kata atau term 'tajsim' atau 'mujassimah' dlm pembahasan asma wa sifat, tidak terdapat dalam al-kitab dan as-Sunnah, baik penafian atau penetapan. kebolehanya atau ketidak-bolehannya.
kata tajsim atau mujassimah adalah kata baru 'muhdats', yang harus dikembalikan maksudnya kepada pengucapnya sebelum menghukuminya. berbeda dengan kata tamtsil (penyerupaan) yg sudah jelas harus ditolak berdasarkan kitab, sunnah dan ijma' salaf.
seringkali atsariyah salafiyah dilabeli mujassimah karena menetapkan sifat dzatiyah Allah padahal menetapkan tidak melazimkan menyerupakan.. karena atsariyah menetapkan tanpa menyerupakan.
maka dalam perkara tajsim hal ini ada perincian.
jika yang dimaksud mujassimah itu orang² yang menyerupakan dzat Allah dengan dzat makhluk maka jelas ini kelompok yg menyimpang.
namun jika tajsim/mujassimah ini dilabelkan kepada orang yang menetapkan sifat dzatiyah Allah seperti tangan, wajh dll. meskipun tanpa menyerupakannya...maka label seperti ini tidak memadharatkan atsariyah salafiyah.
Ustadz Dr fadlan fahamsyah