*5 Manfaat Mengikuti Daurah Untuk Asatidzah dan Duat*
Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi
Syeikh Shalih Alu Syeikh mengatakan:"Penuntut ilmu harus bisa menggabung antara tiga hal:
1. Belajar dan menimba ilmu dari ahli ilmu.
2. Gemar membaca dan menelaah kitab.
3. Membahas dan meneliti permasalahan, meneliti pendapat para ulama dan mencatatnya. (Ath aTthariq Ila Nubughi Ilmi hlm. 177).
Kita semuanya butuh kepada ilmu agar bisa beribadah dengan benar. Tak terkecuali para ustadz dan para da'i, bahkan mereka orang yang paling butuh kepada ilmu. Sufyan bin 'Uyainah pernah ditanya: Siapakah manusia yang paling butuh kepada ilmu?
Beliau menjawab: Orang yang paling berilmu, karena kesalahan yang dilakukannya adalah sangat buruk. (Jami' Bayanil Ilmi 1/95 karya Ibnu Abdil Barr)
Sungguh suatu nikmat yang amat besar di negeri kita saat ini adalah maraknya daurah-daurah ilmiah yang sangat besar manfaatnya, termasuk daurah untuk para ustadz dan para dai, diantaranya:
1. Meraih ilmu yang banyak dalam waktu yang singkat.
Suatu kebahagiaan bagi seorang hamba bila dia dimudahkan meraih butiran-butiran faedah ilmu yang sangat berharga. Hasan Al Bashri berkata: "Sungguh, satu bab ilmu yang aku pelajari lebih aku cintai dari dunia dan isinya". (Zawaid Zuhud 1540 oleh Abdullah bin Ahmad).
Dahulu, para ulama sangat senang dan bergembira sekali jika mendapatkan mutiara faidah ilmu agama. Ibrahim Al Harbi berkata:
"Terkadang aku mendapatkan suatu faedah ilmu dari ulama lalu aku mencatatnya di buku, lantas akupun begadang malam itu karena gembira mendapatkan faedah tersebut". (Siyar A'lam Nubala' 10/496).
2. Berkumpul dengan orang-orang shalih sesama penuntut ilmu.
Salah satu faidah berharga adanya daurah untuk asatidzah adalah bisa bertemu dengan para sahabat dan teman untuk bisa saling menguatkan dan memotivasi antara satu dengan yang lain.
Umar bin Khathab berkata: "Bertemu dengan teman-teman adalah obat penghilang kesedihan". (Adab Dunya wa Diin hlm. 161).
Karena teman yang baik adalah yang saling mengingatkan dalam kebaikan. Yahya bin Abi Katsir berkata: "Dahulu para ulama mengatakan: Sebaik-baik teman adalah yang mengatakan kepada temannya: "Ayo kita shalat dan puasa sebelum kita mati". (Riyadhul Muta'allimin 305 karya Ibnu Sunni").
3. Merekatkan hubungan penuntut ilmu dengan para ulama.
Syeikhuna Abdur Razzaq Al Badr berkata:"Dekat dengan ahli ilmu adalah ghanimah/keuntungan. Dan bertanya kepada mereka dalam masalah-masalah yang rumit adalah keberhasilan dan keselamatan".
Menghadiri majlis ilmu para ulama bisa mengingatkan kita kepada akherat. Abu Dawud berkata: "Majlis-majlis ilmu Imam Ahmad adalah majlis akherat. Di majlisnya tidak pernah dibahas soal dunia. Saya tidak pernah mendapati Ahmad bin Hanbal menceritakan soal dunia sedikitpun di majlisnya". (Al Bidayah wa Nihayah 10/362).
4. Motivasi untuk terus istiqomah di atas jalan menuntut ilmu.
'Abdullāh Ibnul-Mubārak -rahmatullāhi ta'ālā 'alaih- berkata, “Seseorang senantiasa dikatakan sebagai seorang yang berilmu selama ia menuntut 'ilmu, namun jika ia menyangka bahwa dirinya telah berilmu maka sungguh pada hakekatnya ia adalah seorang yang jahil (bodoh).”(Al-Mujālasah wa Jawāhir Al-'Ilm, 2/186)
5. Saling berbagi informasi, ilmu, pengalaman, dan sinergi dalam kebaikan. Juga belajar adab dan akhlak dari para masayikh dan sesama ustadz.
Menghadiri daurah bukan hanya semata mendapatkan ilmu agama saja. Lebih dari itu, kita akan mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga beruba adab, metode mengajar dan pengalaman dari para masayikh dan sesama asatidzah.
Imam Adz Dzahabi bercerita bahwa yang hadir di Majlis Imam Ahmad ada 5000 jamaah. 500 mencatat ilmu sedangkan sisanya (4500) belajar adab dan akhlak beliau. (Siyar A'lam Nubala' 11/316).
Alhamdulillah hari ini bisa ikut dalam daurah duat yang diselenggarakan oleh STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya di Batu Jatim, yang menghadirkan Dr. Ziyad Al Abbadi dan Dr. Fathi Al Mushili, keduanya merupakan murid-murid Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani dengan mengkaji risalah Hilyah Thalibil Ilmi karya Syeikh Bakr Abu Zaid dan Risalah Mukhtasharah Fi Ushul Fiqih karya Syeikh Abdur Rahman bin Nashir As Sa'di dan beberapa risalah lainnya.
Jazakumullahu khairan kepada para masayikh yang mentransfer ilmu dan kepada para panitia yang menata acara dengan baik serta semua yang berpartisipasi dalam kesuksesan acara daurah, terutama kepada Syeikh Khalid Bawazir yang mendanai kebutuhan daurah ini yang tentunya tidak sedikit biayanya.
Semoga para ustadz dan para dai bisa banyak mengambil faedah ilmu dari daurah ini, mengamalkannya dan mengajarkannya serta menyebarkannya kepada masyarakat dan santri-santriwatinya sehingga para masayikh, para panitia dan para donatur pun meraih aliran pahala.
Semoga semuanya diberkahi oleh Allah dan menjadi ladang pahala di hari akhir kelak. Amin.
Ustadz budi Santosa