MANA YANG LEBIH BAIK, INDONESIA ATAU YAMAN?
Diantara pertanyaan yang sering dilontarkan orang Yaman kepada kami adalah ; Mana yang lebih baik, Indonesia atau Yaman ?
Pertanyaan yang dilematis, walaupun sebenarnya jawabannya amatlah mudah.
Tentu kalau dari segi perduniawian, Indonesia jauh lebih unggul, kota dengan gedung-gedung tinggi, hamparan hutan yang hijau, sinar matahari tropis yang hangat, air melimpah ruah dan lain sebagainya.
Orang Yaman pun pada umumnya sudah paham keelokan bumi Pertiwi, bahkan ada diantara mereka yang bilang, Indunisiya Jannah! Indonesia itu surga!
"Indonesia lebih baik dari Yaman". Jawabku atas pertanyaan yang diajukan oleh pengemudi yang memberikan tumpangan.
Mobil merayap perlahan menyibak keramaian yang ditimbukan oleh pedagang buah disisi timur museum istana Al-Katsiri yang memakan bahu jalan untuk berjualan.
Dari balik kaca mobil nampaklah sedikit wajah asli dari Yaman, deretan kendaraan tua bobrok yang terkentut-kentut mencoba mendahului satu sama lain, kalau di Indonesia tentunya sudah bakal kena tilang polisi disebabkan sudah tidak laik jalan.
Tiba dipersimpangan jalan, mobil yang kutumpangi terjebak macet. Bunyi klakson bersahutan. Jangan tanya lampu merah, tiang besinya sudah lama membangkai. Polisi lalu lintas berseragam biru terlihat marah-marah menghardik pengendara motor yang main serobot menyalip tanpa lihat kanan kiri. Suhu siang yang mencapai 45 derajat celsius menjadikan siapapun dengan mudah naik pitam.
Secuplik pemandangan ini saja sudah menguatkan pendapatku kalau Indonesia itu lebih baik.
"Kalau negri kalian lebih baik kenapa kalian datang ke Yaman?" Lanjut pengendara mobil yang kutaksir berumur 35 tahun ini.
"Karena kami ingin menuntut ilmu paman". Jawabku sambil mengusap peluh di dahi, AC mobil tidak bekerja dengan baik.
"Memangnya tidak bisa kalian cari di Indonesia?"
Mak jleeb. Batinku, kok tanyanya begini sih !
Mungkin yang ada dipikirannya, kalau memang Indonesia lebih baik dan bisa menuntut ilmu di Indonesia kenapa harus ke Yaman.
Ku coba memberi penjelasan.
Dan paman penanya pun mengangguk- anggukkan kepala dengan pandangan mata yang tetap fokus menatap ke jalan.
Hal ini lantas ku ceritakan kepada Syaikh Abdullah Qasim Attaizzi yang pernah tinggal hampir setahun di Indonesia.
Beliau memberi jawaban jikalau INDONESIA ADALAH NEGRI PENUNTUT ILMU, SEDANGKAN YAMAN ADALAH NEGRI ULAMA.
Beliau lantas bercerita, dulu waktu ngajar di salah satu pesantren di Bekasi, beliau mendapat kabar akan kedatangan seorang syaikh besar dari Yordania di masjid Istiqlal Jakarta.
Bersama rombongan, beliau berangkat menghadiri tabligh akbar. Diperjalanan beliau sempat berkata bahwa ia akan duduk dekat dengan syaikh pembicara agar nantinya bisa menanyakan beberapa hal.
Tapi apa boleh dikata, setibanya di Istiqlal jangankan mendekati narasumber, tempat duduk di lantai satu saja sudah penuh sesak, puluhan ribu orang sudah duduk berdesakan.
Tanpa ada pilihan lain akhirnya beliau menyimak kajian dari lantai atas.
Demikianlah potret kesemangatan penuntut ilmu di Indonesia, Syaikh Abdullah Qasim sendiri pun mengakui betapa antusiasnya santri ketika menyimak kajian beliau di berbagai pesantren yang ia kunjungi.
Untuk Yaman, kenapa dikatakan sebagai negrinya para ulama, pungkas Syaikh Abdullah, sebab di negri inilah kita bisa dengan mudah menemukan masayikh.
Dan memang itulah diantara alasan kenapa kami melabuhkan Yaman sebagai tempat belajar, sebab dengan mudahnya kami menemukan masayikh dengan beraneka ragam latar belakang keilmuan masing-masing.
Bahkan salah seorang teman kami yang dulunya pernah kuliah di Sudan membeberkan, 90 persen masayikh yang menjadi rujukan belajar teman-teman Indonesia di negri dua nil berasal dari Yaman. Mantab bukan!
__________________________________________
#Seiyun #Tarim #Hautoh #Syibam #Mukalla #Aden #Maarib #Hadhramaut #Yaman #Thullab_Wadi_Khoir #Seiun #Yemen #Mahasiswa_Yaman #Santri_Yaman #سيئون #تريم #حوطة #شبام #المكلا #عدن #مأرب #حضرموت #يمن #اليمن #يمن_السعيد #ملتقى_طلاب_وادي_الخير #جامع_الريان
Thulab wadi khoir