الإيمان قول وعمل، يزيد وينقص.
Dari Abu Daawud, ia berkata : Aku mendengar Ahmad bin Hanbal berkata : “Iman adalah perkataan dan perbuatan, dapat bertambah dan berkurang” [Diriwayatkan oleh Al-Aajurriy dalam Asy-Syarii’ah, 1/272; shahih].
Al-Imaam Al-Baghawiy rahimahullah berkata :
اتفقت الصحابة والتابعين، فمن بعدهم من علماء السنة على أن الأعمال من الإيمان، لقوله سبحانه وتعالى : (إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ.....) إلى قوله (وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ) [الأنفال : ٢،٣]، فجعل الأعمال كلها إيماناً، وكما نطقَ به حديث أبي هريرة.
وقالوا : إن الإيمان قولٌ وعملٌ وعقيدةٌ، يزيد بالطاعة، وينقص بالمعصية.......
وقالوا : إن الإيمان قولٌ وعملٌ وعقيدةٌ، يزيد بالطاعة، وينقص بالمعصية.......
“Para shahabat, tabi’in, dan para ulama Ahlus-Sunnah telah bersepakat bahwa perbuatan termasuk bagian dari iman, berdasarkan firman Allah subhaanahu wa ta’ala : ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka’ (QS. Al-Anfaal : 2-3). Allah telah menjadikan seluruh perbuatan sebagai iman, sebagaimana juga dijelaskan oleh hadits Abu Hurairah.
Dan mereka pun berkata : ‘Sesungguhnya iman itu adalah perkataan, perbuatan, dan ‘aqidah. Bertambah dengan ketaatan, dan berkurang dengan kemaksiatan….” [Syarhus-Sunnah oleh Al-Baghawiy, 1/38-39, tahqiq & takhrij : Syu’aib Al-Arna’uth & Zuhair Syaawisy; Al-Maktab Al-Islaamiy, Cet. 2/1403].
Ustad dony arif wibowo