Rabu, 31 Juli 2024

IBNU TUMART SANG PENUMPAH DARAH

IBNU TUMART SANG PENUMPAH DARAH

Oleh : Ustadz Agus Susanto 

Ibnu Tumart adalah seorang tokoh asy’ariyah yang pernah berguru kepada Abu Hamid Al-Ghazali, dan beliau mempunyai kedudukan yang sangat agung di khalayak para penganut madzhab asya’irah.

As-Subki mengatakan perihal tentangnya : 
“Beliau adalah orang yang terdekat dengan 'Abdul Mu’min sang raja di Maroko, beliau adalah seorang yang shalih, zuhud, waro’ dan seorang faqih....
Beliau mendalami fiqih dengan bermadzhab Syafi’i, dan membela aqidah madzhab asy’ari." 
(Thabaqah Syafi’iyah 6/109)

Bahkan risalah yang dia tulis dengan judul “Aqidah Mursyidah”, merupakan risalah yang sangat diagungkan oleh kalangan asya’irah.

Berkata Muhammad bin Yusuf As-Sanusi :
“Para ulama (asya’irah) telah bersepakat akan kebenaran aqidah (yang terdapat dalam kitab ini) bukan yang lainnya, dan risalah itu merupakan risalah yang lurus dan bisa menunjukkan kejalan yang lurus.” (Syarah Mursyidah oleh Sanusi)

Dan berkata Al ’Alai : 
“ Risalah Aqidah Mursyidah ini telah ditulis dengan berada di atas jalan yang selamat dan lurus, dan penulisnya telah benar dalam mensucikan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.” 
(Thabaqah Syafi’iyah 8/185)

Dan Ibnu Tumart dalam mengajak manusia untuk meyakini dengan Aqidah asya’irah tersebut, dia menempuh cara dengan cara kekerasan, bahkan siapa yang tidak tunduk dan tidak mau beraqidah dengan aqidah asya’irah ini dia langsung kafirkan dan halal darahnya.

Al-Imam Adz-Dzahabi menceritakan apa yang dilakukan oleh Ibnu Tumart kepada penduduk Maroko dengan berkata : 
“Ibnu Tumart pun mengkafirkan mereka disebabkan karena kebodohan mereka terhadap ‘Aradh dan Jauhar (salah satu metode asya’irah dalam menetapkan Allah sang pencipta), dan menurutnya siapa yang tidak mengetahuinya maka dia tidak mengetahui dan membedakan mana makhluk dan mana sang pencipta. Dan menurutnya siapa yang tidak mau berhijrah kepadanya dan tidak mau berperang bersamanya maka darahnya halal, dan murka Allah atasnya."
(Syiar ‘Alam Nubala, 12/550)

Bahkan Pemerintahan Muwahidin pun memaksa para penduduk Maroko untuk beraqidah seperti apa yang ditulis oleh Ibn Tumart dalam Risalahnya “Aqidah Mursyidah” dan barangsiapa yang tidak mau dan menyelisihi Ibnu Tumart maka dia akan dibunuh dan darahnya halal karena menurut mereka Ibnu Tumart adalah seorang Imam yang luas ilmunya dan Seorang Mahdi yang Maksum, sehingga sangat banyak sekali darah manusia yang ditumpahkan dengan sebab ini sebagaimana tertuang dalam kitab-kitab sejarah 
(Lihat Kitab Mawaidz wal I’tibar oleh Al-Maqrizi, 4/192)

Dari sini kita mengetahui akan kekejaman Ibnu Tumart seorang tokoh asy’ariyah yang mana Risalahnya “Aqidah Mursyidah” menjadi rujukan para pemeluk madzhab asya’irah.

Tapi anehnya kok bisa ya asya’irah belakangan ini menuduh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan tuduhan gampang mengkafirkan dan menghalalkan darah kaum muslimin, sementara kenyataan yang ada justru takfir dan sikap gampang menumpahkan darah itu ada pada tokoh mereka yaitu IBNU TUMART.

Allahu a'lam