Mereka Bertanya, Ulama Menjawab
Ramadhan kali ini Radio Idza'atul Qur'anil Karim Arab Saudi menyuguhkan program live tanya jawab hukum Islam berkali-kali dalam sehari.
Para pemateri yang menjawab pertanyaan pendengar adalah ulama besar seperti Syaikh Prof. Dr. Sa'ad Asy Syatsri dan Syaikh Dr. Abdullah Al Muthlaq.
Tanya jawab pagi pukul 9 biasanya diisi oleh Syaikh Syatsri, sore pukul 16 Syaikh Muthlaq dan malam hari masyayikh lainnya.
Pertanyaan yang masuk ke meja redaksi kebanyakan terkait dengan puasa dan ibadah yang lazim dikerjakan pada bulan Ramadhan seperti sedekah, tilawah Alquran, dan hukum fikih terkait hal tersebut.
Menariknya, para ulama ini menjawab pertanyaan dengan lugas, jelas, padat, dan singkat. Jarang sekali menyebut perbedaan pendapat ahli fikih tentang hal yang dibahas.
Kemarin, Selasa, 28 Maret 2023, pukul 9 pagi ada penanya ke Syaikh Asy Syatsri tentang niat puasa, apakah cukup dilakukan di awal saja atau setiap malam?.
Syaikh menjawab bahwa puasa Ramadhan adalah ibadah yang terpisah antara hari pertama dengan hari berikutnya. Maka niat puasa dilakukan setiap malam, tidak cukup sekali di awal saja.
Hal ini, kata Syaikh, sebagaimana tercantum dalam hadits: "Siapa yang tidak niat puasa pada malamnya (sebelum fajar), maka tidak ada puasa baginya."
Syaikh memberikan permisalan lain, "Jika ada orang kafir masuk Islam di pertengahan Ramadhan, maka dia hanya wajib berpuasa setelah dia masuk Islam. Dia kemudian niatkan puasa setiap harinya."
Masih kata Syaikh: "Puasa yang dia lewati pada saat masih kafir, tidak perlu diqodho."
Demikianlah ulama memberikan fatwa kepada orang awam: ringkas, padat, dan jelas. Jika terlalu panjang dengan menyebut perbedaan pendapat yang ada, bisa jadi akan membingungkan mereka.
Sebuah materi disampaikan sesuai dengan tempat dan waktunya. Syaikh Syatsri kalau di majelis pengajian rutinnya, yang membahas kitab-kitab induk fikih dan ushul fikih, mengkaji sangat detail, karena yang hadir adalah para pembelajar yang fokus di bidangnya.
Ustadz budi marta