Minggu, 18 Mei 2025

๐€๐ฉ๐š๐ค๐š๐ก ๐–๐š๐ฃ๐ข๐› ๐’๐ก๐š๐ฅ๐š๐ญ ๐๐ž๐ซ๐ฃ๐š๐ฆ๐š'๐š๐ก "๐ƒ๐ข ๐Œ๐š๐ฌ๐ฃ๐ข๐"?

๐€๐ฉ๐š๐ค๐š๐ก ๐–๐š๐ฃ๐ข๐› ๐’๐ก๐š๐ฅ๐š๐ญ ๐๐ž๐ซ๐ฃ๐š๐ฆ๐š'๐š๐ก "๐ƒ๐ข ๐Œ๐š๐ฌ๐ฃ๐ข๐"?

Terlepas dari adanya khilaf terkait wajib atau tidaknya shalat jamaah di masjid, bukan berarti bermudah-mudahan shalat di rumah tanpa udzur syar'iy. Karena para ulama sepakat bahwasanya shalat di masjid adalah yang paling utama dan menjadi amalan salaf, terutama di masa Sahabat.

Apakah yang dirajihkan di dalam tabel ini tidak berarti mutlak itu yang benar di sisi Allah. Karena pada permasalahan khilafiyyah, "rajih" adalah sesuatu yang nisbi, sesuai dengan pandangan dan penelitian ulama yang merajihkannya.
Ustadz fandy abu syarifah