Jumat, 23 Mei 2025

Sedekah Dari Muhsinin, Pahami Fatwa Beliau, Saudaraku]

[Sedekah Dari Muhsinin, Pahami Fatwa Beliau, Saudaraku]

Pertanyaan kepada Syaikh Ibn ‘Utsaimin rahimahullah:
Seorang laki-laki menerima sejumlah uang dari para dermawan untuk membantunya menikah. Namun setelah kebutuhan pernikahan terpenuhi, masih ada kelebihan dana. Apakah ia wajib mengembalikan kelebihan itu kepada pemberinya, ataukah boleh ia gunakan untuk keperluan agama dan dunia lainnya?

Jawaban beliau rahimahullah:
Para ulama rahimahumullah mengatakan bahwa ๐ฌ๐ž๐๐ž๐ค๐š๐ก ๐ข๐ญ๐ฎ ๐›๐จ๐ฅ๐ž๐ก ๐๐ข๐ญ๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐›๐š๐ก๐ค๐š๐ง ๐จ๐ฅ๐ž๐ก ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ค๐š๐ฒ๐š, ๐ฆ๐š๐ค๐š ๐ฃ๐ข๐ค๐š ๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ญ๐ž๐ซ๐ฌ๐ž๐›๐ฎ๐ญ ๐๐ข๐›๐ž๐ซ๐ข๐ค๐š๐ง ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ง๐ข๐š๐ญ ๐ฌ๐ž๐›๐š๐ ๐š๐ข ๐ฌ๐ž๐๐ž๐ค๐š๐ก, ๐ฆ๐š๐ค๐š ๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐ฆ๐ข๐ฅ๐ข๐ค๐ง๐ฒ๐š ๐ฌ๐ž๐œ๐š๐ซ๐š ๐ฉ๐ž๐ง๐ฎ๐ก, ๐๐š๐ง ๐›๐จ๐ฅ๐ž๐ก ๐ข๐š ๐ฉ๐ž๐ซ๐ ๐ฎ๐ง๐š๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ž๐›๐š๐ ๐š๐ข๐ฆ๐š๐ง๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ข๐š ๐ค๐ž๐ก๐ž๐ง๐๐š๐ค๐ข.

Namun, jika uang tersebut diberikan dari ๐ก๐š๐ซ๐ญ๐š ๐ณ๐š๐ค๐š๐ญ dengan tujuan membantu biaya pernikahan, maka kelebihan dari kebutuhan itu wajib dikembalikan kepada para pemberi, karena ia telah menjadi ghaniyyan ‘anhu (tidak lagi membutuhkannya).

Tetapi, jika ia masih membutuhkan uang tersebut untuk keperluan lain yang masih berkaitan, seperti untuk perabotan rumah, maka hendaknya ia meminta izin dari para pemberi zakat tersebut. Ia sampaikan: "Saya telah menyelesaikan biaya mahar dan kebutuhan pernikahan, dan masih tersisa uang. Namun saya memerlukan dana untuk hal-hal lain. Apakah kalian mengizinkan saya memanfaatkannya untuk keperluan tersebut?"
Jika mereka mengizinkan, maka tidak mengapa ia menggunakannya. Jika tidak, maka ia wajib mengembalikannya.

Kaedah yang kami pegang dalam masalah ini:
"Barang siapa yang mengambil harta dari orang-orang untuk suatu tujuan tertentu, maka ia tidak boleh menggunakannya untuk tujuan lain kecuali setelah mendapat izin dari mereka."

(Selesai dari Al-Liqฤ’ al-Shahri oleh Syaikh Ibn ‘Utsaimin)

---
Di sini, Syaikh Ibn Ustaimin membedakan antara donasi sedekah dengan donasi zakat. 

Jika tabarru' (donasi) itu dari sedekah, maka harta donasi itu menjadi milik pihak yang didonasikan padanya secara penuh dan boleh digunakan oleh pemiliknya.

Jika tabarru' (donasi) itu dari harta zakat (mal), maka harus sesuai tujuan.
ustadz hasan al jaizy