TAHLILAN MENURUT KIAI DAHLAN
Ada yang tidak terima ketika saya mengatakan bahwa tahlilan merupakan salah satu dari 12 bidah yang berhasil diberantas oleh KH. Ahmad Dahlan di Kauman dan sekitarnya, mereka mengatakan yang bukan² kepada saya (contohnya dalam SS). Berikut ini saya bawakan salah satu buktinya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh KH. Raden Hadjid yang merupakan santri kinasih termudanya Kiai Dahlan.
Dalam bukunya, Pelajaran Kiai Haji Ahmad Dahlan: 7 Falsafah Dan 17 Kelompok Ayat Al-Qur'an (hal. 136-137), Kiai Hadjid menerangkan:
“Kiai Dahlan bermuhasabah melihat kaum Muslimin di kampung Kauman dan sekitarnya (Yogyakarta) serta tanah air Indonesia terdapat beberapa bidah. Maka Kiai Dahlan berjuang mengajak kembali kepada ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta meninggalkan bidah-bidah tersebut.
Dalam berjihad ini beliau menjumpai rintangan rintangan dari ulama, sanak keluarga sendiri yang sangat berat...
Dengan KERJA BERAT dan sabar telah berhasil MEMBERANTAS beberapa BIDAH seperti:
1⃣ ...
2⃣ ...
3⃣ Sedekah yang bernama surtanah, ketika ada orang yang meninggal, selamatan tiga hari, baca tahlil tiap tiap malam ketika ada orang meninggal sampai 7 hari, selamatan 40 hari, seratus hari, satu tahun. seribu hari (nyewu) dan bacaan tahlil 70 ribu untuk menebus dosa dan haul (ulang tahun kematian) dengan baca tahlil, membaca La-ila-ha illa Allah di muka jenazah dengan lagu suara yang keras.
4⃣ dst...”
Demikian sikap Kiai Dahlan terhadap 12 bidah tsb, beliau benar² kerja berat (mujahadah) memberantasnya. 12 perkara yang divonis bidah tsb bukan dimulakan oleh kiai Dahlan, tetapi juga oleh para ulama muktabar terdahulu yang diakui oleh kalangan tradisionalis-aswaja sendiri, sebagaimana telah saya kutipkan dalam status² lama yang terpisah.
Semoga Allah merahmati dan meridai Kiai Dahlan, para ulama dan warga Muhammadiyah terdahulu yang berpegang dengan legasi kiai Dahlan. Serta melindungi dan memberkahi para ulama dan warga Muhammadiyah yang saat ini masih menjaga dan mendakwahkan legasi ajaran kiai Dahlan. Amiin...
Salam Persahabatan Berkemajuan,
Ahmad Alfan