pengingkaran Terhadap Ulama Ahlus Sunnah  
Seorang amir mereka berkata: "Aku akan bakar kitab-kitab Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, dan Muhammad bin Abdul Wahhab." (Kitab Sudahkah Anda Mengenal Jama'ah Tabligh?). Padahal, para ulama tersebut adalah pembela tauhid.  

- Pemalsuan Hadits  
Kitab Fadhail A’mal memuat hadits lemah/palsu, seperti kisah tangan Nabi ﷺ keluar dari kubur untuk berjabat tangan dengan ar-Rifa’i (hlm. 19). Nabi ﷺ bersabda: "مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ" ("Siapa yang berdusta atas namaku, hendaklah ia bersiap tempat duduknya di neraka." HR. Al-Bukhari No. 1291).  

---

4. Fatwa Ulama tentang Jama'ah Tabligh  
1. Syaikh Bin Baz: "Mereka (Jama'ah Tabligh) perlu dinasihati untuk kembali kepada Sunnah dan meninggalkan bid’ah." (Majmu’ Fatawa, 8/331).  
2. Syaikh al-Albani: "Dakwah mereka adalah dakwah Sufi modern yang mengabaikan pembenahan aqidah." (Silsilah Ahadits adh-Dha’ifah, 1/12).  

---

5. Kesimpulan  
1. Temboro dan Jama'ah Tabligh  
Klaim "Kampung Sunnah" untuk Temboro tidak valid karena aqidah dan manhaj Jama'ah Tabligh bertentangan dengan prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah.  

2. Kriteria Ahlus Sunnah  
Ahlus Sunnah adalah yang berpegang pada:  
- Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman Salaf.  
- Menjauhi bid’ah, khurafat, dan kesyirikan.  
- Mengutamakan ilmu syar’i sebelum beramal.  

3. Seruan  
Umat Islam wajib kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman Salafus Shalih, serta menjauhi kelompok yang menyimpang.  

Wallahu a’lam bish-shawab.  
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك.


TEMBORO MADINAH VAN JAVA???
BENARKAH TEMBORO KAMPUNG SUNNAH??

Yang benar adalah :
"Temboro kampung Sufi jamaah tabligh,Firqoh sesat terbesar dan terbanyak pengikutnya saat ini,di Indonesia bagkan Di DUNIA,Firqoh ini Beaqidah Sufi Tasawuf yang menyimpang dalam islam

Banyak yang Takjub dan terpesona dengan pemandangan islami dikampung ini,para akhwatnya Bercadar dan bergamis Hitam dan ikhwannya Berjenggot dan bercelana cingkrang
Sekilas memang tidak ada yang ganjil dan ter
Lihat sangat religius dan Islami,Namun sejatiny
Dalam perkara aqidah dan manhaj sangat jauh dari Ahlu Sunnah

Ketahuilah saudaraku Ahlu sunnah yang semoga Allah merahmati kalian semua bahwa sunnguh banyak yang terkagum2 dan menisbatkan temboro sebagai kampung sunnah madinah van java adalah satu kesalahan yang fatal dan pengelabuan yang disebabkan ketidak tauan akan hakikat kompok sesat ini.Semoga Allah berikan hidayah kepada kita dan seluruh kaum muslimin..Aamiin

Jadi jangan mudah tertipu dengan penampilan yang agamis dan religius sebelum benar2 tau bagaimana pemahamannya,Penampilan kami Myngkin Sama,perempuannya bercadar,berbaju hitam.ikhwannya Celana cingkrang, berjenggot
Ta0i Aqidah dan manhaj kami sangat jauh berbeda

DIMANA LETAK KESALAHAN MEREKA ???
(FIRQOH JAMAAH TABLIGH)

Sudahkah Anda Mengenal Jama’ah Tabligh?

Jama’ah Tabligh termasuk ahlul bid’ah dan firqah sesat yang menyesatkan dari firqah Shufiyyah. Firqah tabligh ini terbit dari India yang dilahirkan oleh seorang shufi tulen bernama Muhammad Ilyas.

Kemudian firqah sesat ini mulai mengembangkan ajarannya dan masuk ke negeri-negeri Islam seperti Indonesia dan Malaysia dan lain-lain.

▶ Firqah tabligh ini dibina atas dasar kejahilan di atas kejahilan yang dalam dan merata yang diawali oleh pendirinya, pengganti-penggantinya, Amir-amirnya, tokoh-tokohnya, syaikh-syaikhnya (guru-gurunya), murid-muridnya, maupun pengikut-pengikutnya dari orang-orang awam.
.
▶ Kejahilan mereka terhadap Islam, mereka hanya melihat Islam dari satu bagian dan tidak secara keseluruhan sebagimana yang Allah perintahkan,
.
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam (ajaran) Islam scara kaffah (keseluruhan).”
(Al-Baqarah: 208)
.
▶ Kerusakan aqidah mereka yang dipenuhi dengan kesyirikan yang berdiri di atas manhaj shufiyyah. Ibadah mereka yang dipenuhi dengan bid’ah yang sangat jauh dari Sunnah. Akhlak dan adab mereka yang dibuat-buat sangat jauh dari akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya.

▶ Mereka sangat fakir dan miskin dari ilmu karena mereka sangat menjauhi ilmu. Kebencian dan kedengkian mereka yang sangat dalam kepada imam-imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab dan lain-lain.

