Dona apa Doni?
Sedang ramai masalah niat puasa (menurut madzhab Syafiiyah yang melafadzkan). Soal apakah dibaca Romadhona atau Romadhoni.
Nawaitu shoum ghodin 'an ada'i fardhi syahri Romadhoni/Romadhona hadzihis sanati, lillahi rabbil alamin.
Bagi yang memilih dhoni, alasannya karena mudhof. Jadi Romadhona idhofah kepada syahri. Karena idhofah maka sifat aslinya sebagai mamnu minal sorfi hilang dan berlaku i'rab umumnya. Arti dalam bahasa Indonesia menjadi
Aku berniat puasa pada pagi hari, karena menunaikan kewajibannya puasanya bulan ramadhan pada tahun ini karena Allah ta'ala.
Sedangkan bagi yang memilih dhona, alasannya karena ia dhorof. Jadi, idhofah terhenti pada syahri kemudian setelahnya adalah dharaf, sehingga kira-kira artinya dalam bahan Indonesia menjadi
Aku berniat puasa pada pagi hari karena menunaikan wajibnya puasa pada Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala.
Hanya saja, untuk dhoni harusnya dibaca setiap malam, karena terjadi pembatasan waktu, yakni niatan hanya berlaku setiap hari, dan ini sesuai madzhab Syafiiyah.
Sedangkan untuk dhona bisa berlaku satu bulan penuh karena niatnya untuk satu bulan, hanya saja ini bukan madzhabnya syafiiyah yang populer dalam menjamak niat.
Allahu a'lam
Ustadz Prasetyo