Sabtu, 27 Juli 2024

Menghajr (mendiamkan atau menjauhi) orang yg bodoh itu merupakan bentuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah."

*مِنْ عُيونِ الأَثَرِ*

▪︎ «هجران الأحمق قربة إلى الله عز وجل».

"Menghajr (mendiamkan atau menjauhi) orang yg bodoh itu merupakan bentuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah."

الحسن البصري
📚 العزلة للخطابي ص٤٨

-----------------------

Ana katakan: yg demikian itu, karena Allah Ta'ala telah memerintahkan hal tersebut di dalam kitabNya, Allah berfirman:

وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَـٰهِلِینَ

"....dan berpalinglah dari orang² yg bodoh." (QS. Al A'rof : 199)

Yakni:

وأعرض عن منازعة السفهاء ومساواة الجهلة الأغبياء.

....berpalinglah dari setiap penentangan orang-orang yang bodoh dan duduk-duduk bersama dengan orang-orang bodoh lagi dungu. (Tafsir al Muyassar)

Pada ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk tidak duduk-duduk bersama dengan orang² bodoh dan meladeni mereka dalam perdebatan. Karena jika kita meladeni mereka, maka tidak ada bedanya dengan mereka. Allah berfirman:

وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَیۡكُمۡ فِی ٱلۡكِتَـٰبِ أَنۡ إِذَا سَمِعۡتُمۡ ءَایَـٰتِ ٱللَّهِ یُكۡفَرُ بِهَا وَیُسۡتَهۡزَأُ بِهَا فَلَا تَقۡعُدُوا۟ مَعَهُمۡ حَتَّىٰ یَخُوضُوا۟ فِی حَدِیثٍ غَیۡرِهِۦۤ إِنَّكُمۡ إِذࣰا مِّثۡلُهُمۡۗ

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka..." (QS. An Nisa: 140)

Oleh karenanya kaum salaf dahulu, mereka tidak meladeni orang² bodoh dan menjauhi mereka.

Dan inilah Al Imam asy Syafi'i - rohimahulloh - telah melakukan yg demikian, sebagaimana yg beliau isyaratkan di dalam diwan nya, beliau berkata:

يخاطبني السفيه بكل قبح # فأكره أن أكون له مجيبا

يزيد سفاهة فأزيد حلما # :كعود زاده الإحراق طيبا

"Orang idiot (bodoh) mengajak bicara padaku dengan perkataan jelek *** Aku pun enggan meladeninya.

Dia akan semakin tambah (karena tampak) idiot, dan aku pun akan tambah sabar *** seperti kayu gaharu yang dibakar yang semerbak wanginya."

Maka, hendaknya kita juga mengikuti jejak mereka semampu kita. Karena tidak ada kebaikan kecuali dengan mengikuti jejak salaf kita yg sholih:

وَكُلُ خَيْرٍ فِي اتِّبَاعِ مَنْ سَلَفْ وَكُلُّ شَرٍّ فِي ابْتِدَاعِ مَنْ خَلَفْ

"Seluruh kebaikan ada pada mengikuti jejak salaf, sedangkan seluruh keburukan, pada hal² yg di ada²kan oleh kaum khalaf."

Imam Malik - rohimahulloh - berkata:

لا يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها

"Tidak akan baik generasi akhir dari ummat ini melainkan dengan sesuatu yg menjadikan generasi awalnya baik." 

Wallahu waliyyut taufiq..
Ustadz abu Yahya tomy