๐Seorang penuntut ilmu sudah selayaknya rajin bertanya kepada gurunya. Tentu dengan adab dan batasan. Bisa jadi apa yang diterangkan oleh guru ia sudah pernah dengar sebelumnya, namun masih banyak hal lain yang belum ia tahu namun tidak diterangkan oleh sang guru.
๐Shahabat Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma ketika ditanya bagaimana ia mendapatkan ilmu yang sebegitu banyak, beliau menjawab:
ุจูุณุงู ุณุคูู ูููุจ ุนููู
"Dengan lisan yang banyak bertanya, dan hati yang banyak berpikir."
๐Salah satu manfaat bertanya adalah orang lain bisa mengambil faedah dari pertanyaan yang kita utarakan. Kita bisa jumpai ada beberapa kitab para ulama yang alasan ditulisnya berawal dari pertanyaan dari salah seorang murid.
๐Syaikh Ibrahim al-Ruhaili hafizhahullah selalu mengingatkan kami agar jika ada yang mengganjal silahkan bertanya. Di majelis beliau sesi tanya jawab bisa sampai setengah jam lebih. Beliau katakan: bahwa murid bisa jadi salah paham dengan perkataan yang disampaikan oleh Syaikh lalu menyampaikannya ke orang lain dengan kalimat yang sama sekali tidak dimaksudkan oleh Syaikh. Hingga terjadilah kesalahpahaman dan Syaikh dituduh dengan hal-hal yang Syaikh sendiri berlepas diri darinya.
๐Sangat disayangkan hari ini kita lihat banyak penuntut ilmu hanya mencukupi diri dengan apa yang disampaikan oleh guru. Tak pula ia bertanya ketika pelajaran, tak pula sesudahnya. Ia menyia-nyiakan kesempatan emas yang mungkin suatu saat nanti ia tidak akan mendapatkannya lagi.
๐Salah satu curahan hati guru kami, Syaikh Dr. 'Adil bin Muhammad as-Subai'i hafizhahullah beliau mengatakan bahwa penuntut ilmu hari ini adalah "thullabul jami'ah" (pelajar universitas) bukan "thullabul 'ilmi". Mereka hanya belajar di kelas, dah kelar. Setelah keluar dari kelas tak ada lagi urusan dia dengan belajar. Masuk kampus hanya untuk menunaikan tugas dan mengerjakan ujian lalu lulus.
Semoga Allah memperbaiki niat kita serta meneguhkan kita semua dalam menuntut ilmu..
๐ทSalah satu contoh kitab ulama yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan kepada gurunya. Banyak contoh lainnya terkhusus dalam ilmu rijal, seperti: Su'alat Abi Dawud lil Imam Ahmad, Su'alat Abi Ubaid al-Ajurri Aba Dawud as-Sijistani, Su'alat al-Hakim li ad-Daruquthni, dll.
Ustadz muhammad taufiq