▶ Bahkan salah seorang amir dari firqah tabligh ini pernah berkata dengan sangat marah sekali,
.
“Kalau seandaiya aku mempunyai kekuatan sedikit saja, pasti akan aku bakar kitab-kitab Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim dan Ibnu Abdul Wahab. Dan aku tidak akan tinggalkan sedikitpun juga dari kitab-kitab mereka yang ada di permukaan bumi ini.”
.
▶ Alangkah besarnya kebencian dan permusuhan mereka terhadap pembela-pembela Sunnah.
.
(Disalin dari buku 'Sudahkah Anda Mengenal Jama’ah Tabligh?'
Karya Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, cetakan Darul Qalam-Jakarta)

KOMENTAR PARA ULAMA SUNNAH TERHADAP KESESATAN JAMA'AH TABLIGH !

1. Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan berkata : “Khuruj di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala adalah khuruj untuk berperang. Adapun apa yang sekarang mereka (Jama'ah Tabligh) sebut dengan khuruj, maka ini adalah bid’ah. Belum pernah ada (contoh) dari salaf tentang keluarnya seseorang untuk berdakwah di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala yang harus dibatasi dengan jumlah hari-hari tertentu. Bahkan, hendaknya seseorang berdakwah sesuai dengan kemampuan tanpa dibatasi dengan jamaah tertentu, dibatasi empat puluh hari, kurang atau lebih.” (Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hlm. 7).

2. Asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi berkata : “Khuruj mereka ini bukan di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi di jalan Muhammad Ilyas al-Kandahlawi. Mereka tidak berdakwah kepada al-Qur-an dan as-Sunnah, tetapi berdakwah kepada (pemahaman) Muhammad Ilyas sebagai pendiri Jama'ah Tabligh, syaikh mereka yang ada di Banglades.” (Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hlm. 6).

3. Asy-Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh rahimahullah berkata : “Kelompok ini (Jama'ah Tabligh) tidak ada kebaikan padanya. Sungguh, ia adalah kelompok bid’ah dan sesat. Dengan membaca buku-buku mereka, benar-benar kami dapati kesesatan, bid’ah, ajakan kepada peribadatan terhadap kubur-kubur dan kesyirikan, sesuatu yang tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu -insya Allah- kami akan membantah dan membongkar kesesatan serta kebatilan mereka.”

4. Asy-Syaikh al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata : “Jama'ah Tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj al-Qur-an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pemahaman Salafush-Shalih.”

▶ Beliau juga berkata : “Dakwah Jama'ah Tabligh adalah dakwah Sufi modern yang semata-mata berorientasi kepada akhlak. Adapun pembenahan terhadap akidah masyarakat, sedikit pun tidak mereka lakukan karena (menurut mereka) bisa menyebabkan perpecahan ditengah ummat.”

Beliau juga berkata : “Jamaah Tabligh tidak mempunyai prinsip keilmuan. Mereka adalah orang-orang yang selalu berubah-ubah dengan perubahan yang luar biasa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.”

5. Asy-Syaikh al-’Allamah Abdurrazzaq ‘Afifi rahimahullah berkata : “Kenyataannya, mereka adalah ahlul bid’ah yang menyimpang dan orang-orang tarekat Qadiriyah serta lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi di jalan Muhammad Ilyas. Mereka tidak berdakwah kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, tetapi kepada Muhammad Ilyas, syaikh mereka di Banglades.”

AQIDAH JAMAAH TABLIGH

Bukti Kesesatan Jama'ah Tabligh dan Tokohnya dari Kitab mereka Tablighi Nishab/Fadhail A’mal karya Muhammad Zakariya al-Kandahlawi dan Lainnya yang penuh dengan kesyirikan, bid’ah, dan khurafat.

1. Keyakinan tentang wihdatul wujud (bahwa Allah subhanahu wa ta’ala menyatu dengan alam ini). (kitab Tablighi Nishab, 2/407, bab “Fadhail Shadaqat”, cet. Idarah Nasyriyat Islam Urdu Bazar, Lahore).

2. Sikap berlebihan terhadap orang-orang saleh dan keyakinan bahwa mereka mengetahui ilmu gaib. (Fadhail A’mal, bab “Fadhail Zikir”, hlm. 468—469, dan hlm. 540—541, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore).

3. Tawasul dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah beliau wafat) dan kepada selain beliau, serta berlebihan dalam hal ini. (Fadhail A’mal, bab “Shalat”, hlm. 345, dan bab “Fadhail Zikir”, hlm. 481—482, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore).

4. Keyakinan bahwa para syaikh Sufi dapat menganugerahkan berkah dan ilmu laduni. ( Fadhail A’mal, bab “Fadhail Qur’an”, hlm. 202—203, Kutub Khanat Faidhi, Lahore).

5. Keyakinan tentang keluarnya tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan asy-Syaikh Ahmad ar-Rifa’i. (Fadhail A’mal, bab “Fadhail ash-Shalati ‘alan Nabi”, hlm. 19, cet. Idarah Isya’at Diyanat Anarkli, Lahore).

6. Saling berbai’at terhadap pimpinan mereka di atas empat tarekat sufi: Jisytiyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah, dan Sahruwardiyah. (ad-Da’wah fi Jaziratil ‘Arab, karya asy-Syaikh Sa’d al-Hushain, hlm. 9—10, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, 12).

7. Banyaknya cerita khurafat dan hadits lemah/palsu dalam kitab Fadhail A’mal Di antaranya adalah yang disebutkan oleh asy-Syaikh Hasan Janahi dalam kitabnya, Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 46—47 dan hlm. 50—52.

Dan Masih sangat banyak penyimpangan lainnya dalam kelompok Jama'ah Tabligh.

Nasalullah Salamah walafiyah

Referensi :dari berbagai sumber

https://www.facebook.com/share/p/18KPYdWdc8/
Akhi hafidz mahayudin