Jumat, 30 Mei 2025

Istilah Haji Akbar

Istilah Haji Akbar

“Haji akbar tahun ini gagal, Saudi umumkan Idul Adha hari Jum’at, wukuf hari Kamis”.

Demikian kata sebagian netizen. Karena beredar di tengah orang awam bahwa istilah “haji akbar” adalah ketika wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jum’at. Ini salah kaprah dan keyakinan yang tidak benar.

Istilah “haji akbar” disebutkan dalam Al Qur’an. Allah ta’ala berfirman:

وَأَذَانٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِن تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

“Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At Taubah: 3). 

Apa makna “hari haji akbar” pada ayat ini? 

- Sebagian ulama mengatakan, bahwa maksudnya adalah hari Arafah. Ini tafsiran Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin az-Zubair, Abdullah bin Abbas, Thawus, Sa’id bin Musayyab, Mujahid, bahkan ternukil ijma sahabat atas tafsiran ini.
- Sebagian ulama mengataan, bahwa maksudnya adalah hari Idul Adha. Ini tafsiran Ali bin Abi Thalib dalam riwayat lain, Abdullah bin Abi Aufa, Abdullah bin Sinan, Al Mughirah bin Syu’bah, Sa’id bin Jubair, Qais bin Ubadah, Abdullah bin Syaddad, Mujahid dalam riwayat lain, Muhammad bin ‘Ali dan para salaf lainnya.
- Sebagian ulama mengataan, bahwa maksudnya adalah seluruh hari-hari dalam ibadah haji. Ini pendapat Sufyan ats-Tsauri dan juga Mujahid dalam riwayat lain.

Pendapat yang dikuatkan oleh Imam ath-Thabari adalah pendapat kedua. Karena terdapat beberapa hadits yang menegaskan hal ini. Di antaranya adalah hadits Abdullah bin Umar radahiallahu’anhuma, beliau berkata:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم وقف يوم النحر في الحجة التي حج فيها فقال : ( أي يوم هذا ؟ ) فقالوا : يوم النحر ، فقال : ( هذا يوم الحج الأكبر ) 

“Rasulullah Shallallah’alaihi Wasallam berdiri pada hari Idul Adha di saat ibadah haji yang beliau kerjakan, lalu beliau bersabda: “Hari apakah ini?” Para sahabat menjawab: “Ini hari Nahr (Idul Adha)”. Beliau lalu bersabda: “Ini adalah hari Haji Akbar” (HR. Abu Daud no.1945, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
  
‘Ala kulli hal, dari tiga pendapat di atas tentang makna “hari haji akbar” maka kita bisa dapati satu kepastian bahwa istilah “haji akbar” itu maknanya adalah ibadah haji itu sendiri. Ibadah haji itulah haji akbar.
 
Kenapa ibadah haji disebut sebagai haji akbar (haji besar)? Untuk membedakannya dengan ibadah umroh yang merupakan haji ashghor (haji kecil). 

An Nawawi rahimahullah mengatakan:

قال العلماء وقيل الحج الأكبر للاحتراز من الحج الأصغر وهو العمرة

"Para ulama berkata: Disebut sebagai 'Haji Akbar' untuk membedakannya dari 'Haji Asghar', yaitu umrah" (Syarah Shahih Muslim, 9/116).

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:

واختلف في المراد بالحج الأصغر، فالجمهور على أنه العمرة، وقيل الحج الأصغر يوم عرفة والحج الأكبر يوم النحر، لأن فيه تكتمل بقية المناسك

"Para ulama berbeda pendapat mengenai makna dari 'haji ashghar' (haji kecil). Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan haji kecil adalah umrah. Ada juga yang berpendapat bahwa haji kecil adalah hari Arafah, sedangkan haji besar adalah hari Nahr (Idul Adha), karena pada hari itu seluruh rangkaian ibadah haji telah disempurnakan" (Fathul Bari, 8/321).

Adapun keyakinan bahwa istilah haji akbar adalah wukuf di Arafah yang jatuh pada hari Jum’at, ini tidak ada asalnya, sehingga merupakan khurafat. Al Mubarakfuri rahimahullah mengatakan:

تنبيه قد اشتهر بين العوام أن يوم عرفة إذا وافق يوم الجمعة كان الحج حجاً أكبر ولا أصل له

“Perlu diperhatikan bahwa telah masyhur di kalangan orang awam bahwa hari Arafah jika bertepatan dengan harii Jum’at maka itu adalah haji akbar. Ini keyakinan yang tidak ada asalnya” (Tuhfatul Ahwadzi, 4/28). 

Wallahu a’lam, semoga Allah memberi taufik.

Fawaid Kangaswad | https://lynk.id/kangaswad