Belajarlah kepada yang lebih Senior
Di antara pesan para asatidzah Dirosat Ulya (Pascasarjana) di Universitas Islam Madinah yang ada di bawah ini kepada teman-teman yang akan pulang ke Indonesia setelah menjalani masa pendidikan Sarjana di UIM, agar senantiasa belajar kepada dai yang lebih senior di tempat masing-masing, yang mana mereka lebih dahulu terjun di dunia dakwah daripada kita.
Sebanyak apapun ilmu kita, gelar berderet sebagai alumni Timur Tengah, tetap saja kita ini minim pengalaman, maka tetap harus tawadhu' belajar kepada asatidzah senior kita, walaupun mereka hanya alumni Ponpes lokal, namun mereka memiliki fadhilah telah dahulu melangkah dalam dakwah ini.
Senioritas bukan berarti komando, tidak demikian. Namun koordinasi, saling belajar dan menghargai. Sebagaimana hal tersebut di anjurkan dalam syariat.
Kami pribadi diminta memberi sedikit sambutan dalam acara di atas, yang kami sampaikan adalah
"Jadilah orang-orang yang membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing, sebagaimana alumni UIM terdahulu yang telah membawa perubahan positif dalam mendidik umat di negeri kita, sebagaimana telah kita saksikan dan rasakan bersama-sama"
Dalam beberapa waktu, para asatidzah yang memberikan nasihat di atas juga akan pulang dengan membawa gelar Doktor biidznillah. Semoga ilmu mereka berkah dan dapat mengikuti jejak senior mereka untuk ikut andil dalam dunia dakwah dan pendidikan, membawa perubahan yang positif di lingkungan masing-masing.
Dari sebelah Kanan
- Ust. Lutfi Setiawan, MA (Kandidat Doktor Jurusan Firoq - Aliran Sesat-) asal Gresik
- Ust. Dr. Emha Hasan Nasrullah (Doktor di Jurusan Tafsir) asal Banyuwangi
- Ust. Irsyad Hasan, MA (Kandidat Doktor Jurusan Fiqih Sunnah) asal Tulungagung, Jawa Timur
- Ust. Jauhary, MA (Kandidat Doktor di Jurusan Aqidah) asal Ngawi, Jawa Timur
-Ust. Isnain, MA (Kandidat Doktor di Jurusan Dakwah) asal Maluku
Beberapa di antara asatidzah di atas sudah menjadi dosen di STDI Imam Syafii, Jember.
✍️Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
