Jangan Salah Memahami "Ciuman"
Dalam bahasa Arab, ciuman ditulis dengan التقبيل (At Taqbil) dari kata: قبّل - يقبّل - تقبيلا qabbala - yuqabbilu - taqbilan, dengan penjelasan arti:
قبّل : Dia laki-laki mencium
يقبّل : Dia laki-laki sedang mencium
تقبيلا : Ciuman
Terkait dengan kata ini, dulu Ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha pernah bercerita tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
أن النبي صلى الله عليه وسلم قَبَّلَ بعض نسائه، ثم خرج إلى الصلاة ولم يتوضَّأ»
"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciumi sebagian istrinya, kemudian beliau keluar rumah untuk shalat dan beliau tidak berwudhu lagi"
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud, dari Urwah bin Zubair, yang diceritakan langsung oleh Aisyah radhiyallahu 'anha.
Urwah adalah keponakan Aisyah. Dia adalah putra dari Asma binti Abu Bakar dan Zubair bin Awwam.
Ketika ditanyakan oleh Urwah "Apakah yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagian istrinya ini, adalah anda?", ibunda Aisyah tertawa, merupakan sebuah pengakuan dan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Oleh sebagian ulama, hadits ini dijadikan dalil bahwa menyentuh istri, bahkan menciumnya, tidaklah membatalkan wudhu.
Lanjut ke pembahasan ciuman atau taqbil dalam bahasa Arab
Jika kita sedang di Arab Saudi dan mendapati ada tulisan Lit Taqbil (للتقبيل) maka jangan terburu-buru untuk menafsirkannya dengan ciuman ya.
Menurut bahasa Arab fusha, taqbil memang berasal dari bentuk mashdar kata qabbala yuqabbilu. Tapi memahami kata ini bukan dari perspektif ini.
Orang-orang Arab, atau Saudi pada khususnya, pada dunia perdagangan, adalah istilah yang disebut dengan Taqbil.
Seperti pada foto yang terlampir dicantumkan kata taqbil dan membubuhkan nomor WA.
Itu maksudnya bukan "Siapa yang ingin dicium, hubungi nomor ini". Bukan itu. Bukan.
Taqbil dalam istilah jual beli pada masyarakat Saudi adalah menjual atau menyewakan sebuah ruangan dengan disertai barang-barang yang ada di dalamnya.
Dapat diartikan juga bahwa taqbil itu sewa ruangan dengan paket lengkap peralatannya yang tinggal pakai.
Jadi jangan keburu mengernyitkan dahi jika mendapati ada papan bertuliskan Lit Taqbil ya.
---
Papan bertuliskan "Lit Taqbil" di Distrik Al Shalihiyah, Riyadh.
ustadz budi marta 