Selasa, 21 Maret 2023

BERBUKA PUASA DENGAN JIMA'

BERBUKA PUASA DENGAN JIMA'

Jika berbuka puasa Ramadhan tidak ada makanan dan minuman, diperbolehkan dengan jima', ketika sudah masuk waktu maghrib.

Berkata Ibnu Sirin rahimahullah :

ربما أفطر ابن عمر على الجماع

Suatu kali Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma buka puasa dengan jima’ (menyetubuhi istrinya).” [HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir. Sanad Hasan].

Berkata Ibrohim Bin Muhammad Bin Ahmad As Syafii Al Bajuri (1860-1784 M) rahimahullah :

و يسن ان يفطر على تمر و الا فماء فان لم يكن لم يجد الا الجماع افطر عليه (البيجورى ١/٤٣٦)

“Dan disunnahkan berbuka dengan korma, bila tidak ada maka dengan air. Dan bila tidak ada kecuali hanya jima’ maka berbukalah dengannya.” (Kitab Al-Baijuri, Jilid 1, hal. 436).

Dalam Fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah disebutkan:

ولا مانع من أن يطأ الرجل الصائم زوجته بعد غروب الشمس قبل أن يأكل أو يشرب شيئاً، وصومه صحيح ولا يلزمه شيء لأنه بمجرد غروب الشمس فقد حل للصائم ما كان محرماً عليه من الأكل والشرب والوطء، فله أن يفعل من ذلك ما يشاء

"Tidak mengapa jika seorang laki-laki yang berpuasa menggauli istrinya setelah matahari terbenam sebelum ia makan atau pun minum sesuatu, puasanya sah dan tidak ada konsekuensi apapun darinya. Karena ketika matahari terbenam, sungguh telah halal bagi orang yang berpuasa apa yang diharamkan untuknya; makan, minum, dan hubungan intim. Dia boleh melakukan mana saja yang ia sukai.." [Fatwa no. 75995].

AFM

Copas dari berbagai sumber