REAKSI AGAMA SEMITIK TERHADAP FILSAFAT YUNANI
Helenisme di Timur Tengah mendapatkan reaksi dari para tokoh-tokoh agama Semitik.
YAHUDI
Di dalam Talmud Menaḥot disebutkan ketika Ben Dama bertanya kepada pamannya Rabbi Yišmaʿel tentang hukum belajar filsafat Yunani, ia mengatakan:
ובדוק שׁעה לא מן היום ולא מן הלילה ולמוד בה חכמת יונית
wə bəduq šaʿa še-ayna lo min ha-yom wə-lo min ha-layla wə-lemod bah hokmat yevanit
"Carilah waktu yang tidak ada siang dan malam, lalu pelajarilah filsafat Yunani di sana"
KRISTEN
Dari kalangan Kristen Timur, Mār Efrēm dalam karyanya Madraše də-Haymanuta mengatakan:
ܛܘܒܘܗܝ ܠܐܝܢܐ ܕܠܐ ܛܥܡܗ ܠܡܐܪܬܐ ܕܚܟܡܬܐ ܝܘ̈ܢܝܐ. ܛܘܒܘܗܝ ܠܐܝܢܐ ܕܠܐ ܦܠܛܗ ܠܦܫܝܛܘܬܐ ܕܫ̈ܠܚܐ
ṭubay l-ayna də-la ṭeʿmah l-maruta d-ḥekmat yawnaye. ṭubay l-ayna də-la pelṭah la-pšiṭuta da-šliḥe
"Beruntunglah bagi siapa saja yang tidak mecicipi racun filsafat Yunani. Beruntunglah bagi siapa saja yang tidak mencampakkan kesederhanaan para rasul."
ISLAM
Terakhir, diriwayatkan dari al-Imām aš-Šāfiʿī sebagaimana dikutip dalam buku Ṣawn ul-Manṭiq:
ما جهل الناس إلا لتركهم لسان العرب إلى أرسطاطليس
ma jahil an-nas wa la [i]ḫtalafu illa li-tarki-him lisan al-ʿarab wa mayli-him ila lisan arisṭoṭolis
"Tidaklah manusia menjadi bodoh kecuali karena mereka berpaling dari bahasa Arab dan cenderung beralih ke Aristoteles"
https://www.facebook.com/share/p/1Z4qD98KYw/