Dituturkan bahwa ketika awal hari pertama sekolah, Surkati masuk ruangan kelas untuk sambutan. Terdengar kegaduhan, seluruh murid dan guru bersiap berdiri untuk memberikan penghormatan kepadanya. Namun dengan spontan dan wajah serius beliau mengangkat kedua belah tangannya mencegah pemberian hormat dengan sikap berdiri dan kemudian berkata dengan tenang sebagai berikut:
"Rasulullah pernah pula mengalami menerima penghormatan dari para sahabatnya. Disambut kedatangannya dengan cara berdiri, lalu Rasulullah mencegah mereka dengan sabdanya:
"Laa taqumuu li-ahadin waqumuu lillahi qonitin".
Janganlah kalian berdiri untuk seseorang, tetapi berdirilah kalian kepada Allah dengan khusyuk!
Untuk seterusnya janganlah kalian berdiri untuk saya dan untuk lain-lainnya!
Demikianlah beliau mulai membuka suaranya. (AR Baswedan, Revolusi Batin Sang Perintis hal 65)
=====
*Beliau adalah Ahmad Surkati rahimahullah, tokoh Islam Indonesia pendiri perhimpunan Al Irsyad. Konon, beliau masih keturunan sahabat Rasulullah Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu.
*Demikianlah yang diajarkan Islam, untuk tidak berdiri dalam mengagungkan seseorang. Walaupun hadits yang dibawakan beliau di atas, belum nemu redaksinya, tapi ada hadits yang melarang berdiri dalam rangka mengagungkan orang lain.
*Para ulama menjelaskan juga, boleh berdiri dalam rangka menyambut seseorang, seperti menyambut orang tua yang baru pulang, untuk membawakan barangnya, menjabat tangannya dll untuk berinteraksi dengannya. Yang terlarang, berdiri saja untuk mengagungkan dan orang yang datang & berdiri itu pun gak interaksi apa2.
*AR Baswedan adalah tokoh Islam & Pahlawan Nasional Indonesia, beliau juga murid Ahmad Surkati rahimahumullah. Beliau juga kakek dari Anies Baswedan & Novel Baswedan.
#repost_status_lama
#maret_2021