Jumat, 31 Maret 2023

ا.Diantara pembatal puasa adalah masuknya 'ain (suatu benda) ke dalam jauf (rongga bagian dalam tubuh

وصول عين إلى الجوف من منفذ مفتوح

والمقصود بالعين: أي شيء تراه العين، والجوف: هو الدماغ.

أو ما وراء الحلق إلى المعدة والأمعاء. والمنفذ المفتوح هو الفم والأذن والقبل والدبر من الذكر والأنثى. فالقطرة في الأذن مُفَطَّرة، لأنها منفذ مفتوح.

والقطرة في العين غير مفطرة، لأنه منفذ غير مفتوح. والحقنة الشرجية مفطرة، لأن الشرج منفذ مفتوح
والحقنة الوريدية لا تفطر، لأن الوريد غير مفتوح. وهكذا.

Diantara pembatal puasa adalah masuknya 'ain (suatu benda) ke dalam jauf (rongga bagian dalam tubuh) melalui manfaz maftuh (lubang alami yang terbuka dari seorang manusia). 

Yang dimaksud 'ain adalah segala sesuatu yang tampak oleh mata. 

Yang dimaksud Jauf adalah otak atau apa yang di bawah kerongkongan hingga lambung dan usus. 

Yang dimaksud manfadz maftuh adalah mulut, telinga, qubul dan dubur laki-laki maupun perempuan. 

Maka tetes telinga membatalkan puasa karena telinga adalah manfadz maftuh.
Dan tetes hidung membatalkan karena hidung adalah manfadz maftuh
Tetes mata tidak membatalkan karena mata bukan manfadz maftuh
Suntik anal (melalui anus) membatalkan karena manfadz maftuh
Suntik melalui pori-pori kulit tidak membatalkan karena pori-pori kulit bukan manfadz maftuh. Dan demikianlah.

Note: Suntik vaksin tentu juga tidak membatalkan puasa.

(Al Fiqhul Manhajy 'ala Madzhab Asy Syafi'i)

Ustadz rohmanto abu laits