Syaikh Ali Ath-Thanthawi rahimahullah berkata:
Aku mengawali hidupku bersama kedua orang tuaku. Saat itu aku menyangka tidak akan bisa berpisah dari mereka dan takkan bisa hidup tanpa mereka. Namun pada akhirnya kedua orang tuaku pun meninggal dunia.
Lalu aku menjalani hidup bersama saudara-saudaraku. Saat itu, lagi-lagi aku menyangka tidak akan bisa berpisah dari mereka dan takkan bisa hidup tanpa mereka. Namun pada akhirnya mereka semua menikah, dan masing-masing dari mereka hidup bersama keluarganya.
Begitu pula denganku, aku juga menikah, serta memiliki beberapa anak prempuan dan laki-laki. Dan saat itu, lagi-lagi aku menyangka tidak akan bisa berpisah dari mereka. Namun pada akhirnya mereka semua menikah. Masing-masing dari mereka telah membina sebuah keluarga dan menempuh jalan bersamanya.
“Saat itulah aku pun menyadari bahwa tidak akan kekal membersamai seseorang kecuali Tuhannya. Semua hubungan bisa saja terputus, kecuali hubunganmu dengan Tuhan Rabb alam semesta.”